Kalender Liturgi Jumat 4 Nov 2022
PW S. Karolus Borromues, Uskup
Warna Liturgi: Putih
Bacaan I
Flp 3:17 - 4:1
Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan
perhatikanlah mereka yang hidup seperti kami. Sebab seperti yang telah sering
kukatakan kepadamu dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang hidup sebagai musuh salib Kristus.
Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka
ialah perut, dan kemuliaan mereka ialah hal-hal aib, sedangkan pikiran mereka semata-mata
tertuju ke perkara-perkara duniawi. Tetapi kita adalah warga Kerajaan Surga. Dari sana juga kita menantikan Tuhan Yesus
Kristus, Sang Penyelamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, menjadi
serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, sesuai dengan kuasa-Nya yang dapat
menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya. Karena itu, saudara-saudaraku yang
kukasihi dan kurindukan, sukacita dan mahkotaku, berdirilah dengan teguh dalam Tuhan!
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Tanggapan Mzm 122:1-2.3-4a.4b-5
Mari kita
pergi ke rumah Tuhan dengan sukacita.
*Aku bersukacita, ketika orang berkata
kepadaku, "Mari kita pergi ke rumah Tuhan." Sekarang kaki kami berdiri di pintu
gerbangmu, hai Yerusalem.
*Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah, yakni
suku-suku Tuhan.
*Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi
milik keluarga raja Daud.
Bait
Pengantar Injil 1Yoh 2:5
Sempurnalah kasih Allah dalam hati orang yang mendengarkan sabda Kristus.
Bacaan
Injil Luk 16:1-8
Pada suatu ketika berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, "Ada
seorang kaya yang mempunyai seorang bendahara. Kepadanya disampaikan tuduhan bahwa
bendahara itu menghamburkan miliknya. Maka si kaya itu memanggil bendaharanya dan
berkata, 'Apakah yang telah kudengar
tentang dirimu? Berilah
pertanggungjawaban atas urusanmu, sebab
engkau tidak boleh bekerja sebagai bendahara lagi.' Berkatalah bendahara itu dalam hatinya, 'Apakah yang harus kuperbuat? Tuanku memecat aku dari jabatanku. Mencangkul aku tidak dapat, mengemis aku malu. Aku tahu apa yang akan kuperbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku
sebagai bendahara, ada orang yang mau
menampung aku di rumah mereka.' Lalu ia
memanggil satu demi satu orang yang
berhutang kepada tuannya. Berkatalah ia
kepada yang pertama, 'Berapa besar utangmu kepada tuanku?' Jawab orang itu, 'Seratus tempayan minyak.' Lalu kata Bendahara itu, 'Inilah surat utangmu.
Duduklah dan buatlah surat utang lain sekarang
juga: Lima puluh tempayan.' Kemudian ia berkata kepada yang lain, 'Dan Saudara, berapa utangmu? ' Jawab orang itu, 'Seratus pikul gandum.' Katanya kepada orang itu, 'Inilah surat utangmu.
Buatlah surat utang lain: Delapan puluh pikul.'
Bendahara yang tidak jujur itu dipuji tuannya,
karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap
sesamanya dari pada anak-anak terang."
Demikianlah sabda Tuhan.
Renungan.
Orang biasanya merasa berbesar hati dan bangga juga apabila banyak orang yang mencari. Tentu kalau yang mencari itu para penagih utang, ya orang jangan bangga dulu, Tetapi orang memang pantas berbangga hati apabila dicari cari para pengagum yang mau meminta tanda tangan atau meminta waktu untuk wawancara. Apabila sesudah wawancara , orang itu difoto kanan kiri, senyum atas, senyum bawah, miring kanan atau miring kiri. Pokoknya segala pose difoto, Itulah orang terkenal. Kebanggaan atas kesediaan hati seseorang yang terkenal seperti diatas tentu berpusat pada kehebatandiri sendiri, pengagungan dan pengakuan atas pujian atas diri sendiri. Santo Paulus pada suratnya meminta untuk umat yang dilayani untuk tidak hanya mengikuti dirinya dalam bidang duniawi saja, tetapi juga mengikuti hidup rohani Rasul Paulus. Dari hidup rohani tersebut kita akan dibangun menjadi pribadi baru dalam Kristus Yesus. Kita pin harus berlaku cerdik dan pandai seperti seorang bendahara yang dipuji oleh Yesus Kita pengikut Yesus harus bisa cerdik dan pandai mencari akal bagaimana dapat memperoleh keselamatan yang ditawarkan Tuhan Yesus . Kita tidak hanya mengasingkan diri untuk berdoa saja , kita harus berani berkomunikasi dengan dunia dan menjalin kasih dengan sesama , karena pada dasarnya , seseorang diterima baik oleh Allah karena apa yang dilakukan oleh orang tersebut dan bukan hanya karena imannya saja. Perbuatan baik mengantar kita berdiri teguh dalam Tuhan St. Karolus Boromeus memberikan contoh nyata untuk kita. Dia merelakan hidupnya melayani sesama yang menderita dengan penuh semangat bela rasa . Sekarang , sudahkah kita melakukan kebaikan demi memperoleh keselamatan yang Tuhan tawarkan? Mari kita menjawab dalam hidup sehari hari dengan cinta dan pelayanan.
Butir butir
permenungan.
Paulus justru berbangga boleh melayani Kristus. “ Aku boleh menjadi pelayan Kristus ,,,,, aku boleh bermegah tentang pelayananku bagi Allah.” Semangat Santo Paulus melayani Kristus dengan memberitakan Injil ialah agar bangsa bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan di hati-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus. Kepada kita masing masing diserahkan karya pelayanan tertentu, Tentu kita senang apabila saat pelayanan tersebut kita dipuji karena berhasil dan karya kita berkembang. Namun kita mesti hati hati, sebab pujian itu dapat mengaburkan panggilan dasar kita, bahwa kita sebenarnya hanya melayani Kristus, dan bukan diri sendiri. Yang membuat kita bahagia dan bangga mestinya ialah karena semakin banyak orang mengenal Tuhan dan mengalami kasih-Nya , syukur syukur melalui pelayanan kita itu.
Doa.
Ya Tuhan, ajarilah kami untuk berani memilih apa yang
menghantar kami masuk kedalam kemuliaan-Mu. Amin
Sempurnalah kasih Allah
dalam hati orang yang mendengarkan sabda
Kristus.
0 komentar:
Post a Comment