August 13, 2017

RENUNGAN HARIAN ( SENIN 14 AGUSTUS 2017 )

Bacaan Liturgi  Senin 14 Agustus 2017

Bacaan Pertama  Ul 10:12-22
Musa berkata kepada bangsa Israel, "Hai orang Israel, apakah yang sekarang dituntut oleh Tuhan, Allahmu, daripada kalian? Yang dituntut-Nya tiada lain ialah agar kalian takwa kepada Tuhan, Allahmu, hidup menurut segala perintah-Nya, mengasihi Dia dan beribadah kepada Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati dan segenap jiwamu. Demi kesejahteraanmu hendaklah kalian berpegang teguh pada perintah dan ketetapan Tuhan yang kusampaikan kepadamu pada hari ini. Sungguh, Tuhan, Allahmu yang empunya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit, dan bumi dengan segala isinya.  Tetapi moyangmulah hati Tuhan terpikat, sehingga Ia mengasihi mereka dan keturunan mereka, yakni kalian,  kepada nenek yang dipilih-Nya dari segala bangsa, seperti sekarang ini. Sebab itu sunatlah hatimu dan jangan lagi bertegar hati. Sebab Tuhan, Allahmulah, Allah segala allah dan Tuhan segala Tuhan, Allah yang agung, kuat dan dahsyat, yang tidak memandang bulu ataupun menerima suap; yang membela hak anak yatim dan janda dan menunjukkan kasih-Nya kepada orang asing dengan memberikan kepadanya makanan dan pakaian. Sebab itu haruslah kalian menunjukkan kasihmu kepada orang asing, sebab kalian pun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir. Engkau harus takwa kepada Tuhan, Allahmu. Engkau harus beribadah dan berpaut kepada-Nya, dan demi nama-Nya engkau harus bersumpah.
Dialah pokok pujianmu sebab Dialah yang telah melakukan perbuatan-perbuatan besar di tengah-tengahmu seperti yang telah kaulihat sendiri.
Hanya tujuh puluh orang nenek moyangmu pergi ke Mesir; tetapi sekarang ini Tuhan, Allahmu, telah membuat engkau banyak seperti bintang-bintang di langit."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Mzm 147:12-15.19-20
Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem.
*Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.
*Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari.
*Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel. Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.

Bait Pengantar Injil  2Tes 2:14
Allah memanggil kita, agar kita memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus.

Bacaan Injil  Mat 17:22-27
Sekali peristiwa Yesus bersama murid-murid-Nya ada di Galilea. Ia berkata kepada mereka, "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia;
mereka akan membunuh Dia, tapi pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan."
Maka hati para murid itu pun sedih sekali. Ketika Yesus dan para murid-Nya tiba di Kapernaum datanglah seorang pemungut pajak bait Allah kepada Petrus dan berkata, "Apakah gurumu tidak membayar pajak dua dirham?"
Jawab Petrus, "Memang membayar." Ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan, "Bagaimana pendapatmu, Simon? Dari siapa raja-raja dunia ini memungut bea dan pajak? Dari rakyatnya atau dari orang asing?" Jawab Petrus, "Dari orang asing!" Maka kata Yesus kepadanya,  "Jadi bebaslah rakyatnya! Tetapi agar kita jangan menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu juga."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Mengapa seorang ibu dapat mengerti dengan baik kemauan anak bayinya? Sebaliknya mengapa seorang anak bayi maunya dan inginnya bersama dengan ibunya?  Coba saja , si bayi digendong orang asing apalagi berkumis lebat seperti raden Gatotkaca mungkin akan menangis meraung raung karena takut. Jawaban pertanyaan ini mudah , karena ibu dan anak bayinya itu sudah sehati . Apalagi si bayi pernah di rahim ibunya , sehingga ada hubungan batin yang luar biasa istimewa antara ibu dan anak bayinya itu.
Pertanyaan yang serupa dapat kita renungkan hari ini, mengapa para nabi dapat mengerti dan tahu kehendak Tuhan, para nabi  dapat mengerti dan tahu tentang apa yang menjadi Sabda Allah yang harus diwartakan? Jawabannya adalah para nabi sudah dekat / sehati dengan Tuhan.
Kita pun adalah para pewarta Sabda Allah.  Entah kata , para imam yang berkotbah, para prodiakon yang berhomili, atau siapapun kita saat mengajar katekumen atau memberi renungan kepada anak didik kita, kita sedang mewartakan Sabda Tuhan. Namun yang menjadi pertanyaan besar ialah sebelum mewartakan sabda Allah melalui homili atau renungan itu, kita sudah mengalami kesatuan dengan Tuhan atau belum?  Apakah kita sudah bersembah sujud dihadapan Allah yang hadir dalam Ekaristi  atau Sakramen Mahakudus atau belum? Ataukah kita begitu pandai berbicara tetapi sebenarnya hati kita tidak pernah seperasaan dengan Tuhan karena jarang berdoa? Seorang pewarta Sabda yang  sejati adalah dia yang banyak berdoa.   
Butir permenungan
Dalam kehidupan sehari hari , tidak terhitung banyaknya hukum dan peraturan yang ada disekitar kita . Salah satu yang kiranya akrab dengan kita adalah hukum  atau peraturan lalu  lintas. Orang wajib menggunakan helm bila mengendarai kendaraan roda dua. Namun peraturan itu sering kali dilanggar dan masih sulit masyarakat kita untuk belajar menjadi orang taat peraturan.
Dalam Injil hari ini , kita mendengarkan bagaimana Yesus berusaha untuk taat kepada hukum dan peraturan. Sebagai Anak Allah , pemilik dan penguasa Bait Allah yang sesungguhnya, Yesus tidak perlu membayar pajak. Meski demikian , agar tidak menjadi batu sandungan  dan sebagai tanda ketaatan pada  hukum dan peraturan , maka Yesus tetap membayar pajak itu.
Apa yang dilakukan oleh Yesus yang mau taat pada hukum dan peraturan yang berlaku inilah yang seharusnya menjadi teladan bagi kita sebagai orang yang mau mengikuti-Nya. Kerendahan hati untuk mau diatur dan ikut dalam hukum dan peraturan yang ada merupakan sesuatu yang sangat bernilai dihadapan Tuhan.



Doa.
Allah Bapa, Pelindung dan Pengharapan umat-Mu,  semoga umat-Mu selalu menimba kekuatan baru dari Sakramen Mahakudus dalam pengabdian yang utuh  kepada-Mu. Amin. 






Allah memanggil kita, agar kita memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus

0 komentar:

Post a Comment