Bacaan
Liturgi Kamis 17 Desember 2015
Bacaan 1:
Kejadian 49:2.8-10
Ketika Mendekati ajalnya, Yakub memanggil anak-anaknya dan berkata, "Berhimpunlah kamu dan dengarlah; ya anak-anak Yakub, dengarlah kepada Israel, ayahmu. Yehuda, engkau akan dipuji oleh saudara-saudaramu, tanganmu akan menekan tengkuk musuhmu, kepadamu akan sujud anak-anak ayahmu. Yehuda, engkau ini seperti anak singa: setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; engkau meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau singa betina; siapakah yang berani membangunkannya? Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda, atau pun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai datanglah dia yang berhak atasnya, dan kepadanya akan takluk bangsa-bangsa."
Demikianlah sabda Tuhan.
Ketika Mendekati ajalnya, Yakub memanggil anak-anaknya dan berkata, "Berhimpunlah kamu dan dengarlah; ya anak-anak Yakub, dengarlah kepada Israel, ayahmu. Yehuda, engkau akan dipuji oleh saudara-saudaramu, tanganmu akan menekan tengkuk musuhmu, kepadamu akan sujud anak-anak ayahmu. Yehuda, engkau ini seperti anak singa: setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; engkau meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau singa betina; siapakah yang berani membangunkannya? Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda, atau pun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai datanglah dia yang berhak atasnya, dan kepadanya akan takluk bangsa-bangsa."
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur:
Mzm 72:1-2.3-4b.7-8.17
Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya, dan damai sejahtera berlimpah sampai selama-lamanya.
*Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja!
Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan mengadili orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
*Kiranya gunung-gunung membawa damai sejahtera bagi bangsa, dan bukit-bukit membawa kebenaran. Kiranya ia memberikan keadilan kepada orang-orang yang tertindas dari bangsa itu, kiranya ia menolong orang-orang miskin.
*Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut ke laut, dari sungai Efrat sampai ke ujung bumi!
*Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari. Kiranya segala bangsa saling memberkati dengan namanya, dan menyebut dia berbahagia.
Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya, dan damai sejahtera berlimpah sampai selama-lamanya.
*Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja!
Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan mengadili orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
*Kiranya gunung-gunung membawa damai sejahtera bagi bangsa, dan bukit-bukit membawa kebenaran. Kiranya ia memberikan keadilan kepada orang-orang yang tertindas dari bangsa itu, kiranya ia menolong orang-orang miskin.
*Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut ke laut, dari sungai Efrat sampai ke ujung bumi!
*Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari. Kiranya segala bangsa saling memberkati dengan namanya, dan menyebut dia berbahagia.
Injil: Matius
1:1-17
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya. Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram. Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon. Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai. Isai memperanakkan raja Daud, Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria. Salomo memperanakkan Rehabeam,
Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa. Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia. Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia. Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia. Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya
pada waktu pembuangan ke Babel. Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel. Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor. Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud. Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub. Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. Jadi, seluruhnya ada empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.
Demikianlah Injil Tuhan.
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya. Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram. Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon. Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai. Isai memperanakkan raja Daud, Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria. Salomo memperanakkan Rehabeam,
Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa. Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia. Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia. Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia. Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya
pada waktu pembuangan ke Babel. Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel. Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor. Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud. Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub. Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. Jadi, seluruhnya ada empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan
Membaca silsilah Tuhan
Yesus dari Injil Matius tidak selalu
menarik, Apalagi nama nama para leluhur Tuhan Yesus itu asing di telinga kita.
Kita tidak mengenalnya, Sesuatu yang tidak berhubungan dengan diri kita,
keluarga kita atau kelompok kita membuat kita cepat bosan dan tidak tertarik.
Akibatnya kita tidak mempunyai perhatian saat perikop ini dibacakan oleh imam.
Namun kita bisa memandangnya dengan cara lain. Kita bisa mengamati empat nama
perempuan yang tertera dalam silsilah
Matius itu, Ada Tamar, Rahab, Rut dan isteri Uria (Betsyeba). Sebenarnya masih
ada satu lagi, yaitu Maria (isteri Jusup) yang melahirkan Tuhan Yesus.
Keempat perempuan yang
pertama dalam pandangan dan penilaian hidup orang pada umumnya termasuk
perempuan yang tidak baik, tidak bersih, kotor dan perlu dijauhi Tamar adalah
anak mantu Yehuda, namun akhirnya mempunyai anak dengan Yehuda ( Kejadian 38).
Rahab adalah perempuan sundal, yang menolong pengintai pengintai Israel ( Yos
6:23-25). Rut bisa anda baca sendiri dalam kitab Rut (bab 2-4) Dan yang
terakhir lebih terkenal lagi,yaitu Betsyeba. Dia adalah isteri Uria, panglima
perang Raja Daud. Karena Daud tidak bisa mengendalikan nafsunya saat berjalan
jalan di sekitar rumahnya, ia lalu memanggil dan bersetubuh dengan Betsyeba dan
akhirnya melahirkan Salomo (2Sam 11:1-5)
Nah , itulah empat
perempuan yang termasuk dalam silsilah Tuhan Yesus Kristus, Sang Emanuel. Allah
menyertai kita ( (Matius 1:23). Perempuan perempuan ini tentu akan dijauhi
oleh masyarakat dan mendapatkan nama buruk, juga bila hadir saat ini, disekitar
kita. Namun ternyata Allah memakainya dan memasukkan dalam silsilah Tuhan Yesus
yang adalah Juru Selamat.
Butir permenungan
Apakah kita mampu
menerima perempuan perempuan dan orang lain yang dijauhi oleh masyarakat
sekitar kita? Apakah kita mampu menyapa mereka? Atau sebaliknya mencibir,
menjauhi, dan merasa diri lebih bersih, lebih suci? Saatnya kita dengan rendah
hati mempersiapkan Natal dengan mengakui
kekurangan dan kelemahan kita.
Doa
Ya Tuhan , berilah kami
kerendahan hati sehingga kami mampu mengakui kekurangan dan kelemahan kami.
Amin
0 komentar:
Post a Comment