March 6, 2017

RENUNGAN HARIAN, ( SELASA 7 MARET 2017)

Bacaan Liturgi Selasa  7 Maret 2017
PW S. Perpetua dan Felisitas, Martir

Bacaan Pertama  Yes 55:10-11
Beginilah firman Tuhan, Seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke sana, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur 
dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman yang keluar dari mulut-Ku: Ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 34:4-5.6-7.16-17.18-19
Tuhan melepaskan orang benar dari segala kesesakan nya.
*Muliakanlah Tuhan bersama-sama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya! Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, 
dan melepaskan daku dari segala kegentaran ku. 
*Tunjukkanlah pandangan mu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, 
dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan: Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakan nya. 
*Mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong; wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. 
*Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan: 
dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.

Bait Pengantar Injil  Mat 4:4b
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.

Bacaan Injil  Mat 6:7-15
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Dalam doamu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doa mereka dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. 
Karena itu berdoalah begini: "Bapa kami yang di sorga, dikuduskanlah nama-Mu. Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. 
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam percobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. Amin. Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, 
Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Masa Pra Paskah adalah masa tobat umat Kristiani agar lebih bertekun dalam doa dan keheningan. Doa adalah tugas pokok orang beriman dan keheningan adalah syarat untuk dapat berdoa dengan baik. Dengan doa, kita mampu  mengenal kehendak Allah. Dengan keheningan, kita mampu berdoa dengan baik. Ditengah kesibukan dunia yang menuntut  kerja dan mencari uang untuk masa depan, sering orang melupakan hidup doa. Oleh karena itu, kebiasaan berdoa secara pribadi maupun aktif dalam doa lingkungan adalah sesuatu yang positif. Namun sering yang terlupakan adalah bagaimana caranya berdoa.
Yesus mengajarkan hari ini kepada kita bagaimana cara berdoa yang benar. “Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” (Mat : 6.6) 
Bagi Yesus dalam khotbah di bukit, doa adalah penting. Setiap perkara yang Dia lakukan senantiasa didahului dengan doa, maka murid murid-Nya diajari bagaimana harus berdoa. Berdoa berarti masuk dalam keheningan dan berkomunikasi dengan Tuhan. Karena itu, nasehat Injil sangat jelas yaitu janganlah bertele tele dan kalimat doanya panjang panjang dan janganlah pamer atau dipertontonkan sehingga orang mengaguminya. Berdoa tidak perlu dengan maksud untuk mendapat pujian  Doa yang benar disertai dengan sikap rendah hati seperti orang berdosa yang memohon pengampunan dari Allah.

Butir permenungan.
Marilah dalam masa Pra Paskah ini kita gunakan secara baik dalam mengolah  hidup rohani melalui doa. Memang doa yang sering kita gunakan ialah dengan membaca , tetapi sudahkah kita belajar berdoa , bukan berusaha untuk berdoa. Maksudnya  adalah sebagai orang Katolik, kita bisa berdoa bukan saja dengan pikiran-kepala kita tetapi dengan hati kita. Doa harus menjadi bagian hidup sehari hari  sebagai pengalaman kasih Allah.
Sejalan dengan itu, dalam doa Bapa Kami kita mengamini bahwa yang terpenting adalah kehendak Tuhan  terjadi dalam diri kita, bukan malah memaksakan kehendak diri kita sendiri. Doa Bapa Kami juga mengandung tuntutan untuk hidup bersaudara  sebagai anak anak Allah yang satu dan sama. Karena itu , kita harus berbuat baik kepada sesama supaya kita pantas memohon kebaikan dari Tuhan. Kita harus bersedia mengampuni sesama kita supaya kita juga layak memohon ampun kepada-Nya. Jelas ini bukan doa yang ringan dan gampang . Malah bisa dikatakan berat tetapi sangat indah jika kita hayati dengan sungguh sungguh.

Doa.
Ya Tuhan yang mahabaik, ajari lah kami umat-Mu untuk dapat berdoa dengan hati dan dengan sikap rendah hati. Amin.


0 komentar:

Post a Comment