August 1, 2022

RENUNGAN HARIAN JUMAT 5 AGUSTUS 2022

Kalender Liturgi Jumat 5 Agt 2022

PF Pemberkatan Gereja Basilik SP Maria
Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Nah 1:15;2:2;3:1-3.6-7

Lihatlah!
Di atas gunung berjalan orang yang membawa berita, yang mengabarkan berita damai sejahtera. Rayakanlah pesta-pestamu, hai Yehuda, bayarlah nazarmu!  Sebab orang dursila takkan datang lagi menyerang engkau;  ia telah dilenyapkan sama sekali!  Sungguh, Tuhan memulihkan kebanggaan Yakub,  seperti kebanggaan Israel; sebab perusak telah merusakkannya dan telah membinasakan carang-carangnya.  Celakalah kota penumpah darah itu! Kota itu seluruhnya dusta belaka,  penuh dengan barang perampasan, dan tidak henti-hentinya menerkam! Dengar, lecut cambuk dan derak-derik roda!
Dengar, kuda lari menderap, dan kereta meloncat-loncat! Pasukan berkuda menyerang,  pedang bernyala-nyala dan tombak berkilat-kilat! Banyak yang mati terbunuh dan bangkai bertimbun-timbun!  Mayat tidak habis-habisnya, orang-orang jatuh tersandung pada mayat.  Aku akan melemparkan aib ke atasmu,  akan menghina engkau  dan akan membuat engkau menjadi tontonan.  Maka semua orang yang melihat engkau  akan lari meninggalkan engkau serta berkata, 'Niniwe sudah hancur!  Siapakah yang meratapi dia? Dari manakah aku akan mencari pelipur lara untuk dia?'
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Ul 32:35cd-36ab.39abcd.41
Tuhanlah yang mematikan,  Tuhan pula yang menghidupkan.
*Dekatlah sudah hari bencana bagi orang-orang jahat, dan segera datanglah apa yang telah disediakan bagi mereka. Sebab Tuhan akan memberi keadilan kepada umat-Nya, dan akan merasa sayang akan hamba-hamba-Nya.
*Lihatlah sekarang bahwa Akulah Tuhan. Tiada allah kecuali Aku.
Akulah yang mematikan, Aku pulalah yang menghidupkan. Aku telah meremukkan, tetapi Aku pulalah yang menyembuhkan.
*Apabila Aku mengasah pedang-Ku yang berkilat-kilat,  apabila tangan-Ku menjalankan penghukuman,  maka Aku membalas dendam kepada lawan-Ku, dan mengadakan pembalasan kepada yang membenci Aku.
 
Bait Pengantar Injil  Mat 5:10
Berbahagialah orang yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah Kerajaan Allah.

Bacaan Injil  Mat 16:24-28
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Setiap orang yang mau mengikuti Aku, harus menyangkal diri,  memikul salibnya, dan mengikuti Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, akan kehilangan nyawanya. Tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa gunanya bagi seorang jika ia memperoleh seluruh dunia, tetapi kehilangan nyawanya?  Apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?  Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya  diiringi malaikat-malaikat-Nya. Pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang setimpal dengan perbuatannya. Aku berkata kepadamu: Sungguh, di antara orang yang hadir di sini  ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja  dalam Kerajaan-Nya."
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan.

Apabila kita lapar, maka wajarlah jika kita memikirkan makanan terhidang didepan kita. Atau sedang ditimpa kesusahan , problem rumah tangga, kita berharap semua segera berlalu. Mungkin jika kita sakit, maka kita berharap cepat sembuh. Jika kita stres , digosipkan, diancam, maka kita berharap semua segera reda. Atau terlilit banyak utang, maka kita sering berpikir dapat rejeki nomplok.  Begitu pula ketika kita memikirkan tentang Yesus, kerapkali kita memahami Yesus yang bukan Yesus sesungguhnya. Hari ini Yesus secara jelas dan terang benderang mengatakan soal itu. Setelah Dia mengatakan soal diri-Nya yang harus menderita,Yesus lalu membeberkan syarat syarat bagi kita yang mau mengikuti Dia. Ternyata bukan sesuatu yang menyenangkan , tetapi suatu syarat yang sangat berat.  “... ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku “ (Mat 16:24)  Persyaratan mengikuti Yesus  selalu terasa berat karena kita kerap berhenti pada keharusan menyangkal diri dan kewajiban memikul salib. Kita lupa akan syarat terakhir “.... dan mengikuti Aku” Mengikuti Yesus merupakan kekuatan kita satu satunya. Tanpa Dia kita tidak akan mampu menjalani hidup ini dengan bahagia. Bukankah dalam hidup ini kita dihadapkan dengan peraturan dan hukum. Apapun kata orang bahwa peraturan dan hukum itu untuk membahagiakan  manusia tetapi selalu saja sifatnya mengatur , yang membuat kita tidak bebas dan menghukum, yang membuat kita sakit, trauma bahkan menyimpan dendam.  Mengikuti Yesus itu berarti kita ;

Pertama,  sudah memiliki teladan sempurna bagaimana menghadapi hidup dengan bahagia meski banyak tantangan dan derita.

Kedua ,   kita mendapat kekuatan dart-Nya karena Dia adalah Tuhan kita. Dan Yesus itu sungguh mahabelas kasih yang ingin membebaskan kita dari belenggu dosa , dosa yang membawa kita cenderung memikirkan diri sendiri dan membuat derita orang lain.

Betapa bahagianya jikalau suami istri hidup mengikuti Yesus. Sungguh damainya jika diantara saudara , kakak , adik juga mengikuti Yesus. Betapa indahnya hidup membiara  apabila masing masing anggota mengikuti Yesus. Karena ketika kita kreatif yang lain mendukung, Ketika kita putus asa, yang lain menyemangati Ketika kita jatuh  dalam kesalahan dan dosa , yang lain selalu mencintai dengan mengampuni.

Butir permenungan

Yesus memerintahkan bahwa kita harus memikul salib kita dan mengikut Dia. Manakala kita mendengar kata “salib”, kita cenderung untuk berpikir tentang kesulitan, beban, atau rasa sakit. Walaupun memang menyakitkan, salib senantiasa merupakan jalan kepada suatu pengalaman yang lebih mendalam tentang hidup yang telah dimenangkan oleh Yesus bagi kita.  Dari Perjanjian Lama (misalnya Keluaran dan Ulangan) kita dapat melihat perpindahan dari hidup lama kepada suatu hidup baru. Allah memimpin umat Israel dari kehidupan lama mereka sebagai budak-budak di Mesir kepada suatu kehidupan baru di Tanah Terjanji. Perjalanan umat Israel melalui gurun pasir tidak selalu mudah, namun sangat berbuah.  Allah menginginkan agar jika kita mendengar kata “salib”, maka kita langsung berpikir bahwa ini adalah “kabar baik”! Allah ingin agar kita melihat salib sebagai sarana untuk meninggalkan berbagai sampah dalam kehidupan kita – keserakahan/ketamakan, prasangka dan praduga, atau keangkuhan/kesombongan dlsb., supaya kita dapat mengalami keakraban dengan Dia yang dibawa Yesus dengan kedatangan-Nya ke tengah dunia.  Oleh karena itu marilah kita merangkul salib kita masing-masing dan memikulnya sehingga dengan demikian Allah dapat memenuhi diri kita dengan suatu cara berpikir yang baru, cara bertindak yang baru, dan cara hidup yang baru pula.  Marilah kita menaruh rasa percaya kita pada tangan-tangan kasih Yesus dan yakin bahwa salib akan memimpin kita kepada kehidupan kekal dalam hadirat Allah, bebas dari segala rasa susah dan maut. 

Doa.

Allah Bapa sumber kebahagiaan , kami bersyukur atas sabda dan salib yang Kau gunakan untuk menunjukkan jalan kedamaian, untuk memberikan  semangat  dan keteguhan hati mau, mengusahakan kedamaian dan keadilan bagi semua orang. Amin. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Berbahagialah orang yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan,
sebab bagi merekalah Kerajaan Allah.

 

0 komentar:

Post a Comment