August 28, 2017

RENUNGAN HARIAN ( RABU 30 AGUSTUS 2017 )

Bacaan Liturgi Rabu  30 Agustus 2017

Bacaan Pertama  1Tes 2:9-13
Saudara-saudara, kalian tentu masih ingat akan usaha dan jerih payah kami.
Sebab kami bekerja siang malam, agar jangan menjadi beban bagi siapa pun di antaramu. Di samping itu kami pun memberitakan Injil Allah kepada kalian.
Kalianlah saksinya, demikian pula Allah, betapa saleh, adil dan tak   bercacatnya kami berlaku di antara kalian yang telah menjadi percaya. Kalian tahu, betapa kami telah menasihati kalian dan menguatkan hatimu masing-masing, seperti seorang bapa terhadap anak-anaknya; dan betapa kami telah meminta dengan sangat, agar kalian hidup sesuai dengan kehendak Allah,
yang memanggil kalian ke dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya. Karena itulah
kami tak putus-putusnya mengucap syukur kepada Allah, sebab kalian telah menerima sabda Allah yang kami beritakan itu. Pemberitaan kami itu telah kalian terima bukan sebagai kata-kata manusia, melainkan sebagai sabda Allah, sebab memang demikian. Dan sabda Allah itu bekerja giat di dalam diri kalian yang percaya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 139:7-12b
Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku.
*Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, Engkau ada di situ.
*Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut,
di sana pun tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.
*Jika aku berkata, "Biarlah kegelapan melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam," maka kegelapan pun tidak menggelapkan bagi-Mu.

Bait Pengantar Injil  1Yoh 2:5
Sempurnakanlah cinta Allah dalam hati orang yang mendengarkan sabda Kristus.

Bacaan Injil  Mat 23:27-32
Pada waktu itu Yesus bersabda, "Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, sebab kalian itu seperti kuburan yang dilabur putih. Sebelah luarnya memang tampak bersih, tetapi sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.
Demikian pula kalian, dari sebelah luar nampaknya benar, tetapi sebelah dalam penuh kemunafikan dan kedurjanaan. Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, kalian membangun makam bagi nabi-nabi dan memperindah tugu peringatan bagi orang-orang saleh, dan sementara itu kalian berkata, 'Seandainya kami hidup pada zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut membunuh para nabi.' Tetapi dengan demikian kalian bersaksi melawan dirimu sendiri, bahwa kalian keturunan pembunuh nabi-nabi itu. Jadi, penuhilah takaran para leluhurmu!"
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Saat ini orang orang yang diduga korupsi menyebut Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai lembaga yang busuk, karena KPK sering melakukan operasi tangkap tangan dan memenjarakan para koruptor. Juga ada sekelompok orang yang merasa diri suci , menyebut orang lain sebagai kafir , mereka mengucilkan , menghina dan membunuh orang atas nama agama  dan kepentingan politik. Orang orang baik dan jujur adalah musuh besar mereka. Mereka bangga dengan sikap satanik itu. Serta merasa diri sebagai tokoh panutan masyarakat. Mereka merasa diri paling baik. Tindakan mereka sangat kontras dengan orang yang telah bertumbuh secara rohani dan dekat dengan Tuhan. Mereka melihat bahwa semua yang dilakukannya  merupakan tugas perutusan dari Allah.  Sukses dalam pelayanan adalah suatu anugerah Allah. Mereka merasa malu untuk berceritera tentang apa yang telah mereka  lakukan untuk orang lain atau untuk komunitas. Mereka selalu tulus mengapresiasi setiap pelayanan orang lain. Dan ketulusan itu menjadikan nama mereka terpuji diantara semua orang.
Kecaman Yesus terhadap orang orang Farisi dalam Injil hari ini menolong kita untuk selalu mawas diri agar selalu melihat Allah sebagai pusat dan sumber dari semua yang kita terima.Hendaknya kita bekerja dengan tekun dan jujur sebagai seorang hamba untuk kemuliaan Allah dan keselamatan sesama. Kita harus tetap rendah hati melihat kesuksesan pelayanan kita yang menjangkau hati banyak orang . Maka Santa Arnoldus Janses jujur mengatakan bahwa jika pelayanan kita tidak membawa hasil yang memuaskan , berarti Tuhan belum menghendaki atau karena kita bukan orang yang tepat untuk pelayanan itu.

Butir permenungan.
Kita dipanggil untuk mengikuti Kristus, maka itu juga berarti kita hidup menurut teladan-Nya, hidup dengan jujur dan tulus terhadap siapapun . Ketika seseorang mulai bersifat palsu, maka dirinya telah menukar keindahan dengan kebobrokan, menukar keharuman dengan kebusukan, dan akhirnya menukar kebahagiaan dengan kesedihan. Tidak ada yang senang dengan kepalsuan. Karena itu kita juga perlu berjuang untuk  bersikap jujur dan tulus kepada siapapun, jangan biarkan kepalsuan menguasai kita . Sebaliknya tebarkanlah ketulusan dan persahabatan yang hangat dengan semua  orang.

Doa .
Ya Yesus, semoga kami tetap optimis untuk lebih kreatif dan tekun menjalankan tugas pelayanan kami demi kehendak Allah bagi hidup kami . Amin.   




Sempurnakanlah cinta Allah dalam hati orang yang mendengarkan sabda Kristus.


0 komentar:

Post a Comment