May 14, 2021

RENUNGAN HARIAN, JUMAT 28 MEI 2021

Kalender Liturgi Jumat 28 Mei 2021

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Sir 44:1.9-12
Kami hendak memuji orang-orang termasyhur, para leluhur kita, menurut urut-urutannya. Di antara mereka ada yang tidak diingat lagi, yang lenyap seolah-olah tidak pernah ada. Mereka itu seolah-olah tidak pernah dilahirkan, dan demikianpun nasib anak-anak mereka sesudahnya. Tetapi yang lain adalah orang kesayangan,  yang kebajikannya tidak sampai terlupa. Semuanya tetap tinggal pada keturunannya sebagai warisan baik yang berasal dari mereka.
Keturunannya tetap setia kepada perjanjian-perjanjian,  dan anak-anak merekapun demikian pula keadaannya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b
Tuhan berkenan kepada umat-Nya.
*Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yagn baru!  Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh!  Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorak atas raja mereka!
*Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi!  Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan.
*Biarlah orang-orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah
ada dalam kerongkongan mereka; itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.

Bait Pengantar Injil  Yoh 15:16
Aku telah memilih kalian dari dunia, agar kalian pergi dan menghasilkan buah,  dan buahmu itu  tetap.

Bacaan Injil  Mrk 11:11-26
Pada waktu Yesus tiba di Yerusalem,  Ia masuk ke Bait Allah,  dan meninjau semuanya. Tetapi karena hari sudah hampir malam, Ia keluar ke Betania bersama dengan kedua belas murid-Nya. Keesokan harinya, sesudah mereka itu meninggalkan Betania,  Yesus merasa lapar. Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun.  Ia mendekatinya untuk melihat  kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa  selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara. Maka kata Yesus kepada pohon itu,  "Jangan lagi seorang pun makan buahmu selama-lamanya!" Ucapan itu terdengar pula oleh para murid. Maka Yesus dan murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah masuk ke Bait Allah,  mulailah Yesus mengusir orang-orang  yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya,  dan Ia tidak mengijinkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah. Lalu Ia mengajar mereka,  "Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa?  Tetapi kalian ini telah menjadikannya sarang penyamun!"  Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mendengar tentang peristiwa itu. Maka mereka berusaha untuk membinasakan Yesus. Tetapi mereka takut kepada-Nya, sebab mereka melihat orang banyak takjub akan pengajaran-Nya.  Menjelang malam mereka keluar lagi dari kota. Pagi-pagi Yesus dan murid-murid-Nya lewat, dan melihat bahwa pohon ara itu sudah kering  sampai ke akar-akarnya. Maka teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu berkata kepada Yesus,  "Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering."  Yesus menjawab mereka, "Percayalah kepada Allah!
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung itu, 'Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut,' maka hal itu akan terjadi, asal ia tidak bimbang hati, tetapi percaya bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi. Karena itu Aku berkata kepadamu, apa saja yang kalian minta dan doakan, akan diberikan kepadamu,  asal kalian percayalah bahwa kalian akan menerimanya.  Dan jika kalian berdiri untuk berdoa,  ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di surga mengampuni kesalahan-kesalahanmu." Tetapi jika kalian tidak mengampuni, maka Bapamu yang di surga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu.
Demikianlah Injil Tuhan. 

 

Renungan.

Mengharukan sekali apabila melihat dan menyaksikan begitu banyak orang yang berdoa dengan sangat tekun dan sungguh sungguh. Di berbagai tempat perziarahan sering kita temukan orang orang yang semalam suntuk berdoa didepan patung Bunda Maria. Apalagi kalau mempunyai niat jam 2.00 pun mereka jalani.  Berdoa dengan sungguh sungguh dan tekun, dilandasi iman kepercayaan yang besar, inilah yang diminta Yesus pada Injil hari ini. Ketika para murid heran bahwa Sabda Yesus telah membuat pohon ara itu kering dan mati.  Yesus menunjuk perlunya iman yang kuat agar apa yang dikatakan atau dimohon pada Tuhan terjadi. Percaya dan tidak bimbang , ini penting. Tuhan adalah pribadi yang paling ahli dalam merawat kehidupan. Jika tiap orang adalah tanaman, Dia tahu persis bagaimana harus merawatnya secara unik. Ini dilakukan agar tiap tanaman bisa bertumbuh dan menghasilkan buah yang baik secara maksimal dalam waktu yang tepat. Kekecewaan Tuhan terhadap pohon ara  yang tidak berbuah menjadi simbol kekecewaan-Nya terhadap umat yang tidak berbuah. Para pedagang yang diusir Yesus di Bait Allah adalah gambaran orang orang yang tidak berbuah dan telah membuat hati mereka sebagai pasar, penuh keramaian  dan kebisingan, pikiran untung dan rugi, dan bukan keheningan, kepercayaan dan kepasrahan kepada Tuhan. Keheningan, kepasrahan, itu hanya mengalir dari ketekunan hidup doa.

 

Butir permenungan.

Kapan hati kita sulit pasrah, hening dan percaya pada Tuhan? Kapan hati kita sulit berdoa? Lihat saja saat kita pegang handphone yang menyala di tas atau ikat pinggang atau saku kita, saat itulah kita sulit hening dan pasrah. Bagaimana akan hening kalau tiba tiba handphone berbunyi karena sms atau panggilan masuk.  Saat kita memikirkan kerja ini itu, buat ini itu, nah saat itulah hati kita sulit untuk hening dan percaya . 

Doa.

Ya Tuhan yang mahabaik, mampukanlah kami umat-Mu untuk tekun berdoa dan pasrah secara total kepada-Mu sehingga dapat menghasilkan buah sesuai kehendak-Mu. Amin. 

 

 

 

 

 

Aku telah memilih kalian dari dunia, agar kalian pergi dan menghasilkan buah,  dan buahmu itu  tetap.

 

 

0 komentar:

Post a Comment