Bacaan Liturgi Jumat 25 Agustus 2017
PF S. Yosef dari Calasanz, Imam
PF S. Ludowikus
PF S. Ludowikus
Bacaan Pertama Rut 1:1.3-6.14b-16.22
Pada zaman para hakim pernah terjadi kelaparan di tanah Israel. Maka pergilah seorang dari Betlehem-Yehuda, Elimelekh namanya, beserta isterinya dan kedua orang anaknya, ke daerah Moab untuk menetap di sana sebagai orang asing. Kemudian meninggallah Elimelekh, suami Naomi,
sehingga Naomi tertinggal dengan kedua anaknya. Kedua anaknya itu lalu mengambil wanita Moab: yang pertama bernama Orpa, yang kedua bernama Rut. Dan mereka tinggal di situ kira-kira sepuluh tahun lamanya. Lalu matilah pula kedua anaknya, sehingga Naomi kehilangan suami dan kedua anaknya.
Kemudian berkemas-kemaslah ia dengan kedua menantunya, mau pulang meninggalkan daerah Moab. Sebab di daerah Moab itu Naomi mendengar
bahwa Tuhan telah memperhatikan umat-Nya dan memberikan makanan kepada mereka. Orpa lalu mencium mertuanya, minta diri pulang ke rumahnya. Tetapi Rut tetap berpaut pada mertuanya. Berkatalah Naomi,
"Iparmu telah pulang kepada bangsanya dan kepada para dewanya. Pulanglah juga menyusul dia!" Tetapi Rut menjawab, "Janganlah mendesak aku meninggalkan dikau dan tidak mengikuti engkau. Sebab ke mana pun engkau pergi, ke situ pula aku pergi. Di mana engkau bermalam, di situ pula aku bermalam. Bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku."
Demikianlah Naomi pulang bersama-sama dengan Rut, menantunya, yang berbangsa Moab dan turut pulang. Dan mereka tiba di Betlehem pada permulaan musim panen jelai.
Demikianlah sabda Tuhan.
Pada zaman para hakim pernah terjadi kelaparan di tanah Israel. Maka pergilah seorang dari Betlehem-Yehuda, Elimelekh namanya, beserta isterinya dan kedua orang anaknya, ke daerah Moab untuk menetap di sana sebagai orang asing. Kemudian meninggallah Elimelekh, suami Naomi,
sehingga Naomi tertinggal dengan kedua anaknya. Kedua anaknya itu lalu mengambil wanita Moab: yang pertama bernama Orpa, yang kedua bernama Rut. Dan mereka tinggal di situ kira-kira sepuluh tahun lamanya. Lalu matilah pula kedua anaknya, sehingga Naomi kehilangan suami dan kedua anaknya.
Kemudian berkemas-kemaslah ia dengan kedua menantunya, mau pulang meninggalkan daerah Moab. Sebab di daerah Moab itu Naomi mendengar
bahwa Tuhan telah memperhatikan umat-Nya dan memberikan makanan kepada mereka. Orpa lalu mencium mertuanya, minta diri pulang ke rumahnya. Tetapi Rut tetap berpaut pada mertuanya. Berkatalah Naomi,
"Iparmu telah pulang kepada bangsanya dan kepada para dewanya. Pulanglah juga menyusul dia!" Tetapi Rut menjawab, "Janganlah mendesak aku meninggalkan dikau dan tidak mengikuti engkau. Sebab ke mana pun engkau pergi, ke situ pula aku pergi. Di mana engkau bermalam, di situ pula aku bermalam. Bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku."
Demikianlah Naomi pulang bersama-sama dengan Rut, menantunya, yang berbangsa Moab dan turut pulang. Dan mereka tiba di Betlehem pada permulaan musim panen jelai.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Mzm 146:5-10
Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
*Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong,
yang harapannya pada Tuhan, Allahnya: Dialah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya; yang tetap setia untuk selama-lamanya.
*Dialah yang menegakkan keadilan untuk orang yang diperas, dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.
*Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar. Tuhan menjaga orang-orang asing.
*Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun-temurun!
Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
*Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong,
yang harapannya pada Tuhan, Allahnya: Dialah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya; yang tetap setia untuk selama-lamanya.
*Dialah yang menegakkan keadilan untuk orang yang diperas, dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.
*Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar. Tuhan menjaga orang-orang asing.
*Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun-temurun!
Bait Pengantar Injil Mzm 25:5c.5a
Tunjukkanlah lorong-Mu kepadaku, Ya Tuhan, bimbinglah aku menurut sabda-Mu yang benar.
Tunjukkanlah lorong-Mu kepadaku, Ya Tuhan, bimbinglah aku menurut sabda-Mu yang benar.
Bacaan Injil Mat 22:34-40
Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membungkam orang-orang Saduki, berkumpullah mereka. Seorang dari antaranya, seorang ahli Taurat, bertanya kepada Yesus untuk mencobai Dia, "Guru, hukum manakah yang terbesar dalam hukum Taurat?" Yesus menjawab, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan segenap akal budimu. Itulah hukum yang utama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
Demikianlah Injil Tuhan.
Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membungkam orang-orang Saduki, berkumpullah mereka. Seorang dari antaranya, seorang ahli Taurat, bertanya kepada Yesus untuk mencobai Dia, "Guru, hukum manakah yang terbesar dalam hukum Taurat?" Yesus menjawab, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan segenap akal budimu. Itulah hukum yang utama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan.
Setiap kehidupan di masyarakat
selalu ada aturan dan hukum yang berlaku untuk ditaati bersama. Hukum tersebut
terdiri dari hukum secara tertulis maupun yang tidak tertulis. Hukum lisan
berasal dari zaman sebelumnya secara turun temurun. Hukum secara tertulis yang
juga disebut undang undang dibuat untuk kesejahteraan bersama dan dituangkan
dalam tulisan atau kitab. Tujuan dibuatnya hukum dan aturan itu adalah untuk
kepentingan banyak orang atau juga untuk kepentingan sekelompok orang. Bahkan
tidak jaran dalam pembuatan hukum dan aturan, penuh dengan kepentingan
kepentingan kelompok atau budaya setempat.
Hari ini Yesus juga memberi hukum
yang utama, yaitu :” Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap
hatimu, dengan segenap
jiwamu, dan segenap akal budimu......” (ayat 37) Mengasihi Tuhan Allahmu
dengan segenap hatimu bertujuan, supaya kita sungguh sungguh memusatkan
hati kita kepada Allah dan bukan kepada yang lainnya yang bukan Allah.
Menjaga hati kita agar selalu bersih dan juga penuh dengan pengharapan
pada Allah yang telah terlebih dulu mengasihi kita . Jiwa kita merupakan
roh hidup yang diberikan oleh Tuhan sendiri untuk hidup. Maka hendaknya hidup
kita ini diberikan kepada Allah semata sehingga semua perbuatan yang telah kita
lakukan ditujukan untuk membuat hidup kita dan orang lain menjadi lebih baik.
Hukum kedua yang sama dengan
hukum yang pertama adalah : “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri....” (ay 39) . Mengasihi orang lain harus keluar dari
pengalaman pribadi kita yang juga harus pernah merasakan cinta yang sempurna
dari Yesus, agar cinta dan perhatian yang kita berikan kepada orang lain juga
benar benar memberi kebahagiaan yang baik.
Butir permenungan
Yesus hari ini sungguh memberikan
hukum yang lain daripada yang lain didunia ini. Hukum yang menyelamatkan dan
jauh dari kepentingan golongan , memberikan pemahaman dan praktik yang baik
bagi semua orang serta memberikan jaminan keselamatan dari Tuhan. Maka marilah
kita selalu menjalankan hukum yang diberikan Tuhan kepada kita dengan
sepenuhnya. Kita pusatkan hati, jiwa dan pikiran kita pada Tuhan dan juga pada
sesama disekitar kita . Jadilah pelaku dan pelaksana hukum Tuhan yang
terberkati dan memberkati orang lain dan dunia ini dalam damai sejahtera
dari Allah.
Doa
Allah Bapa , Sumber Cinta Kasih,
kami bersyukur bahwasanya Engkau menaruh perhatian akan kehidupan kami serta
menghendaki menyayangi kami sampai sesudah mati pula. Semoga hidup kami dapat
mengungkapkan rasa syukur kami atas segala anugerah-Mu. Amin.
"Kasihilah Tuhan, Allahmu,
dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan segenap akal
budimu. Itulah hukum yang utama dan yang pertama. Dan hukum yang
kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti
dirimu sendiri.”
0 komentar:
Post a Comment