October 14, 2015

RENUNGAN HARI KAMIS 15 OKTOBER 2015

Bacaan Liturgi Kamis  15 Oktober 2015
PW S. Teresia dari Avila, Perawan dan Pujangga Gereja

Bacaan 1: Rom 3:21-30a
Saudara-saudara, tanpa hukum Taurat, kebenaran Allah kini telah dinyatakan, seperti yang sudah disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab para nabi, yaitu:
kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya.
Sebab tidak ada lagi pembedaan. Semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia Allah, semua telah dibenarkan dengan cuma-cuma  karena penebusan dalam Kristus Yesus.
Kristus Yesus telah ditetapkan oleh Allah  menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini Ia perbuat untuk menunjukkan keadilan-Nya,  karena Ia telah membiarkan dosa-dosa terjadi dahulu  pada masa kesabaran-Nya.
Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa kini, supaya nyata, bahwa Ia benar  dan bahwa Ia juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.  Jika demikian, apakah masih ada alasan untuk bermegah?  Tidak ada!
Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan?  Tidak, melainkan berdasarkan iman.
Sebab kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman,  dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.  Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga Allah bangsa-bangsa lain?  Ya, benar. Ia juga Allah bangsa-bangsa lain!  Artinya, hanya ada satu Allah  yang membenarkan orang-orang bersunat karena iman,  dan orang-orang tak bersunat juga karena iman.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur: Mzm 130:1-6
Ya Tuhan, pada-Mulah ada penebusan yang berlimpah-limpah.
*Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan!  Tuhan, dengarkanlah suaraku!  Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian  kepada suara permohonanku.
*Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan,  siapakah yang dapat tahan?
Tetapi pada-Mu ada pengampunan,  supaya Engkau ditakuti orang.
*Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti,  dan aku mengharapkan firman-Nya.  Jiwaku mengharapkan Tuhan  lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi.

Injil: Lukas 11:47-54
Sekali peristiwa,  tatkala duduk makan di rumah seorang Farisi, Yesus berkata,
"Celakalah kalian, sebab kalian membangun makam bagi para nabi,  padahal nenek moyangmulah yang telah membunuh mereka.  Dengan demikian kalian mengakui,
bahwa kalian membenarkan perbuatan nenek moyangmu,  sebab mereka telah membunuh nabi-nabi itu  dan kalian membangun makamnya.
Sebab itu hikmat Allah berkata,  'Aku akan mengutus kepada mereka nabi-nabi dan rasul-rasul.  Tetapi separuh dari antara para nabi dan para rasul itu  akan mereka bunuh dan mereka aniaya.  Maka dari angkatan ini akan dituntut darah semua nabi
yang telah tertumpah sejak dunia dijadikan,  mulai dari darah Habel sampai kepada darah Zakharia  yang telah dibunuh di antara mezbah dan rumah Allah.'  Bahkan Aku berkata kepadamu,  'Semuanya itu akan dituntut dari angkatan ini.'
Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat,  sebab klian telah mengambil kunci pengetahuan.  Kalian sendiri tidak masuk ke dalamnya,  tetapi orang yang berusaha masuk kalian halang-halangi."  Dan setelah Yesus berangkat dari tempat itu,
para ahli Taurat dan orang Farisi terus-menerus mengintai,  dan membanjiri-Nya dengan rupa-rupa soal.  Dengan itu mereka berusaha memancing-Nya,  supaya mereka dapat menangkap-Nya  berdasarkan sesuatu yang diucapkan-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan
St. Teresia dari Avila , seperti juga St. Yohanes dari Salib di Spanyol dan banyak lainnya, adalah orang orang yang sungguh hidup berdasarkan iman, seperti dimaksudkan dalam surat kepada orang Roma hari ini, Juga sesuai dengan kejujuran dan kesungguhan yang diminta Yesus dalam Injil hari ini, Bagi mereka ini hukum, peraturan, ketentuan, perintah bukanlah tujuan, melainkan sarana yang baik untuk mencapai tujuan. Kalau mereka melakukan lebih daripada yang ditentukan, bahkan dalam hal berat dan sukar, itu bukanlah untuk menunjukkan prestasi, untuk dikagumi atau dipuji. Mereka berbuat demikian karena mereka mengetahui dan menyadari tujuannya yang sebenarnya, agar makin mampu mencapainya.
Dalam Gereja pun dibutuhkan waktu sebelum seorang kudus wanita, bukan hanya pria, diangkat menjadi Pujangga Gereja. Sekarang feminisme semakin dihargai dan banyak kepala negara atau pimpinan pemerintah dipercayakan kepada perempuan.
Tahu melihat dan menempatkan diri dihadapan Tuhan secara benar, yakni secara jujur seperti apa adanya, inilah kiranya  yang dapat diteladani dari para kudus seperti St. Teresia dari Avila. Santo atau Santa bermartabat sama bagi Tuhan. Dijadikan Santa dan Pujangga Gereja bukan suatu prestasi, melainkan karena ia berkenan kepada Tuhan.

Butir butir permenungan
Pada saat tertentu mungkin kita pun mengalami situasi dilematis. Kalau kita melakukan suatu tindakan mungkin kita melanggar hukum, namun kalau tidak melakukan ancaman kemanusiaan bisa terjadi. Mengingat apa yang dilakukan Yesus maka rasanya keselamatan manusia harus kita dahulukan, walau mungkin tindakan itu melanggar hukum.

Doa
Ya Bapa, semoga kami selalu dapat mengatasi situasi yang dilematis  dengan bantuan Roh Kudus-Mu yang selalu menyertai kam

0 komentar:

Post a Comment