December 11, 2015

RENUNGAN HARI SENIN 7 DESEMBER 2015

Bacaan Liturgi  Senin  07 Desember 2015
PW S. Ambrosius, Uskup dan Pujangga Gereja

Bacaan 1: Yesaya 35:1-10
Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorai dan berbunga; seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat, akan bersorak-sorak, ya bersorak-sorak dan bersorak-sorai. Kemuliaan Libanon, semarak Karmel dan Saron akan diberikan kepadanya. Orang akan melihat kemuliaan Tuhan, semarak Allah kita. Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah. Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati, "Kuatkanlah hatimu, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan ganjaran. 
Ia sendiri datang menyelamatkan kalian!" Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; 
sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara; 
tanah pasir yang hangat akan menjadi kolam, dan tanah kersang menjadi sumber-sumber air; di tempat serigala berbaring akan tumbuh tebu dan pandan. Di situ akan ada jalan raya, yang akan disebutkan Jalan Kudus; orang yang tidak tahir tidak akan melintasinya, dan orang-orang pandir tidak akan mengembara di atasnya. Di situ tidak akan ada singa, binatang buas tidak akan menjalaninya dan tidak akan terdapat di sana; orang-orang yang diselamatkan akan berjalan di situ, dan orang-orang yang dibebaskan Tuhan akan pulang dan masuk ke Sion dengan bersorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur: Mzm 85:9a-14
Allah sendiri akan datang menyelamatkan kita.
*Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya. Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang takwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita. 
*Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit. 
*Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberi hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai akan menyusul di belakang-Nya.

Pengantar Injil  Yesaya   33:22
Lihat, raja kita, Tuhan semesta alam, datang!  Ia datang membebaskan kita dari belenggu perbudakan.

Injil: Lukas   5:17-26
Pada suatu hari, ketika Yesus sedang mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Yesus, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit. Maka datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur. Mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus. Tetapi karena banyaknya orang di situ, 
mereka tidak dapat membawa masuk. Maka mereka naik ke atap rumah dan membongkar atap itu. Kemudian mereka menurunkan si lumpuh ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia, "Hai saudara, dosamu sudah diampuni." Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hati, "Siapakah orang yang menghojat Allah ini? Siapa dapat mengampuni dosa selain Allah sendiri?" Akan tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu Ia berkata kepada mereka, "Apakah yang kalian pikirkan dalam hati? 
Manakah lebih mudah, mengatakan, 'Dosamu sudah diampuni' atau mengatakan, 'Bangunlah, dan berjalanlah?' Tetapi supaya kalian tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" lalu Yesus berkata kepada si lumpuh, 
"Aku berkata kepadamu: Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumah!" Seketika itu juga bangunlah orang itu di depan mereka, lalu mengangkat tempat tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah. Semua orang takjub, lalu memuliakan Allah. Mereka amat takut dan berkata, 
"Hari ini kita telah menyaksikan hal-hal yang sangat menakjubkan." 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan
Karena sakit yang berkepanjangan dan derita yang datang silih berganti, bapak itu mencari pastor mau mengaku dosa. Orang Israel yakin bahwa segala penyakit merupakan akibat langsung dari dosa. Penderita sakit hanya akan sembuh kalau dosanya diampuni. Keyakinan itu masih ada di antara orang orang Yahudi pada zaman Tuhan Yesus.  Karena itu untuk orang sakit yang berkeyakinan atau dikarenakan dosanya, hanya satu yang dibutuhkan  demi kesembuhannya , yaitu kepastian bahwa dosanya telah diampuni. Maka berhadapan dengan orang orang seperti itu, Tuhan Yesus menyembuhkan  orang lumpuh seraya berkata "Hai saudara, dosamu sudah diampuni." Namun perkataan itu memicu kegusaran ahli ahli taurat dan orang orang Parisi "Siapakah orang yang menghojat Allah ini? “ sebab pengampunan dosa semata mata hak Allah.  Mengatakan “ dosamu sudah diampuni” berarti Tuhan Yesus menyamakan diri-Nya dengan Allah dan itu penghujatan, Namun Tuhan Yesus pun membuktikan  bahwa diri-Nya  memang berkuasa mengampuni dosa. Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumah!,  kenyataan bahwa orang lumpuh itu bangun dan pulang kerumah, jelas bahwa ia telah sembuh.

Butir permenungan
Kalau Tuhan Yesus mampu menyembuhkan orang sakit yang disebabkan oleh dosanya dan penyembuhan itu hanya mungkin kalau Allah mengampuni dosanya, maka jelas bahwa Ia adalah Allah yang berkuasa mengampuni dosa. Karena itu jangan menumpuk numpuk dosa, tetapi mintalah ampun segera kepada-Nya.

Doa
Ya Bapa, sadarkanlah kami bahwa kami orang orang berdosa yang sungguh memerlukan pengampunan-Mu, Amin.



0 komentar:

Post a Comment