Bacaan
liturgi Senin, 5 Oktober 2015
Bacaan pertama
Yunus 1:1-17 , 2:10
Datanglah firman Tuhan kepada Yunus bin
Amitai, demikian: "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu,
berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai
kepada-Ku." Tetapi Yunus bersiap
untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan Tuhan; ia pergi ke Yafo dan
mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya
perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke
Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN. Tetapi
TUHAN menurunkan angin ribut ke laut, lalu terjadilah badai besar, sehingga
kapal itu hampir-hampir terpukul hancur.
Awak kapal menjadi takut, masing-masing berteriak-teriak kepada
allahnya, dan mereka membuang ke dalam laut segala muatan kapal itu untuk
meringankannya. Tetapi Yunus telah turun ke dalam ruang kapal yang paling bawah
dan berbaring di situ, lalu tertidur dengan nyenyak. Datanglah nakhoda mendapatkannya sambil
berkata: "Bagaimana mungkin engkau tidur begitu nyenyak? Bangunlah,
berserulah kepada Allahmu, barangkali Allah itu akan mengindahkan kita,
sehingga kita tidak binasa." Lalu
berkatalah mereka satu sama lain: "Marilah kita buang undi, supaya kita
mengetahui, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini." Mereka
membuang undi dan Yunuslah yang kena undi.
Berkatalah mereka kepadanya: "Beritahukan kepada kami, karena siapa
kita ditimpa oleh malapetaka ini. Apa pekerjaanmu dan dari mana engkau datang,
apa negerimu dan dari bangsa manakah engkau?" Sahutnya kepada mereka: "Aku seorang
Ibrani; aku takut akan TUHAN, Allah yang empunya langit, yang telah menjadikan
lautan dan daratan." Orang-orang
itu menjadi sangat takut, lalu berkata kepadanya: "Apa yang telah
kauperbuat?" --sebab orang-orang itu mengetahui, bahwa ia melarikan diri,
jauh dari hadapan Tuhan. Hal itu telah diberitahukannya kepada mereka. Bertanyalah mereka: "Akan kami apakan
engkau, supaya laut menjadi reda dan tidak menyerang kami lagi, sebab laut
semakin bergelora." Sahutnya kepada
mereka: "Angkatlah aku, campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan
menjadi reda dan tidak menyerang kamu lagi. Sebab aku tahu, bahwa karena akulah
badai besar ini menyerang kamu."
Lalu berdayunglah orang-orang itu dengan sekuat tenaga untuk membawa
kapal itu kembali ke darat, tetapi mereka tidak sanggup, sebab laut semakin
bergelora menyerang mereka. Lalu
berserulah mereka kepada Tuhan, katanya: "Ya Tuhan, janganlah kiranya
Engkau biarkan kami binasa karena nyawa orang ini dan janganlah Engkau
tanggungkan kepada kami darah orang yang tidak bersalah, sebab Engkau, Tuhan,
telah berbuat seperti yang Kaukehendaki."
Kemudian mereka mengangkat Yunus, lalu mencampakkannya ke dalam laut,
dan laut berhenti mengamuk. Orang-orang itu menjadi sangat takut kepada Tuhan,
lalu mempersembahkan korban sembelihan bagi Tuhan serta mengikrarkan nazar. Maka atas penentuan Tuhan datanglah seekor
ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga
hari tiga malam lamanya. Lalu berfirmanlah Tuhan kepada ikan itu, dan ikan
itupun memuntahkan Yunus ke darat.
Mazmur Yunus 2:2-4,7
Engkau
mengangkatnyawaku dari dalam liang kubur
"Dalam kesusahanku aku berseru kepada
Tuhan, dan Ia menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak,
dan Kaudengarkan suaraku. Telah Kaulemparkan aku ke tempat yang dalam, ke pusat
lautan, lalu aku terangkum oleh arus air; segala gelora dan gelombang-Mu
melingkupi aku. Dan aku berkata: telah terusir aku dari hadapan mata-Mu.
Mungkinkah aku memandang lagi bait-Mu yang kudus? Ketika jiwaku letih lesu di
dalam aku, teringatlah aku kepada Tuhan, dan sampailah doaku kepada-Mu, ke
dalam bait-Mu yang kudus.
Bacaan Injil
Luk 10:25-37
Pada suatu kali berdirilah seorang ahli
Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat
untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang
tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?" Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan,
Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap
kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri." Kata Yesus
kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan
hidup." Tetapi untuk membenarkan
dirinya orang itu berkata kepada Yesus: "Dan siapakah sesamaku
manusia?" Jawab Yesus: "Adalah
seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan
penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya
habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi
meninggalkannya setengah mati. Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan
itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Demikian
juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia
melewatinya dari seberang jalan. Lalu
datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika
ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut
luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia
menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke
tempat penginapan dan merawatnya.
Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu,
katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan
menggantinya, waktu aku kembali.
Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama
manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?" Jawab orang itu: "Orang yang telah
menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya:
"Pergilah, dan perbuatlah demikian!"
Renungan
Pernahkah anda mengalami peristiwa begini : sudah berusaha
menghindar dari tugas ,eh kita tetap harus menerima tugas itu, Ada pengalaman
seorang kawan yang menghindar untuk tugas menjadi ketua panitya Natal di
lingkungannya, Ia tidak datang dengan sengaja saat pembentukan panitya . Dia
hanya berkata kepada ketua lingkungan bahwa nanti dia akan membantu saja., dan
rapat memutuskan dia harus menjadi ketua panitya. Ketika dia diberi tahu , dia
geleng geleng , sudah berusaha menghindar tetapi ya tetap ditunjuk.
Pengalaman Yunus pada bacaan pertama hari ini
persis mengenai pengalaman yang sama, Sejak semula Yunus menolak ketika
mendapat tugas untuk memberitakan sabda Tuhan kepada orang orang Niniwe, Yunus
tahu bahwa Tuhan itu nanti akan memberikan pengampunan apabila orang orang
Niniwe bertobat. Maka ia melarikan diri , ia membeli tiket kapal, lalu pergi
menjauh dari tempatnya dan Niniwe, yakni ke Tarsis. Tetapi Tuhan membuat laut
penuh badai yang mengerikan, sehngga seperti dikisahkan dalam bacaan hari ini,
Yunus harus dilemparkan kelaut dan oleh perkenan Tuhan , Yunus tinggal diperut
ikan dan kembali kedarat setelah tiga hari. Yunus disadarkan kalau Tuhan sudah
memilih dan mengutusnya, mestinya ia harus tetap berangkat. Mestinya ia harus
taat saja, tidak usah macam macam atau menghindar.
Butir
butir permenungan
Bila Tuhan sudah berkehendak dan kita
ditunjuk untuk melaksanakan, marilah kita taat saja. Kita tidak perlu
menghindar, Kita tidak kuasa menghentikan prakarsa Allah. Kita tidak akan mampu
menghentikan kebaikan Allah untuk mereka yang kepadanya kita diutus. Kalau
perutusan itu sesuatu yang baik bagi keselamatan sesama kita, mengapa juga kita
masih berusaha menghindar.
Doa
Ya
Tuhan, semoga kami mengasihi dan melayani Engkau dengan penuh kasih sebagaimana
Engkau telah mengasihi kami dalam diri Yesus, Amin.
0 komentar:
Post a Comment