August 23, 2017

RENUNGAN HARIAN ( JUMAT 25 AGUSTUS 2017 )

Bacaan Liturgi Jumat  25 Agustus 2017
PF S. Yosef dari Calasanz, Imam
PF S. Ludowikus

Bacaan Pertama   Rut 1:1.3-6.14b-16.22
Pada zaman para hakim pernah terjadi kelaparan di tanah Israel. Maka pergilah seorang dari Betlehem-Yehuda, Elimelekh namanya, beserta isterinya dan kedua orang anaknya, ke daerah Moab untuk menetap di sana sebagai orang asing. Kemudian meninggallah Elimelekh, suami Naomi,
sehingga Naomi tertinggal dengan kedua anaknya. Kedua anaknya itu lalu mengambil wanita Moab: yang pertama bernama Orpa, yang kedua bernama Rut. Dan mereka tinggal di situ kira-kira sepuluh tahun lamanya. Lalu matilah pula kedua anaknya, sehingga Naomi kehilangan suami dan kedua anaknya.
Kemudian berkemas-kemaslah ia dengan kedua menantunya, mau pulang meninggalkan daerah Moab. Sebab di daerah Moab itu Naomi mendengar
bahwa Tuhan telah memperhatikan umat-Nya dan memberikan makanan kepada mereka. Orpa lalu mencium mertuanya, minta diri pulang ke rumahnya. Tetapi Rut tetap berpaut pada mertuanya. Berkatalah Naomi,
"Iparmu telah pulang kepada bangsanya dan kepada para dewanya.  Pulanglah juga menyusul dia!" Tetapi Rut menjawab, "Janganlah mendesak aku meninggalkan dikau dan tidak mengikuti engkau. Sebab ke mana pun engkau pergi, ke situ pula aku pergi. Di mana engkau bermalam, di situ pula aku bermalam. Bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku."
Demikianlah Naomi pulang bersama-sama dengan Rut, menantunya, yang berbangsa Moab dan turut pulang. Dan mereka tiba di Betlehem pada permulaan musim panen jelai.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 146:5-10
Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
*Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong,
yang harapannya pada Tuhan, Allahnya: Dialah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya; yang tetap setia untuk selama-lamanya.
*Dialah yang menegakkan keadilan untuk orang yang diperas, dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.
*Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar. Tuhan menjaga orang-orang asing.
*Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun-temurun!

Bait Pengantar Injil  Mzm 25:5c.5a
Tunjukkanlah lorong-Mu kepadaku, Ya Tuhan, bimbinglah aku menurut sabda-Mu yang benar.

Bacaan Injil  Mat 22:34-40
Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membungkam orang-orang Saduki, berkumpullah mereka. Seorang dari antaranya, seorang ahli Taurat, bertanya kepada Yesus untuk mencobai Dia, "Guru, hukum manakah yang terbesar dalam hukum Taurat?" Yesus menjawab, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan segenap akal budimu. Itulah hukum yang utama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Setiap kehidupan di masyarakat selalu ada aturan dan hukum yang berlaku untuk ditaati bersama. Hukum tersebut terdiri dari hukum secara tertulis maupun yang tidak tertulis. Hukum lisan berasal dari zaman sebelumnya secara turun temurun. Hukum secara tertulis yang juga disebut undang undang dibuat untuk kesejahteraan bersama dan dituangkan dalam tulisan atau kitab. Tujuan dibuatnya hukum dan aturan itu adalah untuk kepentingan banyak orang atau juga untuk kepentingan sekelompok orang. Bahkan tidak jaran dalam pembuatan hukum dan aturan, penuh dengan kepentingan kepentingan kelompok atau budaya setempat.
Hari ini Yesus juga memberi hukum yang utama, yaitu  :” Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan segenap akal budimu......” (ayat 37)  Mengasihi Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu  bertujuan, supaya kita sungguh sungguh memusatkan hati kita kepada Allah dan bukan kepada yang lainnya yang bukan Allah.  Menjaga hati kita agar selalu bersih  dan juga penuh dengan pengharapan pada Allah yang telah terlebih dulu mengasihi kita . Jiwa  kita merupakan roh hidup yang diberikan oleh Tuhan sendiri untuk hidup. Maka hendaknya hidup kita ini diberikan kepada Allah semata sehingga semua perbuatan yang telah kita lakukan ditujukan untuk membuat hidup kita dan orang lain menjadi lebih baik.
Hukum kedua yang sama dengan hukum yang pertama adalah : “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri....”  (ay 39) .  Mengasihi orang lain harus keluar dari pengalaman pribadi kita yang juga harus pernah merasakan cinta yang sempurna dari Yesus, agar cinta dan perhatian yang kita berikan kepada orang lain juga benar benar memberi kebahagiaan yang baik.

Butir permenungan
Yesus hari ini sungguh memberikan hukum yang lain daripada yang lain didunia ini. Hukum yang menyelamatkan dan jauh dari kepentingan golongan , memberikan pemahaman dan praktik yang baik bagi semua orang serta memberikan jaminan keselamatan dari Tuhan. Maka marilah kita selalu menjalankan hukum yang diberikan Tuhan kepada kita dengan sepenuhnya. Kita pusatkan hati, jiwa dan pikiran kita pada Tuhan dan juga pada sesama disekitar kita . Jadilah pelaku dan pelaksana hukum Tuhan yang terberkati dan memberkati orang lain  dan dunia ini dalam damai sejahtera dari Allah.

Doa
Allah Bapa , Sumber Cinta Kasih, kami bersyukur bahwasanya Engkau menaruh perhatian akan kehidupan kami serta menghendaki menyayangi kami sampai sesudah mati pula. Semoga hidup kami dapat mengungkapkan rasa syukur kami atas segala anugerah-Mu.  Amin.        








"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan segenap akal budimu. Itulah hukum yang utama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

0 komentar:

Post a Comment