Bacaan Liturgi Sabtu 28
Mei 2016
Bacaan Pertama Yud
1:20b-25
Saudara-saudara terkasih, ingatlah akan apa yang dahulu telah dikatakan kepadamu, oleh rasul-rasul Tuhan kita Yesus Kristus. Maka bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci, dan berdoalah dalam Roh Kudus.
Peliharalah dirimu dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal. Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu, renggutlah mereka dari api. Tetapi tunjukkanlah belas kasihan yang disertai rasa takut kepada orang-orang lain juga, dan bencilah pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa. Allah berkuasa menjaga kalian supaya jangan tersandung. Ia membawa kalian tanpa noda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya. Bagi Dia, Allah yang Esa, Juruselamat kita, dengan perantaraan Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad, sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan.
Saudara-saudara terkasih, ingatlah akan apa yang dahulu telah dikatakan kepadamu, oleh rasul-rasul Tuhan kita Yesus Kristus. Maka bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci, dan berdoalah dalam Roh Kudus.
Peliharalah dirimu dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal. Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu, renggutlah mereka dari api. Tetapi tunjukkanlah belas kasihan yang disertai rasa takut kepada orang-orang lain juga, dan bencilah pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa. Allah berkuasa menjaga kalian supaya jangan tersandung. Ia membawa kalian tanpa noda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya. Bagi Dia, Allah yang Esa, Juruselamat kita, dengan perantaraan Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad, sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Mzm 63:2.3-4.5-6
Jiwaku haus akan Dikau, ya Tuhan, Allahku.
*Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus akan Dikau,
tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, yang tiada berair.
*Demikianlah aku rindu memandang-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan dan kemuliaan-Mu. Sebab kasih setia-Mu lebih baik daripada hidup; bibirku akan memegahkan Dikau.
*Aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. Seperti dijamu lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, bibirku bersorak-sorai, mulutku memuji-muji.
Jiwaku haus akan Dikau, ya Tuhan, Allahku.
*Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus akan Dikau,
tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, yang tiada berair.
*Demikianlah aku rindu memandang-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan dan kemuliaan-Mu. Sebab kasih setia-Mu lebih baik daripada hidup; bibirku akan memegahkan Dikau.
*Aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. Seperti dijamu lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, bibirku bersorak-sorai, mulutku memuji-muji.
Bait Pengantar Injil Kol
3:16a.17c
Semoga sabda Kristus tinggal dalam diri kalian secara melimpah. Bersyukurlah dengan perantaraan Kristus kepada Allah Bapa kita.
Semoga sabda Kristus tinggal dalam diri kalian secara melimpah. Bersyukurlah dengan perantaraan Kristus kepada Allah Bapa kita.
Bacaan Injil Mrk 11:27-33
Beberapa waktu sesudah mengusir para pedagang dari halaman bait Allah, Yesus dan murid-murid-Nya tiba kembali di Yerusalem. Ketika Yesus sedang berjalan-jalan di halaman Bait Allah, datanglah kepada-Nya imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan tua-tua. Mereka bertanya kepada Yesus, "Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu,
sehingga Engkau melakukan hal-hal itu?" Yesus menjawab mereka, "Aku akan mengajukan satu pertanyaan kepada kalian. Jawablah Aku, dan Aku akan mengatakan, dengan kuasa mana Kulakukan hal-hal itu. Pembaptisan Yohanes itu dari surga atau dari manusia? Jawablah!" Mereka memperbincangkannya seraya berkata, "Jikalau kita katakan 'Dari Allah,' Ia akan berkata, 'Kalau begitu, mengapakah kalian tidak percaya kepada-Nya?' Tetapi masakan kita katakan 'Dari manusia'." Sebab mereka takut kepada orang banyak, karena semua orang menganggap bahwa Yohanes betul-betul seorang nabi. Maka mereka menjawab Yesus, "Kami tidak tahu." Maka kata Yesus kepada mereka, "Jika demikian, Aku pun takkan mengatakan kepada kalian, dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu."
Demikianlah Injil Tuhan.
Beberapa waktu sesudah mengusir para pedagang dari halaman bait Allah, Yesus dan murid-murid-Nya tiba kembali di Yerusalem. Ketika Yesus sedang berjalan-jalan di halaman Bait Allah, datanglah kepada-Nya imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan tua-tua. Mereka bertanya kepada Yesus, "Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu,
sehingga Engkau melakukan hal-hal itu?" Yesus menjawab mereka, "Aku akan mengajukan satu pertanyaan kepada kalian. Jawablah Aku, dan Aku akan mengatakan, dengan kuasa mana Kulakukan hal-hal itu. Pembaptisan Yohanes itu dari surga atau dari manusia? Jawablah!" Mereka memperbincangkannya seraya berkata, "Jikalau kita katakan 'Dari Allah,' Ia akan berkata, 'Kalau begitu, mengapakah kalian tidak percaya kepada-Nya?' Tetapi masakan kita katakan 'Dari manusia'." Sebab mereka takut kepada orang banyak, karena semua orang menganggap bahwa Yohanes betul-betul seorang nabi. Maka mereka menjawab Yesus, "Kami tidak tahu." Maka kata Yesus kepada mereka, "Jika demikian, Aku pun takkan mengatakan kepada kalian, dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu."
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan.
Waton
suloyo merupakan ungkapan bahasa Jawa yang artinya asal berbeda, asal bikin
ramai atau konflik. Ada orang yang sukanya memang konflik. Dimana mana asalkan
dia datang tentu terjadi keributan, Bila itu suatu kelompok yang biasa bersenda
gurau , waton suloyo itu justru bikin suasana menjadi ramai dan hidup. Segar
begitu. Namun apabila itu suatu kelompok yang serius, sikap waton suloyo itu
akan membikin suasana menjadi tegang.
Para
imam kepala, ahli Taurat dan kaum tua tua pada Injil hari ini tergolong orang
orang yang waton suloyo, Kenapa ? Karena mereka bertanya kepada Yesus mengenai
asal usul kuasa-Nya. Para pemuka itu waton suloyo sebab bukankah sudah jelas
bahwa kuasa Yesus itu berasal dari Allah sendiri. Buktinya ialah bahwa
Yesus membuat macam macam hal seperti
mukzijat yang hanya mungkin datang dari Allah , Lha kok masih bertanya lagi?
Model
waton suloyo sebenarnya sering kita jalani juga dalam hidup rohani kita, sudah
jelas bahwa hari Minggu itu acara kita kegereja untuk misa, lha kok masih
diskusi mau misa tidak ya? Sudah jelas
kalau sebelum tidur dan bangun tidur itu harus terus berdoa, lha kok masih
mikir mikir mau doa enggak ya? Sudah
jelas kalau ada pengemis yang datang dan minta minta, mestinya kita memberi
langsung semampu dan serelanya, lha kok
masih diskusi diberi atau tidak ya orang itu, soalnya ia masih muda dan kuat
begitu? Inilah contoh contoh mentalitas waton suloyo.
Butir permenungan.
Sudah
jelas harus berbuat baik ini itu atau berdoa ini itu kok masih berdiskresi
alias pikir pikir. Kenapa mikir mikir
lagi ? Ah waton suloyo saja.
Doa,
Ya
Tuhan yang mahatahu, ajarilah kami umat-Mu jangan ragu ragu atau mempunyai
sifat waton suloyo dalam menghadapi kehidupan ini. Amin.
0 komentar:
Post a Comment