May 25, 2016

RENUNGAN HARIAN, (KAMIS, 26 MEI 2016)

Bacaan Liturgi Kamis  26 Mei 2016
PW S. Filipus Neri, Imam

Bacaan Pertama  1Ptr 2:2-5.9-12
Kalianlah bangsa terpilih, kaum imam yang rajawi, bangsa yang kudus, umat milik Allah sendiri. Kalian harus memaklumkan karya agung Tuhan. Sebab Ia telah memanggil kalian.Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus: Saudara-saudara terkasih, Seperti bayi yang baru lahir, hendaklah kalian selalu ingin akan air susu yang murni dan rohani. Berkat susu itu kalian akan bertumbuh dan beroleh keselamatan, jika benar-benar kalian telah mengecap kebaikan Tuhan. Datanglah kepada Tuhan. Dialah batu yang hidup, yang dibuang oleh manusia, tetapi dihormati dan dipilih dari hadirat Allah. Biarlah kalian juga dipergunakan sebagai batu hidup 
untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus,
 untuk mempersembahkan persembahan rohani, yang berkenan  kepada Allah karena Yesus Kristus. Kalianlah bangsa yang terpilih, kaum imam yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri. Maka kalian harus memaklumkan perbuatan agung Allah. Ia telah memanggil kalian keluar dari kegelapan masuk ke dalam cahaya-Nya yang menakjubkan. Kalian yang dahulu bukan umat Allah, kini telah menjadi umat-Nya. Kalian yang dahulu tidak dikasihani, kini telah memperoleh belas kasih. Saudara-saudara yang kekasih, aku menasihati kalian, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging 
yang berjuang melawan jiwa.
 Hiduplah secara baik di tengah-tengah bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kalian sebagai orang jahat, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawati mereka. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 100:2.3.4.5
Marilah menghadap Tuhan dengan sorak sorai.
*Beribadatlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai! 
*Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah;
 Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya. 
*Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur,
 masuklah ke pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya! 
*Sebab Tuhan itu baik,
 kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.

Bait Pengantar Injil   Yoh 8:12
Akulah cahaya dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, hidup dalam cahaya abadi.

Bacaan Injil   Mrk 10:46-52
Pada suatu hari Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Yerikho.
 Ketika Yesus keluar lagi dari Yerikho, bersama murid-murid-Nya, dan orang banyak yang berbondong-bondong, duduklah di pinggir jalan seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus. Ketika didengarnya, bahwa yang lewat itu Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Banyak orang menegurnya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru, "Anak Daud, kasihanilah aku!" Maka Yesus berhenti dan berkata, "Panggillah dia!" Mereka memanggil si buta itu dan berkata kepadanya, "Kuatkan hatimu. Berdirilah, Ia memanggil engkau." Orang buta itu lalu menanggalkan jubahnya. Ia segera berdiri, dan pergi mendapatkan Yesus. Yesus bertanya kepadanya, "Apa yang kaukehendaki Kuperbuat bagimu?" Orang buta itu menjawab, "Rabuni, supaya aku dapat melihat." Yesus lalu berkata kepadanya, "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan dikau." Pada saat itu juga melihatlah ia! Lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Kita bisa mengagumi kehidupan seorang bayi yang baru lahir hingga beberapa bulan kemudian. Bayi itu hanya hidup sehat dari air susu ibu atau ASI maka betapa ASI sangat berarti dan memberi kehidupan pada si bayi.
Dari pengalaman konkret ini, kita akan mudah memahami Santo Petrus , “ Seperti bayi yang baru lahir, hendaklah kalian selalu ingin akan air susu yang murni dan rohani. Berkat susu itu kalian akan bertumbuh dan beroleh keselamatan, jika benar-benar kalian telah mengecap kebaikan Tuhan “ Begitulah dalam kehidupan iman dan rohani kita, kita hanya bisa hidup dan bertumbuh kalau kita meminum air susu yang murni dan rohani, yaitu kasih dan kebaikan Allah sendiri.Bagaimana air susu murni dan rohani itu kita peroleh dalam hidup iman kita?
Pertama  dari sabda Tuhan yang menyembuhkan dan menyelamatkan kita.  Injil menyampaikan Yesus yang menyembuhkan pengemis , Bartimeus yang buta. Melalui sabda-Nya , Yesus membuat Bartimeus sembuh dan melihat.
Kedua: dari Ekaristi Kudus, Melalui perayaan Ekaristi , kita mencecap air susu murni dan rohani secara langsung.
Ketiga :  kita mencecap air susu murni dari surgawi melalui hidup doa kita dan pertemuan dengan sesama  dalam kasih dan perbuatan baik.
Kita yang tidak buta, apakah mempunyai semangat untuk datang dan dekat pada Yesus? Apakah kedekatan kita  dengan  Yesus “harus” menanti kebutaan  mata kita? Jangan jangan hati kitalah yang buta, kepekaan kitalah yang mati, keinginan dan harapan kita yang mandul, Kebutaan hati membuat kita tidak mampu menyadari kehadiran Allah ditengah tengah kita yang selalu siap membantu dan menolong kita.

Butir permenungan.
Dalam kebutaan hati , apa yang kita inginkan dari Yesus? Seperti Bartimeus kita perlu meminta penyembuhan dari kebutaan hati kita , agar sanggup melihat jalan Tuhan, yakni Kristus sendiri. Dan ini terjadi hanya karena iman, yaitu penyerahan diri kita secara total pada kuasa dan kehendak Allah. Imanlah yang dapat membuka selaput mata hati kita sehingga kita selalu dapat merasakan kehadiran Allah.

Doa.
Ya Tuhan yang mahabaik dan kekal, jamahlah dan sembuhkanlah kami umat-Mu dari kebutaan mata hati kami agar kami dapat menelusuri jalan-Mu .  Amin.




0 komentar:

Post a Comment