September 6, 2017

RENUNGAN HARIAN (MINGGU 10 SEPTEMBER 2017 )

Bacaan Liturgi 10 September 2017

Bacaan Pertama  Yeh 33:7-9
Beginilah firman Tuhan, "Wahai engkau anak manusia, Aku menetapkan engkau menjadi penjaga bagi kaum Israel. Bilamana engkau mendengar suatu firman dari pada-Ku, peringatkanlah mereka demi nama-Ku. Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Hai orang jahat, engkau pasti mati! dan engkau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu supaya bertobat dari hidupnya, maka orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi dari padamu Aku akan menuntut pertanggungan jawaban atas nyawanya.  Sebaliknya, jikalau engkau memperingatkan orang jahat itu supaya ia bertobat dari hidupnya, tetapi ia tidak mau bertobat, ia akan mati dalam kesalahannya,
tetapi engkau telah menyelamatkan nyawamu."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 95:1-2.6-7.8-9
Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara Tuhan, janganlah bertegar hati.
*Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan, bersorak-sorai bagi Gunung Batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan lagu syukur,
bersorak-sorai bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.
*Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita, kita ini umat gembalaan-Nya dan kawanan domba-Nya.
*Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara Tuhan, Janganlah bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.

Bacaan Kedua  Rom 13:8-10
Saudara-saudara, janganlah berhutang apa-apa kepada siapa pun, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat. Karena firman berikut ini: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini, serta segala firman lain mana pun juga, sudah tersimpul dalam firman ini: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri! Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  2Kor 5:19
Dalam Kristus Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya, dan Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.

Bacaan Injil  Mat 18:15-20
Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu, engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lain, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.
Aku berkata kepadamu: Sungguh, apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di surga, dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.
Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang di antaramu di dunia ini sepakat meminta apa pun, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di surga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, Aku hadir di tengah-tengah mereka."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Pada Bulan Kitab Suci Nasional ini Gereja mengajak umat Katolik untuk membaca dan mengenal kehendak Allah yang tertulis dalam bahasa manusia. Banyak orang Katolik kurang berminat membaca Kitab Suci karena katanya sulit dimengerti. Seorang bijaksana memberikan cerita yang bagus. Membaca Kitab Suci seumpama makan ikan. Ketika makan ikan kita menyisihkan tulang tulangnya dan memakan dagingnya yang empuk. Tidak seorangpun makan tulang karena berbahaya bagi tenggorokan. Demikianlah , pada saat membaca Kitab Suci orang terlebih dulu menyantap bagian yang enak, gampang dimengerti dan menyisihkan bagian yang sulit . Artinya membiarkan tugas Roh Kudus mengunyah bagi kita bagian yang tidak kita mengerti.
Sabda Allah menunjukkan nilai nilai kebajikan yang sejatinya menjadi pedoman hidup kekristenan. Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk membuka diri kepada Roh Allah yang bekerja dalam diri sesama , yang menyapa kita berupa nasihat. Perlu kerendahan hati untuk mendengarkan dan membuka diri terhadap apa yang menjadi kehendak-Nya. Dia menghendaki supaya kita semakin tekun mengusahakan kebajikan dan tidak mengikat diri terhadap kepentingan dunia.
Semakin kita rajin membaca Kitab Suci , kita semakin mengenal kehendak-Nya. Pikiran kita dibersihkan dari hal hal kotor yang merusak sendi kehidupan Kristiani kita. Orang mengatakan  “kamu adalah apa yang kau baca” . Artinya , bacaan sangat mempengaruhi pola pikir dan peri laku seseorang . Alangkah baiknya jika Kitab Suci menjadi menu utama harian kita seperti kita membuka email , SMS, WA, ataupun chating. Dengan demikian kita akan memiliki pikiran dan jiwa yang murni

Butir permenungan.
Dalam  Injil hari ini kita mendengar Yesus menasehati para murid berkaitan dalam rangka membimbing kepada pertobatan. Jika ada saudara kita yang berdosa atau hidup dalam kesesatan “tegorlah dia dalam empat mata, Jika ini tidak mengantarnya kepada pertobatan, nasehatilah dia dihadapan satu atau dua orang saksi. Jika ini tidak mempan, bawalah persoalannya kepada jemaat atau komunitas.”  Biarlah komunitas yang menasehati dan mendoakannya. Jika saudara itu tidak mau bertobat , maka anggaplah dia bukan seorang beriman. Meski Yesus sudah memberi kuasa kepada para murid “Apa yang kamu ikat didunia ini akan terikat disurga, dan apa yang kau lepaskan didunia ini akan terlepas disurga , namun nasehat , pendampingan dan doa dari jemaat sangatlah diperlukan untuk pertobatan , dengan mengandalkan doa dan nasehat  , bukan mengadili dan dan menghukum.
Kenyataannya adalah kita justru suka mengadili . Dengan orang yang dianggap salah atau tersesat , kita bukan menemui orangnya untuk klarifikasi dan menasehati secara empat mata  atau dalamsemangat persaudaraan tetapi justru kita suka mengadili . Kita menceritakan kesalahan atau yang dianggap salah kepada orang lain. Kita bukannya membimbingnya tetapi kita mengadili. Apakah cara ini Kristiani? Sama sekali tidak karena Yesus tidak mengajarkan demikian. Dengan suka mengadili orang lain , itu menunjukkan bahwa diri kitasebenarnya tidak lebih baik dari orang yang kita adili . Maka bertobatlah sebelum terlambat.  

Doa.
Ya Allah, Engkau berbicara dengan bahasa manusia supaya kami mengerti apa yang menjadi kehendak-Mu. Bukalah pikiran dan hati kami dan biarlah sabda-Mu menjadi pedoman hidup kami menuju keselamatan abadi. Amin.  






Jika dua orang di antaramu di dunia ini sepakat meminta apa pun, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di surga. 

Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, Aku hadir di tengah-tengah mereka

0 komentar:

Post a Comment