Bacaan Liturgi Minggu 13 Agustus 2017
HR SP Maria Diangkat Ke Surga
Bacaan Pertama Why 11:19a;12:1-6a.10ab
Aku, Yohanes, melihat Bait Suci Allah yang di surga, dan kelihatanlah tabut perjanjian - Nya di dalam Bait Suci itu. Lalu tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya, dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. Ia sedang mengandung. Dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan, ia berteriak kesakitan. Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit: Seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Ekornya menyapu sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkannya. Dan perempuan itu melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi. Tetapi tiba-tiba Anak itu direngut dan dibawa lari kepada Allah dan ke hadapan takhta-Nya. Lalu perempuan itu lari ke padang gurun, di mana Allah telah menyediakan suatu tempat baginya. Kemudian aku mendengar suara yang nyaring di surga, "Sekarang telah tiba keselamatan, kuasa dan pemerintahan Allah kita!
Sekarang telah tiba kekuasaan Dia yang diurapi Allah! Sebab para pendakwa yang siang malam mendakwa saudara-saudara kita di hadapan Allah, telah dilemparkan ke bawah!"
Demikianlah sabda Tuhan.
Aku, Yohanes, melihat Bait Suci Allah yang di surga, dan kelihatanlah tabut perjanjian - Nya di dalam Bait Suci itu. Lalu tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya, dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. Ia sedang mengandung. Dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan, ia berteriak kesakitan. Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit: Seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Ekornya menyapu sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkannya. Dan perempuan itu melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi. Tetapi tiba-tiba Anak itu direngut dan dibawa lari kepada Allah dan ke hadapan takhta-Nya. Lalu perempuan itu lari ke padang gurun, di mana Allah telah menyediakan suatu tempat baginya. Kemudian aku mendengar suara yang nyaring di surga, "Sekarang telah tiba keselamatan, kuasa dan pemerintahan Allah kita!
Sekarang telah tiba kekuasaan Dia yang diurapi Allah! Sebab para pendakwa yang siang malam mendakwa saudara-saudara kita di hadapan Allah, telah dilemparkan ke bawah!"
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Mzm 45:10c-12.16
Di sebelah kananmu berdiri permaisuri berpakaian emas dari Ofir.
*Dengarlah, hai puteri, lihatlah, dan sendengkanlah telingamu, lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu! Biarlah raja menjadi bergairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya!
*Dengan sukacita dan sorak-sorai mereka dibawa, mereka masuk ke dalam istana raja.
Di sebelah kananmu berdiri permaisuri berpakaian emas dari Ofir.
*Dengarlah, hai puteri, lihatlah, dan sendengkanlah telingamu, lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu! Biarlah raja menjadi bergairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya!
*Dengan sukacita dan sorak-sorai mereka dibawa, mereka masuk ke dalam istana raja.
Bacaan Kedua 1Kor 15:20-26
Saudara-saudara, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tibalah kesudahannya, yaitu bilamana Kristus menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Kristus harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh yang terakhir, yang Ia binasakan ialah maut.
Demikianlah sabda Tuhan.
Saudara-saudara, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tibalah kesudahannya, yaitu bilamana Kristus menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Kristus harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh yang terakhir, yang Ia binasakan ialah maut.
Demikianlah sabda Tuhan.
Bacaan Injil Luk 1:39-56
Beberapa waktu sesudah kedatangan malaikat Gariel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria,
melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, "Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku,
anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana."
Lalu kata Maria, "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia,
karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku,
dan nama-Nya adalah kudus. Rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya." Kira-kira tiga bulan lamanya Maria tinggal bersama dengan Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.
Demikianlah Injil Tuhan.
Beberapa waktu sesudah kedatangan malaikat Gariel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria,
melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, "Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku,
anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana."
Lalu kata Maria, "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia,
karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku,
dan nama-Nya adalah kudus. Rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya." Kira-kira tiga bulan lamanya Maria tinggal bersama dengan Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan.
Hari ini kita merayakan Maria diangkat ke Surga, sebuah perayaan iman
yang kerap memunculkan beragam pertanyaan khususnya dari mereka yang bukan
Katolik. Dogma Maria diangkat ke Surga adalah sebuah ajaran Gereja yang hendak
memperlihatkan betapa besar rahmat yang diberikan oleh Allah kepada Maria yang
beriman secara luar biasa kepada Allah. Seperti Yesus yang naik ke Surga
setelah menyelamatkan umat manusia lewat salib dan kematiannya, demikian juga
Gereja mengimani bahwa Maria diangkat oleh Allah ke Surga karena telah taat
dalam mengemban tugas ilahi. Keyakinan ini bukan sebuah ajaran iman dadakan ,
sebaliknya sudah ada sejak zaman awal Gereja muncul. Bapa –bapa Gereja telah
menuliskan hal tersebut dengan sangat indah dan kita dapat membacanya dari literatur
sejarah Gereja.
Satu hal penting yang dapat kita petik dari ajaran iman ini adalah bahwa
Maria adalah wanita istimewa. Dia telah dipersiapkan oleh Bapa dan ditebus oleh
Putra sejak dalam kandungannya. Rahmat tersebut diberikan oleh Allah mengingat
misi yang akan diembannya yakni mengandung Sang Putra dengan kuasa Roh Kudus.
Anugerah tersebut , semakin sempurna dengan ketaatan yang senantiasa
dihayatinya dalam hidup , kemauan untuk mengikuti kehendak Allah meskipun tidak
mengerti. Namun Maria bertahan dalam imannya kepada Allah.Bunda Maria
adalah teladan kerendahhatian sekaligus kemuridan sejati. Ia merupakan sosok
hamba Allah yang dengan setia mendengarkan dan melaksanakan semua Firman Allah
yang diterimanya.Maria bersedia digunakan Allah sebagai alat-Nya untuk
mendatangkan Juru Selamat ke dunia. Maria menjadi sarana penggenapan nubuat
para nabi sekaligus sarana datangnya keselamatan bagi seluruh umat manusia. Itu
semua menjadi mungkin terjadi berkat kerendahhatian Maria.Allah telah
memberkati Maria karena kerendahhatiannya. Yang menjadi sumber dan
tujuan berkat itu adalah Putra yang dikandung dalam rahimnya. Menurut konsep
bangsa Yahudi kuno, anak adalah yang membuat seorang ibu bisa menjadi
terpandang atau terhormat. Kata kata berkat seperti yang diberikan kepada Maria
juga pernah diterima Yael (Hak 4.24) dan Yudit (Ydt.13:18) . Mereka
mendapat berkat karena jasa mereka membebaskan bangsa Israel dari tekanan
bangsa bangsa asing. Olek karena berkat Allah itu, Bunda Maria dipandang
sebagai perempuan yang mengambil bagian secara aktif dalam pembebasan umat
manusia melalui Juru Selamat yang dikandungnya. Untuk itulah Maria
melantunkan madah pujian yang menonjolkan kuasa dan karya Allah dalam dirinya
yang disebutnya sebagai yang hina.
Butir permenungan
Pada hari ini yang menjadi pusat permenungan bukanlah kesuksesan
Maria yang berhasil naik ke Surga, yang menjadi pusat perhatian justru
kerendahhatian Bunda Maria . Berkat kerendahhatiannya, Allah berkenan
memberi tempat yang layak bagi Maria di dalam Kerajaan Surga dengan
mengangkatnya langsung dari dunia.
Maria bersyukur dan memuji Allah karena sadar dan mengakui bahwa berkat
Allah sungguh melimpahinya. Itulah wujud kerendahhatian Maria. Sikap tahu
berterima kasih atas segala anugerah yang telah kita terima merupakan salah
satu cara bagi kita untuk menumbuhkan kerendahhatian dalam diri kita.
Doa.
Ya Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, kami bersyukur kepada-Mu atas
pengangkatan Bunda Maria ke Surga dengan mulia. Kebahagiaan yang
telah dicapainya merupakan janji dan jaminan bagi keselamatan kami. Amin.
Jiwaku memuliakan
Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia
telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai
sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia,
karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah kudus
karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah kudus
0 komentar:
Post a Comment