Bacaan Liturgi Selasa 29 Agustus 2017
PW Wafatnya S. Yohanes Pembaptis
Bacaan Pertama Yer 1:17-19
Sampaikanlah kepada Yehuda segala yang Kuperintahkan kepadamu.
Janganlah gentar terhadap mereka.Pembacaan dari Kitab Yeremia: Sekali peristiwa, Tuhan berkata kepadaku, Yeremia,"Baiklah engkau bersiap!
Bangkitlah dan sampaikanlah kepada umat-Ku segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka! Mengenai Aku, sungguh, pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imam dan rakyat negeri lain. Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau,
sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman Tuhan." Demikianlah sabda Tuhan.
Sampaikanlah kepada Yehuda segala yang Kuperintahkan kepadamu.
Janganlah gentar terhadap mereka.Pembacaan dari Kitab Yeremia: Sekali peristiwa, Tuhan berkata kepadaku, Yeremia,"Baiklah engkau bersiap!
Bangkitlah dan sampaikanlah kepada umat-Ku segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka! Mengenai Aku, sungguh, pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imam dan rakyat negeri lain. Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau,
sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman Tuhan." Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Mzm 71:1-4a.5-6b.15.17
Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu.
*Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung,janganlah sekali-kali aku mendapat malu. Lepaskan dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!*Jadilah bagiku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku. ya Allah, luputkanlah aku dari tangan orang fasik.
Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu.
*Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung,janganlah sekali-kali aku mendapat malu. Lepaskan dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!*Jadilah bagiku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku. ya Allah, luputkanlah aku dari tangan orang fasik.
*Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan,Engkaulah kepercayaanku
sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah
aku bertopang mulai dari kandungan,
Engkau telah mengeluarkan aku dari perut ibuku. *Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu, sebab aku tidak dapat menghitungnya. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.
Engkau telah mengeluarkan aku dari perut ibuku. *Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu, sebab aku tidak dapat menghitungnya. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.
Bait Pengantar Injil Mat 5:10
Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran,karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran,karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
Bacaan Injil Mrk 6:17-29
Sekali peristiwa Herodeslah menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di dalam penjara berhubung dengan peristiwa Herodias,
yakni bahwa Herodes telah memperistri Herodias, isteri Filipus saudaranya.
Yohanes pernah menegur Herodes, "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!" Karena kata-kata itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes,
dan bermaksud membunuh dia, tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan terhadap Yohanes, karena ia tahu bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci; jadi ia melindunginya. Tetapi setiap kali mendengarkan Yohanes,
hati Herodes selalu terombang-ambing; namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias,
yakni ketika Herodes - pada hari ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesar, para perwira dan orang-orang terkemuka di Galilea. Pada waktu itu Puteri Herodias tampil lalu menari,dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Maka Raja berkata kepada gadis itu, "Minta dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!" Lalu Herodes bersumpah kepadanya, "Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu,
sekalipun itu setengah dari kerajaanku!" Anak itu pergi dan menanyakan kepada ibunya, "Apa yang harus kuminta?" Jawab ibunya, "Kepala Yohanes Pembaptis!" Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta, "Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis dalam sebuah talam!" Maka sangat sedihlah hati raja! Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya, ia tidak mau menolaknya. Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada Herodias,
dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu, mereka datang dan mengambil mayatnya,lalu membaringkannya dalam kubur.
Sekali peristiwa Herodeslah menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di dalam penjara berhubung dengan peristiwa Herodias,
yakni bahwa Herodes telah memperistri Herodias, isteri Filipus saudaranya.
Yohanes pernah menegur Herodes, "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!" Karena kata-kata itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes,
dan bermaksud membunuh dia, tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan terhadap Yohanes, karena ia tahu bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci; jadi ia melindunginya. Tetapi setiap kali mendengarkan Yohanes,
hati Herodes selalu terombang-ambing; namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias,
yakni ketika Herodes - pada hari ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesar, para perwira dan orang-orang terkemuka di Galilea. Pada waktu itu Puteri Herodias tampil lalu menari,dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Maka Raja berkata kepada gadis itu, "Minta dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!" Lalu Herodes bersumpah kepadanya, "Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu,
sekalipun itu setengah dari kerajaanku!" Anak itu pergi dan menanyakan kepada ibunya, "Apa yang harus kuminta?" Jawab ibunya, "Kepala Yohanes Pembaptis!" Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta, "Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis dalam sebuah talam!" Maka sangat sedihlah hati raja! Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya, ia tidak mau menolaknya. Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada Herodias,
dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu, mereka datang dan mengambil mayatnya,lalu membaringkannya dalam kubur.
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan
Hari ini kita mengenang wafatnya St. Yohanes Pembaptis, yang dibunuh
sebagai korban keserakahan Herodes , seorang raja yang rakus akan jabatan atau
kedudukan , kehormatan duniawi serta perempuan cantik. Dengan kuasa dan
kedudukannya, Herodes merebut istri saudaranya untuk dijadikan permaisuri, maka
dengan tegas dan berani Yohanes Pembaptis menegurnya , “Tidak halal engkau
mengambil istri saudaramu” (Mrk 6: 18). Keberanian Yohanes Pembaptis
untuk membela kebenaran dan kesetiaannya kepada hukum Tuhan, justru
mengorbankan nyawanya sendiri. Inilah kenyataan hidup yang hingga saat masih
sering terjadi dan kian marak . Orang yang menegakkan kebenaran sering
dipersalahkan . Sebaliknya , mereka yang salah justru dibela.
Di tengah maraknya praktik mafia peradilan dan kehidupan moral bangsa yang
kian merosot dewasa ini , seorang pengikut Kristus dipanggil menjadi nabi
dan diutus menjadi saksi kebenaran Injil-Nya. Resikonya besar dan nyawa bisa
menjadi taruhannya. Namun kita diminta supaya “tidak gentar” seperti yang
difirmankan Tuhan kepada Yeremia (Yer 1:17b) , juga seperti Yohanes Pembaptis
yang berani menegur atau mengingatkan orang lain yang salah.
Paus Fransiskus dalam pesannya untuk peringatan Hari Komunikasi Sedunia ke
50 tahun 2016 juga mengingatkan kita akan hal ini. Menjadi tugas kita
untuk memperingatkan dan menegur mereka yang berbuat salah serta mengecam kejahatan
dan ketidakadilan dari tindakan tindakan tertentu , untuk membebaskan para
korban dan membangkitkan mereka yang telah jatuh . Injil Yohanes
mengatakan kepada kita bahwa “kebenaran itu akan memerdekakan kamu” ( Yoh
8:32). Kebenaran itu pada akhirnya ialah Kristus sendiri .
Butir permenungan
Kerahiman-Nya yang lembut menjadi tolok ukur untuk menakar cara kita
menyatakan kebenaran dan mencela ketidakadilan . Tugas utama kita adalah
menegakkan kebenaran didalam kasih (bdk. Ef 4:15). Marilah kita hayati
rahmat kemartiran kita dengan meluruskan aneka bentuk penyelewengan yang juga
masih marak dalam kehidupan bersama kita masa kini . Mari kita memproklamasikan
kebenaran iman kita dan yakinlah bahwa sampai kapanpun , Tuhan akan selalu
berpihak pada yang benar.
Doa
Tuhan Allah umat terpilih, hari ini kami memperingati wafatnya Santo
Yohanes Pembaptis . Dalam tanda Ekaristi yang kami terima, kami hormati Kristus
yang dilambangkannya. Semoga kami bergembira sepenuhnya bila Kristus
nenampakkan diri dengan jelas dan nyata. Amin.
Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran,karena
merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
0 komentar:
Post a Comment