May 28, 2016

RENUNGAN HARIAN, (MINGGU, 29 MEI 2016)

Bacaan Liturgi Minggu  29 Mei 2016
HR Tubuh dan Darah Kristus

Bacaan Pertama  Kej 14:18-20
Melkisedek, raja Salem,
 adalah seorang imam Allah Yang Mahatinggi. Ketika Abram kembali dari kemenangannya atas beberapa raja, Melkisedek membawa anggur dan roti, lalu memberkati Abram, katanya, "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi, dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuh-musuhmu ke dalam tanganmu." Lalu Abram memberikan kepada Melkisedek sepersepuluh dari semua jarahannya. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 110:1.2.3.4
Engkaulah imam untuk selama-lamanya menurut Melkisedek.Beginilah firman Tuhan kepada tuanku, 
"Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuhmu Kubuat menjadi tumpuan kakimu!" 
*Tongkat kuasamu akan diulurkan Tuhan dari Sion;
 berkuasalah Engkau di antara musuhmu! 
*Engkau meraja di atas gunung yang suci
 sejak hari kelahiranmu, sejak dalam kandungan, sejak fajar masa mudamu. 
*Tuhan telah bersumpah dan tidak akan menyesal,
 "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya menurut Melkisedek."

Bacaan Kedua  1Kor 11:23-26
Saudara-saudara terkasih, apa yang telah kuteruskan kepadamu ini telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti, dan sesudah mengucap syukur atasnya, Ia membagi-bagi roti itu seraya berkata, "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagimu, perbuatlah ini untuk mengenang Daku!" Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata, "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan dalam darah-Ku. Setiap kali kamu meminumnya, perbuatlah ini mengenang Daku!" Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum dari cawan ini, kamu mewartakan wafat Tuhan sampai Ia datang. 
Demikianlah sabda Tuhan.
 

MADAH EKARISTI
 
Puji, Sion, Penyelamatmu Penuntun dan Gembalamu Dengan puji-pujian. 
     Puji sekuat jiwamu
 Dia luhur tak tertiru Puji takkan sepadan. 
Yang kupuji hari ini
 Roti hidup menghidupi Itulah hidangannya. 
     Hidangan di malam suci
 Murid-murid yang membagi  Namun tetaplah utuh. 
Nyaringkan sorak dan sorai
 dengan lagu nan gemulai Jiwa penuh gembira. 
     Karna kini hari perayaan
  Pesta-Malam yang diperkenankan Jamuan yang semua. 
Jamuan Raja yang baru
 Paskah baru, Hukum baru Jamuan yang lama silam. 
     Lama berganti baru
 Kini lambang tak perlu Terang menghalau malam. 
Tindakan Kristus di malam
 Hendaklah diulang-ulang untuk mengenangkan-Nya. 
     Taatkan ajaran suci
 Hidangan anggur dan roti Jadi persembahannya. 
Ajaran iman serani
Ialah daging dari roti Anggurnya jadi Darah. 
     Tak memegang tak memandang
  Imanmu pun tak menentang  Karena rahasia. 
Tampak dalam dua ragam
 Di dalam ragam terpendam Beda yang mahamulia. 
     Daging Darah nan tersuguh
 Namun tetap Kristus utuh Dalam kedua rupa. 
Dimakan pun tak terbelah
 Tak terpecah tak terpisah Utuh kita terima. 
     Satu atau pun seribu
 Yang menyambut dapat satu Tertelan tak binasa. 
Baik jahat pun menyambut
 Tapi hidup atau maut berlainan hasilnya. 
     Kematian kehidupan
  Biar sama penyambutan Lain kejadiannya. 
Walaupun Hosti terpecah
 Jangan bimbang, ingatkanlah: 
Isi remah tak berubah
 Dengan utuh sepadan. 
     Tak ada pisah dan belah
 Semu saja yang terpecah 
     Intinya tanpa berubah
  Inti tak terkurangkan. 
*Lihat Roti Malaikat
 menjadi santapan umat 
Sungguh Roti para putera
 Anjing jangan diberi. 
     Lambang pada zaman silam
 Ishak nyaris ditikam 
     Dan anak domba paskahan
 Serta manna di gurun. 
Gembalaku, roti jati
 Yesus, kasihanilah kami! 
Jagailah kami ini
 Lihatkan bahagia nanti Dalam alam hayatun. 
     Kau yang tahu dan kuasa
  Penggembala manusia 
     Kumpulkanlah kami di surga
 Jadikan waris nan mulia  Bersama para kudus. 
Amin. Alleluya.

Bait Pengantar Injil  Yoh 6:51
Akulah roti hidup yang telah turun dari surga. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. Dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.

Bacaan Injil   Luk 9:11b-17
Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak tentang Kerajaan Allah, dan Ia menyembuhkan orang-orang yang memerlukan penyembuhan. Pada waktu hari mulai malam, datanglah kedua belas murid kepada Yesus dan berkata, "Suruhlah orang banyak itu pergi, supaya mereka pergi ke desa dan kampung-kampung sekitar ini 
untuk mencari tempat penginapan serta makanan,
 karena di sini kita berada di tempat yang sunyi." Tetapi Yesus berkata kepada mereka, "Kamu harus memberi mereka makan!" Mereka menjawab, "Yang ada pada kami tidak lebih dari lima roti dan dua ikan, kecuali kalau kami pergi membeli makanan untuk semua orang banyak ini." 
Sebab di situ ada kira-kira lima ribu orang laki-laki.
 Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Suruhlah mereka duduk berkelompok-kelompok, kira-kira lima puluh orang setiap kelompok." Murid-murid melakukannya, dan menyuruh semua orang banyak itu duduk. Yesus mengambil lima roti dan dua ikan itu, lalu menengadah ke langit dan mengucap berkat, kemudian membagi-bagi roti itu dan memberikannya kepada para murid supaya dibagi-bagikan kepada orang banyak. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian dikumpulkanlah potongan-potongan roti yang sisa, 
sebanyak duabelas bakul.
 
Demikianlah Injil Tuhan

Renungan,
Ada kebiasaan yang sangat baik di paroki paroki, pada hari ini diadakan penerimaan komuni pertama. Hari  yang di nanti nantikan oleh anak anak ini pastilah disiapkan sebaik baiknya.  Meskipun demikian, seperti apapun baiknya persiapan, pemahaman dan penghayatan para peserta komuni pertama mengenai Ekaristi pastilah belum lengkap. Ekaristi merupakan bahan katakese yang tidak akan pernah habis tergali. Bahkan seorang imam, guru rohani yang terkenal menulis, “Setiap hari saya merayakan Ekaristi....... Meskipun demikian  saya bertanya tanya , apakah saya mengetahui yang saya kerjakan? Apakah orang orang yang berdiri atau duduk disekitar meja bersama saya mengetahui sedang mengambil bagian apa?” Pertanyaannya yang paling penting akhirnya adalah “ Apakah sungguh sungguh terjadi sesuatu yang membentuk kehidupan kita sehari hari, kita ...... sekalipun  perayaan Ekaristi itu begitu biasa?  Memang ada yang seharusnya sungguh sungguh terjadi , yaitu pembaharuan hidup.
Salah satu penjelasan dapat didasarkan pada kata kata Rasul Paulus, “ Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitahukan kematian Tuhan sampai Ia datang” ( 1 Kor 11,26) Tuhan rela wafat di kayu salib demi keselamatan kita.
Memberitakan kematian Tuhan pertama tama berarti mengalami daya penyelamatan yang membarui kehidupan ini. Selanjutnya , sebagai pribadi yang sudah diperbaharui itulah , kita semua menjalankan perutusan untuk mewartakan kematian Tuhan.Dengan kata lain, Ekaristi semestinya semakin meneguhkan iman kita , semakin mendorong kita untuk membangun persaudaraan dan semakin menjiwai pelayanan kita.
Gagasan mengenai pembaruan hidup ini juga bisa kita timba dari doa yang menyertai tindakan imam mencampurkan air kedalam anggur pada waktu persembahan.  “ Sebagaimana dilambangkan oleh pencampuran air dan anggur ini , semoga kami boleh mengambil bagian dalam keilahian Kristus , yang telah berkenan menjadi manusia seperti kami.” Dengan kata lain , dalam Ekaristi , hidup kita dijadikan semakin ilahi , semakin serupa dengan Kristus.

Butir permenungan.
Dalam Ekaristi , kita dijadikan semakin serupa denga Kristus , silahkan menemukan apa arti pernyataan ini secara konkret dalam kisah Injil yang dibacakan pada hari ini.

Doa.
Ya Tuhan, ajarilah kami umat-Mu untuk semakin mencintai Ekaristi yang merupakan puncak hidup umat Kristiani. Amin.


0 komentar:

Post a Comment