October 5, 2015

RENUNGAN HARI SELASA 06 OKTOBER 2015

Bacaan liturgi Selasa, 6 Oktober 2015

Bacaan  pertama  Yunus 3:1-10 ,
Datanglah firman TUHAN kepada Yunus untuk kedua kalinya, demikian: "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu."  Bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya.  Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru: "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan."  Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung.  Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu.  Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian: "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air.  Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah serta haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya. Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa."  Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Iapun tidak jadi melakukannya.

Mazmur  130:1b-2,3-4,7-8
Jika Engkau mengingat ingat kesalahan, ya Tuhan siapakah yang tahan?
“ Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya TUHAN! TUHAN, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.
“ Jika Engkau, ya TUHAN, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan, TUHAN, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang.
“ Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel! Sebab pada TUHAN ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya.

Bacaan  Injil  Luk 10:38-42
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.
Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "TUHAN, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." Tetapi TUHAN menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,  tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

Renungan
Perkembangan zaman membawa perubahan sikap dan pola hidup juga. Setelah usai perayaan Ekaristi hari Minggu, seorang pemuda menelpon ke HP saya dengan menggunakan privat number atau menyembunyikan identitasnya sambil berkata : ”Romo, saya itu ingin bertobat dan meninggalkan kecanduan narkoba, namun betapa sulitnya. Saya juga ingin konsultasi dengan Romo, namun masih malu. Maafkan saya ya Romo” Saya tercengang dan juga tidak tahu betul siapa yang menelpon ini, Sayapun memberi kesempatan kepadanya agar mau datang dan jumpa darat. Namun dia masih malu dan belum sanggup datang, dia lalu menyatakan “‘ Saya belum siap mengatakan siapa saya, karena Romo memang sering menanyakan saya dan tahunya Romo, saya anak yang baik baik, Maafkan saya Romo”
Kerinduan hati pemuda ini untuk bisa lepas dari kecanduan narkoba  sangat besar, namun dia juga masih terjerat dengan teman teman serta lingkungannya hingga belum bisa membuat keputusan yang tegas untuk lepas dari jerat narkoba.
Yunus berani menyerukan “ ancaman “ dari Tuhan dan orang orang Niniwe  termasuk para penatua dan raja sendiri mengambil sikap untuk membangun pertobatan dan berbalik dari jalan hidupnya yang sesat. Pertanyaan bagi kita  untuk zaman ini, bagaimana kita bisa mewartakan pertobatan dan menemukan cara yang tepat hingga membalikkan  cara hidup bisa dibuat serentak dan menjadi gerakan batin seluruh warga? 
Dalam Injil hari ini Yesus , ketika Yesus berkunjung kerumah Marta dan Maria, Marta sangat sibuk melayani sementara Maria duduk dikaki Yesus untuk mendengarkan firman-Nya Yesus memuji Maria karena dengan tekun memilih bagian yang terbaik yaitu mendengarkan firman Tuhan. Sementara Yesus mengingatkan Marta agar tidak terlalu sibuk dan khawatir dengan banyak perkara.
Dalam kehidupan sehari hari , kita para murid Yesus lebih sering bertindak seperti Marta, Injil hari ini, mengingatkan kita para murid –Nya  agar berani belajar dari Maria, memilih yang terbaik dengan mendengarkan firman Tuhan. Hidup kita memerlukan keseimbangan antara yang jasmani dan rohani, antara yang duniawi dan yang surgawi   

Butir butir permenungan
Di negeri kita tercinta ini, pembangunaan rumah ibadat terus meningkat, kegiatan rohani di masing masing agama juga semarak, namun kejahatan dan korupsi bahkan menjadi  “ gerakan menjemaat “  Bagaimana kita bisa menjadi seperti Nabi Yunus pada zaman ini   sekaligus menjadi seperti orang orang Niniwe yang bertobat dan berbalik kepada kebaikan.  Bagaimana kita bisa memilih bagian yang terbaik didalam kehidupan ini? 

Doa

Tuhan, ajarilah kami untuk berani sejenak meninggalkan rutinitas kami untuk bersimpuh dihadirat-Mu. Amin.

0 komentar:

Post a Comment