August 28, 2022

RENUNGAN HARIAN SELASA 20 SEPTEMBER 2022

Kalender Liturgi Selasa 20 Sep 2022

PW S. Andreas Kim Taegon, Imam, dan Paulus Chong Hasang, dkk. Martir Korea
Warna Liturgi: Merah

Bacaan I  Ams 21:1-6.10-13
Hati raja laksana batang air di tangan Tuhan, yang Dia alirkan ke mana saja Ia kehendaki. Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati. Melakukan kebenaran dan keadilan lebih berkenan di hati Tuhan daripada kurban. Mata yang congkak dan hati yang sombong, yang menjadi pelita orang jahat, adalah dosa.  Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa  hanya akan mengalami kekurangan. Memperoleh harta benda dengan lidah dusta adalah kesia-siaan yang lenyap dari orang yang mencari maut.  Hati orang fasik mengingini kejahatan  dan tidak menaruh belas kasihan kepada sesamanya.  Jikalau si pencemooh dihukum, orang yang tak berpengalaman menjadi bijak,  dan jikalau orang bijak diberi pengajaran, ia akan memperoleh pengetahuan. Yang Mahaadil mengawasi rumah orang fasik, dan menjerumuskan orang fasik ke dalam kecelakaan. Siapa yang menutup telinga bagi jeritan orang lemah, tidak akan menerima jawaban, kalau ia sendiri berseru-seru.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 119:1.27.30.34.35.44
Bimbinglah hidupku, ya Tuhan,  menurut petunjuk perintah-Mu.
*Berbahagialah orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat Tuhan.
*Buatlah aku mengerti petunjuk titah-titah-Mu, supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.
*Aku telah memilih jalan kebenaran, dan menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku.
*Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang Hukum-Mu; dengan segenap hati aku hendak memeliharanya.
*Biarlah aku hidup menurut petunjuk perintah-perintah-Mu, sebab aku menyukainya.
*Aku hendak berpegang pada Taurat-Mu senantiasa, untuk seterusnya dan selamanya.

Bait Pengantar Injil  Luk 11:28
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan melakukannya.

Bacaan Injil  Luk 8:19-21
Pada suatu hari datanglah Ibu dan saudara-saudara Yesus hendak bertemu dengan Dia . Tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak. Maka diberitahukan kepada Yesus, "Ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar  dan ingin bertemu dengan Dikau." Tetapi Yesus menjawab,  "Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah  mereka yang mendengarkan Sabda Allah dan melaksanakannya."
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan.

Reaksi orang terhadap pengamen atau pengemis yang mendatanginya umumnya berbeda beda. Ada orang yang langsung memberi uang, meskipun cuma cepek alias seratus rupiah. Ada juga yang memberinya lumayan banyak.  Orang lain cenderung cuek, kadang memberi kadang tidak tergantung mood. Ada juga yang kritis dengan melihat terlebih dulu pengamen atau pengemisnya layak tidak untuk diberi. Kalau pengemis atau pengamen itu masih kuat dan kekar , ia tidak mau memberi.  Kitab Amsal hari ini memberikan nasihat praktis dan jelas kepada kita “Anakku, janganlah menahan kebaikan terhadap orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya. “ Dengan nasehat ini kita diundang untuk mudah  berbuat baik atau tidak  pelit untuk berbagi kebaikan , apalagi mengenai hal yang kita miliki. Kebaikan dan kemurahan hati mestinya menjadi ciri khas para murid Yesus. Marilah kita tidak jemu berbuat baik. Berbuat baik dan suka berbuat baik  ternyata membutuhkan latihan  Tidak sedikit orang yang berceritera : mencari pekerjaan untuk diri sendiri kok sulit , tetapi mencarikan pekerjaan orang lain kok malah lebih mudah ya. Nah janganlah jemu mencarikan pekerjaan orang lain  meskipun anda  masih belum mendapatkan pekerjaan. Perbuatan baik memang mesti dilakukan bukan agar kita dipuji dan dikagumi. Kita berbuat baik ya karena kita baik. Seperti pelita ya tahunya menerangi, orang Kristen pun begitu. Setelah renungan ini , cobalah anda melihat barang barang milik anda di kamar atau rumah . Mungkinkah ada banyak barang dobelan yang sebenarnya tidak kita perlukan tetapi malah kita tumpuk atau simpan? Mengapa tidak kita bagikan keorang lain? Berapa  pasang sepatu kita, apakah memang semua diperlukan? Berapa baju, kaos yang kita tumpuk dilemari?  Sejauh mana kita telah rela berbagi?

Butir permenungan.

Seperti hal nya pelita yang semestinya ditempatkan diatas kaki dian agar menerangi ruangan. Begitulah sabda Tuhan dalam Injil hari ini. Dalam kehidupan rohani, kita sebenarnya juga mempunyai sumber penerang yang sejati dan abadi yaitu Yesus Kristus sendiri, Sang Sumber Terang tersebut. Terang yang memberikan  penerangan bagi jalan kita setiap hari dimanapun kita berada. Terang yang juga bisa dilihat oleh orang lain di sekitar kita , keluarga, lingkungan kerja, lingkungan masyarakat dan lain lain. Hanya saja tidak jarang kita menempatkan Sang Terang tersebut tidak pada tempatnya. Kita tidak menempatkan diatas kaki dian , ditempat yang tinggi, tetapi di bawah tempat tidur, di tempat yang rendah. Akibat dari semua itu, Sumber Terang tersebut tidak bersinar dan tidak menyinari sekitarnya. Demikian juga orang  yang masuk kedalam ruang hati kita tidak akan melihat terang tersebut.  Mari kita berusaha mengandalkan Sumber Terang tersebut, meskipun tidak jarang kita mengandalkan terang tersebut hanya kalau kita butuh. Jika kita tidak butuh, terang tersebut kita simpan rapat rapat sehingga orang lain tidak ada yang tahu. Kita sering kali merasa kuat dan tidak butuh terang tersebut. Padahal seharusnya kita harus berusaha untuk selalu memancarkan sinar tersebut. Dengan memancarkan sinar tersebut , lebih banyak orang yang bisa menikmati terang tersebut , Kita sering egois hanya mau menikmati sendiri terang tersebut dan tidak mau berbagi dengan orang lain.  Berusahalah menjalani hidup sehari hari dalam terang Tuhan supaya jalan kita tidak tersesat dan berbelok arah. Hal ini sudah menjadi keharusan bagi kita yang mengakui Tuhan sebagai sumber penerang. Mari kita selalu berusaha menempatkan Sang Terang melebihi segala galanya supaya kita dapat menyalurkan cahaya terang yang menggembirakan bagi orang disekitar kita

Doa.

Allah Bapa , Sumber Cahaya Abadi, pancarkanlah cahaya-Mu kemana mana dan tuntunlah kami dari tempat pembuangan serta himpunlah kami berdasarkan cinta kasih.  Amin.

 

 

 

 

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan  dan melakukannya.

 

 

0 komentar:

Post a Comment