October 29, 2015

RENUNGAN HARI JUMAT 30 OKTOBER 2015

Bacaan Liturgi  Jumat  30 Oktober 2015

Bacaan 1: Roma 8:31b-39
Aku mengatakan kebenaran dalam Kristus, aku tidak berdusta. Suara hatiku turut bersaksi dalam Roh Kudus, bahwa aku sangat berdukacita dan selalu bersedih hati.  Bahkan, aku mau terkutuk dan terpisah dari Kristus demi saudara-saudaraku, kaum sebangsaku secara jasmani. Sebab mereka adalah orang Israel, mereka telah diangkat menjadi anak, dan mereka telah menerima kemuliaan, dan perjanjian-perjanjian, dan hukum Taurat, dan ibadah, dan janji-janji.  Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin!

Mazmur: 147:12-15,19-20
Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem
Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anakmu di antaramu.  Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari.
Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan-ketetapan-Nya dan hukum-hukum-Nya kepada Israel.  Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal. Haleluya!

Injil: Lukas 14:1-6
Pada suatu hari Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama. Tiba-tiba datanglah seorang yang sakit busung air berdiri di hadapan-Nya.  Lalu Yesus berkata kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu, kata-Nya: "Diperbolehkankah menyembuhkan orang pada hari Sabat atau tidak?"  Mereka itu diam semuanya. Lalu Ia memegang tangan orang sakit itu dan menyembuhkannya dan menyuruhnya pergi.  Kemudian Ia berkata kepada mereka: "Siapakah di antara kamu yang tidak segera menarik ke luar anaknya atau lembunya kalau terperosok ke dalam sebuah sumur, meskipun pada hari Sabat?"  Mereka tidak sanggup membantah-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan
Salah satu fenomena yang melanda kebanyakan orang adalah kebiasaan berbuat baik pada hari hari besar agama, misalnya  menjelangdan pada saat Natal dan Paskah, banyak orang Kristen lebih intensif datang ke Gereja dan rela berbagi dengan sesamanya. Sehingga ada kesan bahwa berbuat baik itu ada saat atau masanya. Apakah itu benar? Tentu tidak, injil hari ini membuktikan hal itu, Dimana Yesus menyembuhkan seorang yang busung air pada hari Sabat. Padahal bagi orang Yahudi, hari Sabat adalah hari dimana manusia tidak boleh melakukan kegiatan apapun, kecuali ke Bait Allah. Yesus melawan aturan itu karena bagi Yesus, menolong orang tidak perlu menunggu hari hari tertentu. Setiap saat adalah  waktu bagi-Nya untuk menolong mereka yang butuh pertolongan, apalagi mereka yang menderita karena dikucilkan.
Perbuatan Yesus menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat ini menyadarkan kita bahwa berbuat baik kepada sesama tidaklah mengenal waktu. Kapan saja dan  dimana saja kita harus berbuat baik. Kita harus siap sedia menolong sesama kita yang menderita karena munculnya penderitaan yang dialami manusia tidak mengenal waktu. Dalam arti , penderitaan atau sakit penyakit yang dialami oleh seseorang selalu datang tiba tiba, Tidak ada orang mempunyai rencana bahwa suatu saat dia akan sakit sehingga setiap saat manusia harus siap sedia dengan itu, Maka sama seperti penderitaan itu datang tanpa diduga-duga, demikian juga perbuatan baik dan kemauan kita untuk menolong sesama kita haruslah demikian. Karena kedatangan orang yang meminta pertolongan dan bantuan kepada kita pun seringkali tidak kita duga.

Butir butir permenungan.
Marilah kita mohon kepada Bapa, agar dianugerahi kebebasan hati seperti Yesus , harus kita akui betapa kita ini serba takut untuk bertindak karena sangat menjaga gengsi. Demi memenuhi selera orang banyak dan menjaga popularitas dan nama baik, kadang kita mengorbankan pilihan tindakan yang sebenarnya diperlukan dan baik demi kebenaran dan keselamatan sesama.

Doa.

Ya Bapa, ajarilah aku seperti Yesus yang selalu siap sedia menolong dan membantu sesama kapan saja dan dimana saja mereka membutuhkanku. Amin.

0 komentar:

Post a Comment