June 5, 2018

RENUNGAN HARIAN, (SABTU 9 JUNI 2018)

Bacaan Liturgi Sabtu 9 Juni 2018


PW Hati Tersuci SP Maria
PF S. Efrem, Diakon dan Pujangga Gereja

Bacaan Pertama  2Tim 4:1-8
Saudara terkasih, di hadapan Allah dan di hadapan Kristus Yesus
yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya: Beritakanlah sabda Allah. Bersiap-sedialah selalu, baik atau tidak waktunya. Nyatakanlah yang salah, tegur dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran. Sebab akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya, untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng. Tetapi engkau, kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah dalam penderitaan, lakukanlah pekerjaan pewarta Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu! Mengenai aku, darahku mulai dicurahkan sebagai persembahan, dan saat kematianku sudah mendekat. Aku telah menyelesaikan pertandingan yang baik, mencapai garis akhir dan memelihara iman. Kini tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku pada hari-Nya oleh Tuhan, Hakim yang adil;
bukan hanya kepadaku, tetapi juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 71:8-9.14-15ab.16-17.22
Mulutku akan menceritakan keselamatan yang datang dari-Mu, ya Tuhan.
*Mulutku penuh dengan puji-pujian kepada-Mu, sepanjang hari penuh dengan penghormatan kepada-Mu. Janganlah membuang aku pada masa tuaku, janganlah meninggalkan aku apabila kekuatanku habis.
*Tetapi aku senantiasa mau berharap kepada-Mu, dan menambah puji-pujian bagi-Mu. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu.
*Aku datang dengan keperkasaan Tuhan Allah, hendak memasyhurkan hanya keadilan-Mu saja! Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.
*Aku pun mau menyanyikan syukur dengan gambus atas kesetiaan-Mu, ya Allahku, menyanyikan mazmur bagi-Mu dengan kecapi, ya Yang Kudus Israel. 
.
Bait Pengantar Injil Mat 5:3
Berbahagialah yang bersemangat miskin, sebab bagi merekalah kerajaan Allah.

Injil Luk 2:41-51
Tiap-tiap tahun,  pada hari raya Paskah, orang tua Yesus pergi ke Yerusalem. Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun, pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. Seusai hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya. Karena mereka menyangka
bahwa Yesus ada di antara orang-orang seperjalanan mereka,  berjalanlah  mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu baru mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan. Karena tidak menemukan Dia,
kembalilah orangtua Yesus ke Yerusalem sambil terus mencari Dia.
Sesudah tiga hari, mereka menemukan Yesus dalam Bait Allah;
Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka, dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.
Semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan dan segala jawab yang diberikan-Nya. Ketika Maria dan Yusuf melihat Dia, tercenganglah mereka. Lalu kata ibu-Nya kepada-Nya, "Nak, mengapa Engkau berbuat demikian terhadap kami? Lihatlah, Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau." Jawab Yesus kepada mereka,
"Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?" Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu Yesus pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka.
Dan Maria menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya. Yesus makin bertambah besar, dan bertambah pula hikmat-Nya, Ia makin besar, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Marilah kita jalani kehidupan ini dengan rasa syukur dan pengharapan , bukan dengan rasa cemas apalagi takut. Kenapa? Karena Tuhan selalu menyertai kita. Dia mengasihi dan memberkati kita, Kita serahkan karya, panggilan, dan tanggung jawab kita  kepada Allah dengan meneladani kepasrahan Bunda Maria. Kita mesti seperti Bunda Maria dan Santo Jusup yakni membiarkan Tuhan yang mengatur dan menentukan langkah hidup .Mari kita merenungkan syair lagu “ Aku Mengerti” dari Jeffry S Tjandra, dalam keheningan kita kunyah, kita cecap, kita rasakan dan kita masukkan dalam hati kita syair berikut ini :
     Banyak perkara yang tak dapat kumengerti,
     Mengapakah harus terjadi didalam kehidupan ini.
     Satu perkara yang kusimpan dalam hati.
     Tiada sesuatu pun ‘kan terjadi tanpa Allah Peduli,
          Allah Mengerti,  Allah Peduli
          Segala persoalan yang kita hadapi,
          Tak akan pernah dibiarkan –Nya,
          Ku bergumul sendiri sebab Allah mengerti.
Ungkapan syair “ Allah Mengerti “ kiranya dapat menjadi kekuatan kita dalam menghadapi hidup kita kedepan. Kita tidak tahu apa yang bakal terjadi,namun dengan iman kita, kita meyakini bahwa tiada sesuatu akan terjadi tanpa Allah peduli. Kita tidak akan dibiarkan bergumul sendiri bila kita terbuka,  memasrahkan hidup kita kepada Allah , Sang Penyelenggara Hidup, Deus Providebit.

Butir permenungan
Salah satu dogma yang sangat mengagumkan dalam Gereja Katolik adalah penghormatan terhadap Bunda Maria . Ada begitu banyak gelar atau sebutan yang diberikan kepada Bunda Maria seperti : Bunda Segala Bangsa, Bunda Yang Berbelas Kasih, Bunda Yesus dan lain lain. Semua gelar itu hanyalah mau menunjukkan satu hal, yakni  : keikut sertaan Bunda Maria dalam sejarah keselamatan manusia. Hari ini Gereja memperingati  Hati Tersuci Santa Perawan  Maria . Maria disebut Bunda Allah karena dia telah melahirkan Yesus ke dunia ini. Bunda Maria sebagai Bunda pilihan Allah telah membawa keselamatan bagi manusia karena keselamatan itu berasal dari Allah sendiri. Dalam Injil hari ini dikisahkan bahwa Bunda Maria merasa heran karena begitu banyak orang datang melihat Yesus di Bait Allah , Melihat peristiwa itu,  Bunda Maria menyimpan semuanya itu didalam hatinya. Maria adalah Bunda Allah dan Bunda kita semua. Kita patut bersyukur kepada Allah karena Dia telah memberikan kita seorang Bunda yang sangat peduli kepada kita. Bunda Maria peduli kepada Yesus sejak kecil sampai dewasa , demikian juga kepada kita. Walaupun kita tidak menyadari nya tetapi sebenarnya adalah Bunda Maria selalu mendoakan kita kepada Puteranya . Dia ingin kita mengalami kasih Allah sebagaimana dia sendiri telah mengalaminya. Maka perayaan hari ini mengajak kita untuk tidak ragu ragu menyapa Bunda Maria sebagai Bunda kita yang beriman kepada Kristus.  Wajah Tuhan dan kasih karunia serta damai sejahtera –Nya itu telah tampak dan sampai kepada umat manusia melalui Tuhan Yesus Kristus , dan lebih pada bagaimana kita semakin dapat mengalami kasih karunia Allah melalui Kristus dalam hidup kita . Mengandalkan Allah dan membiarkan Allah menuntun acara  dan hidup kita kiranya merupakan sikap batin paling tepat

Doa
Ya Tuhan, curahkanlah semangat cinta kasih kepada masyarakat disekitar kami , sehingga terciptalah damai sejahtera pada masyarakat kami, Amin.


Berbahagialah yang bersemangat miskin, sebab bagi merekalah kerajaan Allah.



PW Hati Tersuci SP Maria
PF S. Efrem, Diakon dan Pujangga Gereja

Bacaan Pertama  2Tim 4:1-8
Saudara terkasih, di hadapan Allah dan di hadapan Kristus Yesus
yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya: Beritakanlah sabda Allah. Bersiap-sedialah selalu, baik atau tidak waktunya. Nyatakanlah yang salah, tegur dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran. Sebab akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya, untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng. Tetapi engkau, kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah dalam penderitaan, lakukanlah pekerjaan pewarta Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu! Mengenai aku, darahku mulai dicurahkan sebagai persembahan, dan saat kematianku sudah mendekat. Aku telah menyelesaikan pertandingan yang baik, mencapai garis akhir dan memelihara iman. Kini tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku pada hari-Nya oleh Tuhan, Hakim yang adil;
bukan hanya kepadaku, tetapi juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 71:8-9.14-15ab.16-17.22
Mulutku akan menceritakan keselamatan yang datang dari-Mu, ya Tuhan.
*Mulutku penuh dengan puji-pujian kepada-Mu, sepanjang hari penuh dengan penghormatan kepada-Mu. Janganlah membuang aku pada masa tuaku, janganlah meninggalkan aku apabila kekuatanku habis.
*Tetapi aku senantiasa mau berharap kepada-Mu, dan menambah puji-pujian bagi-Mu. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu.
*Aku datang dengan keperkasaan Tuhan Allah, hendak memasyhurkan hanya keadilan-Mu saja! Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.
*Aku pun mau menyanyikan syukur dengan gambus atas kesetiaan-Mu, ya Allahku, menyanyikan mazmur bagi-Mu dengan kecapi, ya Yang Kudus Israel. 
.
Bait Pengantar Injil Mat 5:3
Berbahagialah yang bersemangat miskin, sebab bagi merekalah kerajaan Allah.

Injil Luk 2:41-51
Tiap-tiap tahun,  pada hari raya Paskah, orang tua Yesus pergi ke Yerusalem. Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun, pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. Seusai hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya. Karena mereka menyangka
bahwa Yesus ada di antara orang-orang seperjalanan mereka,  berjalanlah  mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu baru mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan. Karena tidak menemukan Dia,
kembalilah orangtua Yesus ke Yerusalem sambil terus mencari Dia.
Sesudah tiga hari, mereka menemukan Yesus dalam Bait Allah;
Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka, dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.
Semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan dan segala jawab yang diberikan-Nya. Ketika Maria dan Yusuf melihat Dia, tercenganglah mereka. Lalu kata ibu-Nya kepada-Nya, "Nak, mengapa Engkau berbuat demikian terhadap kami? Lihatlah, Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau." Jawab Yesus kepada mereka,
"Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?" Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu Yesus pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka.
Dan Maria menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya. Yesus makin bertambah besar, dan bertambah pula hikmat-Nya, Ia makin besar, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Marilah kita jalani kehidupan ini dengan rasa syukur dan pengharapan , bukan dengan rasa cemas apalagi takut. Kenapa? Karena Tuhan selalu menyertai kita. Dia mengasihi dan memberkati kita, Kita serahkan karya, panggilan, dan tanggung jawab kita  kepada Allah dengan meneladani kepasrahan Bunda Maria. Kita mesti seperti Bunda Maria dan Santo Jusup yakni membiarkan Tuhan yang mengatur dan menentukan langkah hidup .Mari kita merenungkan syair lagu “ Aku Mengerti” dari Jeffry S Tjandra, dalam keheningan kita kunyah, kita cecap, kita rasakan dan kita masukkan dalam hati kita syair berikut ini :
     Banyak perkara yang tak dapat kumengerti,
     Mengapakah harus terjadi didalam kehidupan ini.
     Satu perkara yang kusimpan dalam hati.
     Tiada sesuatu pun ‘kan terjadi tanpa Allah Peduli,
          Allah Mengerti,  Allah Peduli
          Segala persoalan yang kita hadapi,
          Tak akan pernah dibiarkan –Nya,
          Ku bergumul sendiri sebab Allah mengerti.
Ungkapan syair “ Allah Mengerti “ kiranya dapat menjadi kekuatan kita dalam menghadapi hidup kita kedepan. Kita tidak tahu apa yang bakal terjadi,namun dengan iman kita, kita meyakini bahwa tiada sesuatu akan terjadi tanpa Allah peduli. Kita tidak akan dibiarkan bergumul sendiri bila kita terbuka,  memasrahkan hidup kita kepada Allah , Sang Penyelenggara Hidup, Deus Providebit.

Butir permenungan
Salah satu dogma yang sangat mengagumkan dalam Gereja Katolik adalah penghormatan terhadap Bunda Maria . Ada begitu banyak gelar atau sebutan yang diberikan kepada Bunda Maria seperti : Bunda Segala Bangsa, Bunda Yang Berbelas Kasih, Bunda Yesus dan lain lain. Semua gelar itu hanyalah mau menunjukkan satu hal, yakni  : keikut sertaan Bunda Maria dalam sejarah keselamatan manusia. Hari ini Gereja memperingati  Hati Tersuci Santa Perawan  Maria . Maria disebut Bunda Allah karena dia telah melahirkan Yesus ke dunia ini. Bunda Maria sebagai Bunda pilihan Allah telah membawa keselamatan bagi manusia karena keselamatan itu berasal dari Allah sendiri. Dalam Injil hari ini dikisahkan bahwa Bunda Maria merasa heran karena begitu banyak orang datang melihat Yesus di Bait Allah , Melihat peristiwa itu,  Bunda Maria menyimpan semuanya itu didalam hatinya. Maria adalah Bunda Allah dan Bunda kita semua. Kita patut bersyukur kepada Allah karena Dia telah memberikan kita seorang Bunda yang sangat peduli kepada kita. Bunda Maria peduli kepada Yesus sejak kecil sampai dewasa , demikian juga kepada kita. Walaupun kita tidak menyadari nya tetapi sebenarnya adalah Bunda Maria selalu mendoakan kita kepada Puteranya . Dia ingin kita mengalami kasih Allah sebagaimana dia sendiri telah mengalaminya. Maka perayaan hari ini mengajak kita untuk tidak ragu ragu menyapa Bunda Maria sebagai Bunda kita yang beriman kepada Kristus.  Wajah Tuhan dan kasih karunia serta damai sejahtera –Nya itu telah tampak dan sampai kepada umat manusia melalui Tuhan Yesus Kristus , dan lebih pada bagaimana kita semakin dapat mengalami kasih karunia Allah melalui Kristus dalam hidup kita . Mengandalkan Allah dan membiarkan Allah menuntun acara  dan hidup kita kiranya merupakan sikap batin paling tepat

Doa
Ya Tuhan, curahkanlah semangat cinta kasih kepada masyarakat disekitar kami , sehingga terciptalah damai sejahtera pada masyarakat kami, Amin.


Berbahagialah yang bersemangat miskin, sebab bagi merekalah kerajaan Allah.



0 komentar:

Post a Comment