August 30, 2017

RENUNGAN HARIAN (JUMAT 1 SEPTEMBER 2017 )

Bacaan Liturgi Jumat 1 September 2017

Bacaan Pertama  1Tes 4:1-8
Saudara-saudara, demi Tuhan Yesus kami minta dan menasihati kalian:
Kalian telah mendengar dari kami, bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang sudah kalian turuti! Tetapi baiklah kalian melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi. Kalian tahu juga petunjuk-petunjuk mana yang telah kami berikan kepadamu atas nama Tuhan Yesus. Yang dikehendaki Allah adalah supaya kamu semua kudus. Ia menghendaki agar kalian menjauhi percabulan. Hendaknya kamu masing-masing hidup dengan isterinya sendiri, dalam kekudusan dan kehormatan,
bukan dalam keinginan hawa nafsu, seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah. Dalam hal-hal ini jangan ada orang memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau memperdayakannya. Sebab Tuhan akan membalas semuanya itu, sebagaimana dahulu telah kami katakan dan kami tegaskan kepadamu. Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar,
melainkan untuk melakukan apa yang kudus. Karena itu barangsiapa menolak ini, bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang telah memberikan Roh Kudus-Nya juga kepadamu.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 97:1-2b.5-6.10-12
Bersukacitalah dalam Tuhan, hai orang benar.
*Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
*Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya, dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
*Hai orang-orang yang mengasihi Tuhan, bencilah kejahatan! Dia memelihara nyawa orang-orang yang dikasihi-Nya, dan akan melepaskan mereka dari tangan orang-orang fasik.
*Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.

Bait Pengantar Injil  Luk 21:36
Berjaga-jagalah dan berdoalah selalu, agar kalian layak berdiri di hadapan Anak Manusia.

Bacaan Injil  Mat 25:1-13
Pada suatu hari Yesus mengucapkan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong pengantin. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Yang bodoh membawa pelita, tetapi tidak membawa minyak.
Sedangkan yang bijaksana, selain pelita juga membawa minyak dalam buli-bulinya. Tetapi karena pengantin itu lama tidak datang-datang, mengantuklah mereka semua, lalu tertidur. Tengah malam terdengarlah suara orang berseru, 'Pengantin datang! Songsonglah dia!' Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Yang bodoh berkata kepada yang bijaksana, 'Berilah kami minyakmu sedikit, sebab pelita kami mau padam.' Tetapi yang bijaksana menjawab, 'Tidak, jangan-jangan nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kalian. Lebih baik kalian pergi membelinya pada penjual minyak.' Tetapi sementara mereka pergi membelinya, datanglah pengantin, dan yang sudah siap sedia masuk bersama dia ke dalam ruang perjamuan nikah. Lalu pintu ditutup. Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata, 'Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!' Tetapi tuan itu menjawab, 'Sungguh, aku berkata kepadamu, aku tidak mengenal kalian.'
Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun saatnya."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Hari ini Yesus menggambarkan Kerajaan Surga seumpama sebuah pesta perkawinan. Dimana pada pesta perkawinan, pengantin laki laki dan para pengiringnya akan disambut oleh teman teman dari mempelai wanita yang berjumlah sepuluh orang. Menarik bahwa dari sepuluh orang tersebut , lima diantaranya memiliki perencanaan yang matang sehingga disebut sebagai perempuan bijaksana dan lima lagi tidak memiliki perencanaan matang sehingga disebut bodoh. Gambaran ini menunjukkan bahwa mempelai pria adalah Yesus , sedangkan sepuluh wanita yang menanti nanti adalah umat manusia. Misi Yesus datang ke dunia adalah untuk membawa kita turut serta dalam kebahagiaan pesta surgawi yang digambarkan sebagai pesta perkawinan . Rupanya tidak semua dari kita yang memiliki persiapan yang matang agar bisa ikut dalam pesta surgawi itu. Kita memang sudah menanti nantikan kedatangan Yesus agar kita dibawa kedalam perjamuan surgawi , tetapi persoalan hidup dan godaan duniawi sering membuat kita lengah sehingga kita tidak bertahan untuk mempersiapkan diri menyongsong Kristus yang akan membawa kita kepada keselamatan kekal.
Allah memberikan petunjuk kepada kita agar kita bisa masuk pesta surgawi tersebut . Petunjuk dan perintah itu adalah bekal bagi kita , agar kita bisa ikut dalam pesta surgawi yang membahagiakan , yang sudah disediakan Allah sendiri untuk kita.  Allah memang menawarkan tempat membahagiakan itu untuk seluruh umat manusia , tetapi dari fihak manusia dituntut tanggapan atas tawaran Allah itu. Apa yang kita perbuat didunia ini adalah bekal atau persiapan kita dalam menyongsong Yesus Sang Mempelai Surgawi.

Butir permenungan.
Suatu kali saya bermimpi tettang hari pengangkatan . Dalam mimpi itu, saya dan teman teman sedang berjalan , tiba tiba semua teman saya terangkat kesurga dan saya tertinggal sendiri. Sejak mimpi itu , kehidupan rohan saya mulai berubah. Setiap hari saya selalu berdoa. Bahkan ketika dalam perjalanan ke kantorpun saya berdoa dalam hati. Semakin lama perjalanan semakin banyak saya berdoa, Karena itu saya selalu bersyukur kalau jarak rumah dan kantor cukup jauh.
Bagi  saya , doa bukan lagi untuk meminta kepada Tuhan, tetapi lebih dari itu , doa merupakan nafas hidup saya, saya selalu ingat nasehat orang tua  yang selalu mengingatkan untuk banyak berdoa dimanapun saya berada. Mereka selalu mengatakan bahwa hidup ini sangat singkat , kita tidak akan pernah tahu kapan Tuhan memanggil kita.Untuk itu , kita harus selalu berjaga jaga.
Banyak sekali peristiwa dalam hidup saya , yang terkadang secara manusiawi sangat sulit mencari jalan keluarnya . Tetapi ketika saya membawa semuanya itu dalam doa , Tuhan selalu punya cara untuk mengatasi setiap masalah kita yang begitu rumit.
Tuhan menasehatkan kita untuk selalu berjaga jaga. Berdoalah sesering mungkin , karena doa dapat mengubah segalanya.
Bagaimana hidup doa saya selama ini?  Adakah yang perlu saya perbaiki  dalam komitmen hidup doa?

Doa.
Ya Yesus, ajarilah kami untuk tetap teguh dan setia kepada kehendak-Mu sebagaimana Engkau sendiri setia melakukan misi Bapa. Amin.



Berjaga-jagalah dan berdoalah selalu, agar kalian layak berdiri di hadapan Anak Manusia.


0 komentar:

Post a Comment