February 25, 2019

RENUNGAN HARIAN ( RABU 6 MARET 2019 )


Bacaan Liturgi Rabu  6 Maret 2019
Hari Rabu Abu

Bacaan Pertama  Yl 2:12-18
"Sekarang," beginilah firman Tuhan,  "berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan mengaduh."
Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya.  Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, lalu meninggalkan berkat
menjadi korban sajian dan korban curahan bagi Tuhan, Allahmu. Tiuplah sangkakala di Sion, adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya;  kumpulkanlah bangsa ini, kuduskanlah jemaah,  himpunkanlah orang-orang yang lanjut usia,  kumpulkanlah anak-anak, bahkan anak-anak yang menyusu; baiklah pengantin laki-laki keluar dari kamarnya, dan pengantin perempuan dari kamar tidurnya.  Baiklah para imam, pelayan-pelayan Tuhan, menangis di antara balai depan mezbah, dan berkata,  "Sayangilah, ya Tuhan, umat-Mu, dan janganlah biarkan milik-Mu sendiri menjadi cela, sehingga bangsa-bangsa menyindir kepada mereka. Mengapa orang berkata di antara -bangsa-bangsa: Di mana Allah mereka?"  Maka Tuhan menjadi cemburu karena tanah-Nya, dan menaruh belas kasihan kepada umat-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 51:3-4.5-6a.12-13.14.17
Kasihanilah kami, ya Allah,  karena kami orang berdosa.
*Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku.  Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
*Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku.  Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa,  yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
*Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah,  dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku.  Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu,
dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku! 
*Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu,  dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku.  Ya Tuhan, bukalah bibirku,  supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu.

Bacaan Kedua  2Kor 5:20-6:2
Saudara-saudara,kami ini adalah utusan-utusan Kristus; Seakan - akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami. Dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: Berilah dirimu didamaikan dengan Allah.
Kristus yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. Sebagai teman -teman sekerja, kami menasihati kamu, supaya kamu jangan membuat sia-sia kasih karunia Allah yang telah kamu terima. Sebab Allah berfirman,  "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau,  dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau."  Camkanlah, saat inilah saat perkenanan itu; hari inilah hari penyelamatan itu. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Mzm 95:8ab
Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara Tuhan, janganlah bergetar hati.

Bacaan Injil  Mat 6:1-6.16-18
Dalam khotbah di bukit Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya,
"Hati-hatilah,jangan sampai melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat.  Karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.  Jadi, apabila engkau memberi sedekah, 
janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, 
supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: 'Mereka sudah mendapat upahnya.'  Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi.  Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi  akan membalasnya kepadamu. Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik.   Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat 
dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. 
Aku berkata kepadamu, 'Mereka sudah mendapat upahnya.'
Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu, dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. 
Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.  Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu, 'Mereka sudah mendapat upahnya.'  Tetapi apabila engkau berpuasa, 
minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,  supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Masih segar dalam ingatan saya, ketika saya dimarahi oleh seorang ibu karena lupa mengumumkan sumbangannya di mimbar misa mingguan dan di majalah paroki. Sumbangan yang dia berikan sebenarnya tidak besar, akan tetapi yang dia inginkan ialah supaya namanya disebut. Dia lalu minta saya untuk mengumumkan pada minggu berikutnya, sekaligus memasukkan pada majalah paroki. Setelah saya melakukan kedua hal yang dia minta, dia merasa senang dan bangga.  Hari ini, Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita dua hal yang harus kita hayati
Pertama, karya amal kasih atau memberi sedekah. Berilah sedekah dengan sepenuh hati, tanpa perhitungan apapun dan juga jangan menceritakan kepada siapapun. Apa yang diberikan tangan kanan jangan diketahui tangan kirimu. Tuhan melihat orang yang memberi dengan sukacita, tetapi tidak pamer atau supaya dilihat dan dipuji orang lain.
Kedua, puasa,  sesuai hukum Taurat, orang Yahudi hanya berpuasa pada jam kippur (lm 16:29-31). Pada  zaman Yesus terjadi perkembangan baru sehingga orang berpuasa hanya pada hari Senin dan Kamis, Didalam Didakhe 8,1 Gereja Purba menjadikan puasa Kristiani pada setiap hari Rabu dan Jumat. Yesus sendiri sebenarnya melakukan puasa sebelum tampil didepan umum tetapi Dia tidak setuju dengan puasa bagi para murid-Nya, untuk menunjukkan sukacita mesianis (Mat 9:14-15). Itulah sebabnya, Yesus  menganjurkan “Minyakilah kepalamu, cucilah mukamu” Penampilan yang ceria dan bersahaja dari dalam akan tampak keluar dengan sendirinya.
Apa yang mau dikatakan Yesus kepada kita hari ini? Ketika kita melakukan perbuatan kasih, seperti memberi sedekah dan berpuasa, semua itu untuk kemuliaan Tuhan, Kita tidak melakukannya untuk memperoleh popularitas diri. Hanya orang orang Farisi modern yang mudah bercerita kepada siapa saja sumbangannya kepada orang lain sambil menepuk dada dan bangga, dan lupa bahwa semuanya berasal dari Tuhan.  Sabda Tuhan hari ini mengkoreksi egoisme dan kesombongan kita dalam hal melakukan perbuatan baik, Semua yang kita lakukan hendaknya dilakukan semata mata  untuk kemuliaan Tuhan dan keselamatan sesama.

Butir Permenungan.
Waktu kecil dulu, saya suka bermain kerumah teman. Setiap kali meminta izin untuk itu, ibu selalu menanyakan , apakah kamu sudah menyelesaikan tugas utama saya, yaitu belajar. Sering saya tidak mendapat izin. Akhirnya saya punya cara. Setiap kali berniat bermain kerumah teman saya, saya selalu terlihat “belajar” ditempat yang mudah terlihat oleh ibu. Setelah menahan sabar menatap buku itu, saya meminta izin. Hasilnya bisa ditebak, saya berhasil mendapatkan izin bermain tanpa kesulitan. Akhir semester adalah saat yang mengerikan bagi saya , karena saat itulah hasil “belajar” saya akan terlihat. Injil hari ini menyiratkan apa motivasi kita dalam menjalankan kehidupan rohani  kita. Mungkin cara pikir kita mirip dengan cara saya “belajar” dulu. Saya yakin apapun yang kita lakukan untuk Tuhan, akan menyenangkan hati –Nya . Namun dengan motivasi yang salah , akan menjadi masalah bagi diri kita sendiri. Motivasi yang salah tidak akan merugikanTuhan , tetapi diri kita sendiri. Menjalani kehidupan rohani kita dengan motivasi yang benar  akan membuat kita belajar  dan bertumbuh . Kita akan terlihat besar namun sebenarnya kerdil didalam . Kita akan menjadi matang dan dewasa  hingga akhirnya  akan berbuah lebat dan memuliakan Tuhan kita. Dan diakhir hidup kita , saat itulah hasil “belajar” kita akan terlihat.

Doa,
Ya Tuhan yang maha bijaksana, ajarilah kami umat-Mu  untuk memberi dengan sukacita serta tidak pamer, tidak ingin dilihat dan dipuji orang lain. Amin.

Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara Tuhan, janganlah bergetar hati.



0 komentar:

Post a Comment