May 14, 2021

RENUNGAN HARIAN, MINGGU 30 MEI 2021

 

Kalender Liturgi Minggu 30 Mei 2021
HR TRITUNGGAL MAHAKUDUS
Warna Liturgi: Putih


Bacaan I  Ul 4:32-34.39-40
Dalam perjalanan di padang gurun  Musa berkata kepada bangsa Israel,  "Cobalah tanyakan dari ujung langit ke ujung langit,  tentang zaman dahulu, sebelum engkau ada,  sejak saat Allah menciptakan manusia di atas bumi,  apakah pernah terjadi sesuatu yang demikian besar,  atau apakah pernah terdengar sesuatu seperti ini?  Pernahkah suatu bangsa mendengar suara Allah,  yang bersabda dari tengah-tengah api, seperti yang kaudengar dan engkau tetap hidup?  Atau pernahkah suatu allah mencoba datang  untuk mengambil baginya suatu bangsa  dari tengah-tengah bangsa yang lain,  dengan cobaan,  dengan tanda-tanda serta mujizat-mujizat dan peperangan,  dengan tangan yang kuat dan lengan yang perkasa,  dan dengan kedahsyatan yang besar,  seperti yang dilakukan Tuhan, Allahmu, bagimu di Mesir,  di depan matamu?  Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah,  bahwa Tuhanlah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain.  Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya  yang kusampaikan kepadamu pada hari ini,  supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu  di kemudian hari. Maka engkau akan hidup lama  di tanah yang diberikan Tuhan Allahmu kepadamu  untuk selamanya."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 33:4-5.6.9.18-19.20.22
Berbahagialah bangsa  yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya.
*Firman Tuhan itu benar,
  segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum;  bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
*Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan, oleh nafas dari mulut-Nya diciptakan segala tentaranya.  Dia berfirman, maka semuanya jadi;  Dia memberi perintah, maka semuanya ada.
*Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya;  Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut  dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
*Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan.  Dialah penolong dan perisai kita!
Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.

Bacaan II  Rom 8:14-17
Saudara-saudara terkasih,  semua orang yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.  Sebab kamu menerima bukan roh perbudakan  yang membuat kamu menjadi takut lagi,  melainkan Roh yang menjadikan kam anak Allah.  Oleh Roh itu kita berseru, 'Aba, ya Bapa!' Roh itu memberi kesaksian bersama-sama roh kita,  bahwa kita ini anak Allah.  Dan kalau kita ini anak, berarti kita juga ahli-waris, yakni ahli-waris Allah sama seperti Kristus.  Artinya, jika kita menderita bersama dengan Dia,  kita juga akan dipermuliakan bersama dengan Dia.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Why 1:8
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, Allah yang kini ada, yang dulu ada dan yang akan tetap ada.

Bacaan Injil  Mat 28:16-20
Sesudah Yesus bangkit dari antara orang mati,  kesebelas murid berangkat ke Galilea,  ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka.  Ketika melihat Dia, mereka menyembah-Nya,  tetapi beberapa orang ragu-ragu.  Yesus mendekati mereka dan berkata,  "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi.  Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku,  dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,  dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu  yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah,  Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan.

Mengharukan sekali apabila melihat dan menyaksikan begitu banyak orang yang berdoa dengan sangat tekun dan sungguh sungguh. Di berbagai tempat perziarahan sering kita temukan orang orang yang semalam suntuk berdoa didepan patung Bunda Maria. Apalagi kalau mempunyai niat jam 2.00 pun mereka jalani.  Berdoa dengan sungguh sungguh dan tekun, dilandasi iman kepercayaan yang besar, inilah yang diminta Yesus pada Injil hari ini. Ketika para murid heran bahwa Sabda Yesus telah membuat pohon ara itu kering dan mati.  Yesus menunjuk perlunya iman yang kuat agar apa yang dikatakan atau dimohon pada Tuhan terjadi. Percaya dan tidak bimbang , ini penting. Tuhan adalah pribadi yang paling ahli dalam merawat kehidupan. Jika tiap orang adalah tanaman, Dia tahu persis bagaimana harus merawatnya secara unik. Ini dilakukan agar tiap tanaman bisa bertumbuh dan menghasilkan buah yang baik secara maksimal dalam waktu yang tepat. Kekecewaan Tuhan terhadap pohon ara  yang tidak berbuah menjadi simbol kekecewaan-Nya terhadap umat yang tidak berbuah.  Para pedagang yang diusir Yesus di Bait Allah adalah gambaran orang orang yang tidak berbuah dan telah membuat hati mereka sebagai pasar, penuh keramaian  dan kebisingan, pikiran untung dan rugi, dan bukan keheningan, kepercayaan dan kepasrahan kepada Tuhan. Keheningan, kepasrahan, itu hanya mengalir dari ketekunan hidup doa.

Butir permenungan.

Kapan hati kita sulit pasrah, hening dan percaya pada Tuhan? Kapan hati kita sulit berdoa? Lihat saja saat kita pegang handphone yang menyala di tas atau ikat pinggang atau saku kita, saat itulah kita sulit hening dan pasrah. Bagaimana akan hening kalau tiba tiba handphone berbunyi karena sms atau panggilan masuk.  Saat kita memikirkan kerja ini itu, buat ini itu, nah saat itulah hati kita sulit untuk hening dan percaya . 

Doa.

Ya Tuhan yang mahabaik, mampukanlah kami umat-Mu untuk tekun berdoa dan pasrah secara total kepada-Mu sehingga dapat menghasilkan buah sesuai kehendak-Mu. Amin. 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, Allah yang kini ada, yang dulu ada dan yang akan tetap ada.

 

 

0 komentar:

Post a Comment