November 15, 2017

RENUNGAN HARIAN ( MINGGU 19 NOPEMBER 2017 )

Bacaan Liturgi Minggu 19 November 2017

Bacaan Pertama  Ams 31:10-13.19-20.30-31
Isteri yang cakap, siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga daripada permata. Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan. Isteri yang cakap berbuat baik kepada suaminya, dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya. Ia mencari bulu domba dan rami, dan senang bekerja dengan tangannya. Tangannya ditaruhnya pada jentera, jari-jemarinya memegang alat pemintal. Ia memberikan tangannya kepada yang tertindas, mengulurkan tangannya kepada yang miskin. Kemolekan adalah bohong, dan kecantikan adalah sia-sia; tetapi isteri yang takut akan Tuhan dipuji-puji. Berilah kepadanya bagian dari hasil tangannya, biarlah perbuatannya memuji dia di pintu-pintu gerbang!
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 128:1-2.3.4-5
Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan.
*Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
*Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekeliling mejamu!
*Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.

Bacaan Kedua  1Tes 5:1-6
Saudara-saudara, tentang zaman dan masa kedatangan Tuhan tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri tahu benar-benar,
bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri di waktu malam. Apabila mereka mengatakan bahwa semuanya damai dan aman, maka tiba-tiba kebinasaan menimpa mereka seperti seorang perempuan hamil ditimpa oleh sakit bersalin. Pasti mereka takkan luput! Tetapi, Saudara-saudara, kamu tidak hidup dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri, karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. Sebab itu janganlah kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadarlah!
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Yoh 15:4a.5b
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu, sabda Tuhan.  Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak.

Bacaan Injil  Mat 25:14-30
Pada suatu hari Yesus mengemukakan perumpamaan berikut
kepada murid-murid-Nya, "Hal Kerajaan Surga itu seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang diberinya lima talenta, yang seorang lagi dua, dan seorang yang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya. Lalu ia berangkat. Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu dan memperoleh laba lima talenta. Hamba yang menerima dua talenta pun berbuat demikian, dan mendapat laba dua talenta. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lubang di tanah, lalu menyembunyikan uang tuannya. Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu, lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. N Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan membawa laba lima talenta. Ia berkata, 'Tuan, lima talenta Tuan percayakan kepadaku.
Lihat, aku telah memperoleh laba lima talenta!' Maka kata tuannya kepadanya, 'Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik dan setia! Karena engkau telah setia memikul tanggungjawab dalam perkara kecil, maka aku akan memberikan kepadamu tanggungjawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.' Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta, katanya,
'Tuan, dua talenta Tuan percayakan kepadaku. Lihat, aku telah mendapat laba dua talenta!' Maka kata tuan itu kepadanya, 'Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik dan setia! Karena engkau telah setia memikul tanggungjawab dalam perkara yang kecil, maka aku akan memberikan kepadamu tanggungjawab dalam perkara yang besar.
Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.' Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata, 'Tuan, aku tahu bahwa Tuan adalah manusia kejam, yang menuai di tempat Tuan tidak menabur, dan memungut di tempat Tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta Tuan itu di dalam tanah.
Ini, terimalah milik Tuan!' Maka jawab tuannya itu, 'Hai engkau, hamba yang jahat dan malas! Engkau tahu bahwa aku menuai di tempat aku tidak menabur, dan memungut di tempat aku tidak menanam.
Seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.
Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, akan diberi sampai ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun yang ada padanya akan diambil. Dan buanglah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sana akan ada ratap dan kertak gigi."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Setiap orang dianugerahi bakat dan kemampuan . Tidak penting berapa dan apa bakat itu , yang terpenting adalah tanggung jawab untuk mengembangkannya, sehingga dapat berguna bagi kehidupan bersama. Dari tiga hamba yang diberi bakat oleh Sang Raja , dalam perumpamaan hari ini, kita bisa mengkelompokkan menjadi dua.Pertama , mereka yang bertanggung jawab atas bakatnya dan kemudian mengelola bakat itu dengan baik sehingga menjadi berlipat ganda berbuah dalam hidupnya. Kedua , yang diberi bakat namun tidak bertanggung jawab, bahkan bakat itu hanya dipendam didalam tanah tanpa menghasilkan buah. Hamba yang menghasilkan buah , karena bertanggung jawab yang baik , menerima hadiah . Hamba yang tidak bertanggung jawab dan tidak menghasilkan buah , menerima hukuman. Yang pokok sebetulnya bukan kuantitas bakat itu melainkan kualitas penggandaan atas bakat tersebut. Itu berarti , berapapun jumlah dan apapun jenis bakat  itu tidak penting.
Perumpamaan itu juga mengajak kita merenungkan hari dan saat penghakiman . Yang menentukan dalam penghakiman adalah buah dari tanggung jawab kita kepada Allah . Semakin orang bertanggung jawab semakin ia menghasilkan buah. Semakin bertanggung jawab dan menghasilkan buah, semakin besarlah sukacita yang dianugerahkan kepadanya, saat penghakiman. Semakin tidak bertanggung jawab  dan tidak menghasilkan buah, semakin besar dan berat hukuman yang harus ditanggungnya. Marilah kita bertumbuh menjadi pribadi pribadi yang bertanggung jawab secara maksimal , sehingga disaat perhitungan diakhir zaman dengan Sang Hakim , kita didapati sebagai hamba yang setia dan bertanggung jawab.

Butir permenungan.
Kalau membaca Injil hari ini , seakan Kerajaan Allah seperti orang yang berbisnis . Sang Tuan sebelum pergi memberikan modal kepada para pengurusnya. Ada pengurus yang menghasilkan keuntungan , tetapi ada pula yang gagal karena takut dan hanya menyembunyikan modalnya.
Menurut saya yang dimaksud dalam Injil bukan soal bisnis melainkan soal semangat yang bisa dikembangkan dan diberikan. Tuhan memberikan semangat kepada setiap orang . Semangat untuk maju, semangat untuk hidup, semangat untuk berkarya , semangat untuk melayani, dan lain sebagainya. Ada yang terus bersemangat dan membagikan semangat kepada orang lain , tetapi ada juga yang patah semangat. Ada pula yang lebih memilih mencari kenyamanan dan kesenangan hingga akhirnya melupakan semangat ini. Bahkan ada juga yang minder dengan semangat yang mereka miliki dibanding yang lain. Hidup ini adalah sebuah perjuangan . Kita harus terus berusaha untuk menjadikan hidup ini lebih baik, bukan sekedar secara finansial tetapi juga secara makna hidup dan hidup itu  sendiri. Kadang kita mulai menjadi lelah dan akhirnya berhenti . Tetapi bacaan hari ini mengajarkan bahwa kita juga bisa bergabung dengan teman ataupun saudara lain untuk menyemangati hidup kita kembali.

Doa.
Ya Tuhan bantulah kami mengembangkan bakat dan talenta yang Kau anugerahkan kepada kami sehingga berguna untuk diri kami dan sesama kami. Amin.




Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu, sabda Tuhan.  Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak

0 komentar:

Post a Comment