June 20, 2018

RENUNGAN HARIAN, (RABU 27 JUNI 2018)

Bacaan Liturgi Rabu 27 Juni 2018
PF S. Sirilus dari Aleksandaria, Uskup dan Pujangga Gereja

Bacaan Pertama  2Raj 22:8-13;23:1-3
Di masa pemerintahan Raja Hosea Imam besar Hilkia berkata kepada Safan, panitera raja, "Aku telah menemukan kitab Taurat di rumah Tuhan." Lalu Hilkia memberikan kitab itu kepada Safan, dan Safan terus membacanya. Kemudian Safan, panitera raja, masuk menghadap raja.
Ia melapor kepada raja, "Hamba-hambamu ini telah mengambil seluruh uang yang terdapat di rumah Tuhan dan memberikannya kepada para pengawas yang bertugas pada rumah Allah." Diberitahukannya juga kepada raja, "Imam Hilkia telah memberikan sebuah kitab kepadaku."
Lalu ia membacakannya di depan raja. Segera sesudah mendengar isi Kitab Taurat itu Raja Yosia mengoyakkan pakaiannya. Kemudian raja memerintahkan Imam Besar Hilkia, Ahikam bin Safan, Akhbor bin Mikha, Safan, si panitera, dan Asaya, hamba raja, "Pergilah, mintalah petunjuk Tuhan bagiku, bagi rakyat dan seluruh Yehuda, tentang perkataan kitab yang ditemukan itu. Sebab murka Tuhan yang hebat bernyala-nyala terhadap kita, oleh karena leluhur kita tidak mendengarkan perkataan kitab ini dan tidak berbuat seperti yang tertulis di dalamnya." Sesudah itu raja menyuruh mengumpulkan semua tua-tua Yehuda dan Yerusalem. Kemudian pergilah raja ke rumah Tuhan, dan bersama-sama dia semua orang Yehuda dan semua penduduk Yerusalem, para imam, para nabi dan seluruh orang awam, dari yang kecil sampai yang besar. Di depan mereka semua raja membacakan segala perkataan dari kitab perjanjian yang ditemukan di rumah Tuhan itu. Sesudah itu berdirilah raja dekat tiang, dan diadakannyalah perjanjian di hadapan Tuhan untuk hidup dengan mengikuti Tuhan,
dan tetap menuruti perintah-perintah-Nya, peraturan dan ketetapan-ketetapan-Nya dengan segenap hati dan segenap jiwa, dan untuk menepati perkataan perjanjian, yang tertulis dalam kitab itu. Dan seluruh rakyat turut mendukung perjanjian itu.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 119:33.34.35.37.40
Perlihatkanlah kepadaku, ya Tuhan, petunjuk-petunjuk ketetapan-Mu.
*Perlihatkanlah kepadaku, ya Tuhan, petunjuk-petunjuk ketetapan-Mu,
aku hendak memegangnya sampai saat terakhir.
*Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang Hukum-Mu; dengan segenap hati aku hendak memeliharanya.
*Biarlah aku hidup menurut petunjuk perintah-perintah-Mu, sebab aku menyukainya.
*Lalukanlah mataku dari hal-hal yang hampa, hidupkanlah aku dengan jalan-jalan yang Kautunjukkan!
*Sesungguhnya aku rindu akan titah-titah-Mu, hidupkanlah aku dengan keadilan-Mu!

Bait Pengantar Injil  Yoh 15:4.5b
Tinggallah dalam Aku, dan Aku dalam kamu, sabda Tuhan; barangsiapa tinggal di dalam Aku, akan menghasilkan banyak buah.

Bacaan Injil  Mat 7:15-20
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata, "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kalian akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri, atau buah ara dari rumput duri? Camkanlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Jadi dari buahnyalah kalian akan mengenal mereka."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Sudah sepuluh tahun mereka menikah,sayang belum dikaruniai dengan seorang anak. Mereka sudah berdoa, novena puluhan kali, malahan berziarah ke Lourdes. Setiap doanya sepertinya diberi harapan dan janji oleh Allah sendiri. Namun kenyataannya doa dan harapan mereka belum juga dikabulkan Allah. Ketika mereka sudah putus asa dan mau menyerah pada nasib, tiba tiba mereka didatangi oleh dua orang pria yang mengaku diri sebagai hamba Tuhan. Mereka ngobrol dan secara terbuka menyampaikan harapan dan kekecewaan mereka. Kedua hamba Tuhan berjanji akan mendoakan mereka , malahan akan mencari obat . Hanya obat itu mahal sekali. Pertemuan mereka berempat berlangsung berkali kali. Doa dipanjatkan , obat  diberikan, tetapi uang juga dirampas. Mahal, tetapi demi harapan akan seorang anak, mereka rela. Lama kelamaan mereka melihat bahwa kedua hamba Tuhan itu selalu datang dan pergi dengan mobil yang mewah dan dandanan rapi. Muncullah pada mereka pikiran curiga , jangan jangan kami ditipu, janji janji itu janji gombal. Hubungan diputuskan. Dan suami istri mengeluh satu sama lain. Katanya,” Janji siapakah masih  dapat dipegang?” Hamba hamba Tuhan itu ternyata bohong dan palsu. Tuhan sendiri pun tidak menjawab, padahal ia telah bersabda, “Mintalah , maka doamu akan dikabulkan”
Tiba tiba mereka ingat akan kisah dan pengalaman Abraham. Mereka kasihan pada Abraham. Berkali kali Allah berjanji akan memberi keturunan, tanah dan masa depan kepada Abraham, tetapi kenyataannya nihil. Janji janji melulu. Tetapi pada saat Abraham dan Sara sudah menyerah dan pasrah, janji Allah menjadi kenyataan. Ternyata, manusia tidak boleh percaya pada jasa, kehebatan dan kemampuan sendiri. Juga jangan membangun hidupmu pada jasa hukum, orang pintar atau nabi nabi palsu yang suka merampas milik mereka. Ternyata hanya Tuhanlah yang mahabaik dan mahasetia, Ia akan memberikan yang terbaik pada waktunya. Kesetiaan Allah dapat dilihat pada buah buahnya yang diberikan pada manusia yang tetap berharap kepada-Nya. Sesudah satu tahun , mereka memperoleh yang dirindukan.Bacaan Injil hari ini berbicara tentang ajakan untuk lebih waspada terhadap  penampilan lahiriah. Dalam pengajaran-Nya , Yesus mengingatkan para murid adanya nabi nabi palsu. Penampilannya lembut dan menggemaskan seperti domba tetapi ternyata buas seperti serigala..Yesus pun memberi cara sederhana dan praktis dalam menilai seseorang seperti halnya cara mengenali pohon dari buahnya.  Kalau buahnya baik, tentunya pohon itu baik.

Butir permenungan.
Bagaimana sosok kita yang sesungguhnya? Apakah kita suka memoles penampilan demi kebohongan dan gerak tipu yang menjadikan orang lain sebagai korban?  Atau kita mencari kebenaran dalam Tuhan dan menghayatinya dalam hidup sehari hari? Bacaan pertama dapat menjadi sumber inspirasi setelah mendengar pembacaan dari Kitab  Taurat , Raja Yosia menyuruh Imam Hilkia untuk meminta petunjuk Tuhan baginya dan bagi seluruh  rakyat , Ia merindukan Kebenaran.

Doa.
Ya Tuhan yang maha bijaksana, kami mohon curahkanlah Roh Kudus-Mu kepada kami umat-Mu agar dizaman modern ini kami bisa membedakan mana yang menyesatkan dan mana yang menyelamatkan. Amin.



Tinggallah dalam Aku, dan Aku dalam kamu, sabda Tuhan; barangsiapa tinggal di dalam Aku, akan menghasilkan banyak buah.



0 komentar:

Post a Comment