September 18, 2017

RENUNGAN HARIAN ( RABU 20 SEPTEMBER 2017 )

Bacaan Liturgi Rabu  20 September 2017

Bacaan Pertama  1Tim 3:14-16
Saudara terkasih, semuanya ini kutulis kepadamu, walaupun aku berharap segera dapat mengunjungi engkau. Maka, jika aku terlambat, engkau sudah tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, artinya jemaat Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran. Sungguh agunglah rahasia iman kita: Kristus, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh.
Ia menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, dan diberitakan di antara para bangsa yang tidak mengenal Allah. Ia diimani di dunia dan diangkat dalam kemuliaan.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 111:1-6
Agunglah karya Tuhan.
*Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan dalam jemaah. Besar perbuatan-perbuatan Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
*Agung dan bersemarak pekerjaan-Nya, keadilan-Nya tetap untuk selama-lamanya. Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan peringatan; Tuhan itu pengasih dan penyayang.
*Kepada orang takwa diberikan-Nya rezeki, selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya. Kekuatan perbuatan-Nya Ia tujukan kepada umat-Nya, dengan memberikan kepada mereka milik pusaka para bangsa.

Bait Pengantar Injil  Yoh 6:64b.69b
Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Pada-Mulah sabda kehidupan kekal.

Bacaan Injil  Luk 7:31-35
Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak, "Dengan apakah akan Kuumpamakan orang-orang dari angkatan ini? Mereka sama dengan anak-anak yang duduk di pasar dan berseru-seru, 'Kami meniup seruling bagimu, tetapi kalian tidak menari. Kami menyanyikan kidung duka, tetapi kalian tidak menangis.' Sebab ketika Yohanes Pembaptis datang, dan ia tidak makan roti, dan tidak minum anggur,
kalian berkata, 'Ia kerasukan setan.' Kemudian Anak Manusia datang,
Ia makan dan minum, dan kalian berkata, 'Lihatlah, seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa.'
Tetapi hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Bacaan Injil hari ini mengajak kita merenungkan soal kebebalan hati manusia terhadap undangan Tuhan  untuk mendekat kepada-Nya. Tuhan senantiasa mengundang kita , namun kadang kala kita  menutup diri dengan berbagai alasan. Salah satu alasan utama adalah karena kita lebih memilih tetap berada dalam kedosaan dan tidak mau berubah. Keadaan lama kita yang penuh dosa itu terasa nikmat dan menyenangkan sehingga kita tidak lagi menyadari diri tengah hidup dalam lumpur dosa.
Persis itulah yang diungkapkan pleh Injil hari ini . Walaupun Yohanes dan Yesus sudah mewartakan kabar baik dan menawarkan Kerajaan Allah , namun orang orang yang mendengarkan tetap menutup telinga dan bebal hati. Mereka tidak peka dan tidak tanggap terhadap rencana dan kehendak Allah dalam diri mereka . Mata , hati dan budi mereka tertutup karena dosa yang bertumpuk sehingga tidak mampu mengerti dan menyadari karya keselamatan dari Allah yang dilaksanakan oleh Yesus.
Bagaimana dengan kita sendiri ? barang kali hati dan budi kita sering kali tertutup , tidak mau mendengar nasihat orang lain yang sebenarnya berguna bagi keselamatan diri kita. Sebagaimana manusia, kita pasti punya kelemahan dan keterbatasan yang kadang membawa kita jatuh dalam dosa. Oleh karena itu kita perlu bersikap rendah hati. Kita perlu membuka hati dan pikiran kita akan tawaran keselamatan dari Tuhan melalui sesama dan lingkungan sekitar kita. Dan dengan demikian kita akan dicintai oleh Allah dan sesama kita.

Butir permenungan.
Matt dan aku sedang mendekati usia perkawinan yang ke enam belas. Selama perjalanan perkawinan ini , kami sering menghadapi berbagai masalah. Mulai dari konflik dalam pekerjaan , cara memperoleh penghasilan, cicilan kredit rumah, dan sampai masalah hubungan gelap suamiku dengan para mantan pacarnya . Dulu saya begitu terpukul ketika mengetahui Matt memiliki hubungan gelap dengan mereka . Entah mengapa , aku bisa memaafkannya karena aku tahu bahwa sesungguhnya dia adalh suami yang baik , lemah lembut dan mampu menghibur hatiku.
Seperti keluh kesah istri diatas , Injil hari ini berbicara tentang kekecewaan Yesus kepada orang Farisi dan ahli Taurat yang menolah rahmat cinta Allah . Yesus telah berusaha menyadarkan mereka tetapi  mereka tidak mau bertobat dan tetap menolak Yesus. Penolakan mereka tampak  dari kata kata yang mengejek, cara hidup Yohanes yang tidak mau mencari kehormatan , kemewahan dan kenikmatan duniawi , sebagai mana keinginan manusia lazimnya . Begitu pula , mereka mengejek gaya hidup Yesus yang senang bergaul, berpesta dan berfoya foya dengan para penjahat dan pelacur. Pada akhirnya , Yesus tidak mau marah dan menyindir mereka terus menerus. Sebagai manusia , Yesus juga bisa lelah untuk menegur orang orang bebal dan suka berpikiran buruk seperti orang Farisi dan ahli Taurat . Meskipun begitu , kepada orang yang tidak menolak Yesus , Yesus menegaskan bahwa orang yang mau menerima-Nya akan mendapat hikmat dari Allah.
Pertanyaan untuk direnungkan  : Apakah hati dan sikap kita juga seperti orang Farisi yang selalu menolak Yesus ?  ataukah kita adalah tipe orang orang yang selalu setia menerima Yesus ?

Doa.
Ya Allah Bapa, ajarilah kami untuk  selalu setia kepada-Mu. Jauhkanlah kami dari segala godaan yang dapat memecahkan persatuan hubungan kami dengan Engkau. Amin.



Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Pada-Mulah sabda kehidupan kekal.


0 komentar:

Post a Comment