October 6, 2015

RENUNGAN HARI RABU 07 OKTOBER 2015

Bacaan liturgi Rabu, 7 Oktober 2015


St. Maria dari Fatima

Bacaan  pertama  Kisah Para Rasul 1:12-14 ,
Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem. Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus. Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.

Mazmur  86:3-6,9-10.
Engkaulah Allah, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia.
“Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Buatlah jiwa hamba-Mu bersukacita, sebab kepada-Mulah, ya Tuhan, kuangkat jiwaku”
“Sebab Engkau, ya Tuhan, baik dan suka mengampuni dan berlimpah kasih setia bagi semua orang yang berseru kepada-Mu. Pasanglah telinga kepada doaku, ya TUHAN, dan perhatikanlah suara permohonanku.”
“Segala bangsa yang Kaujadikan akan datang sujud menyembah di hadapan-Mu, ya Tuhan, dan akan memuliakan nama-Mu. Sebab Engkau besar dan melakukan keajaiban-keajaiban; Engkau sendiri saja Allah. “

Bacaan  Injil  Luk 1:26-38
Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.  Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."  Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"  Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."  Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Renungan
Pesta Santa Maria Ratu  Rosario ditetapkan oleh Santo Pius  V sebagai ucapan syukur atas perlindungan Bunda Maria. Pesta ini berkaitan dengan kemenangan armada Kristiani dalam pertempuran laut di Lepanto pada tanggal 7 Oktober 1571. Sebelum pertempuran itu umat Kristiani diseluruh Eropa memohon bantuan Bunda Maria dengan berdoa Rosario. Realitas pertempuran itu sendiri sesungguhnya amat kompleks.
Berdoa mohon bantuan Allah dalam keadaan sulit adalah hal yang biasa dalam hidup orang beriman . Mazmur 86 yang didoakan sebagai mazmur tanggapan adalah doa permohonan, Doa permohonan itu menyatakan kepercayaan yang utuh kepada Allah. Kepercayaan yang utuh itu terungkap misalnya dalam keyakinan bahwa Allah pasti akan mengabulkan permohonan itu  “Pada hari kesesakanku aku berseru kepada-Mu, sebab Engkau menjawab aku.” (Mzm 86.7)  Meskipun permohonan itu belum dikabulkan, pendoa mazmur yakin akan jawaban Tuhan terhadap doanya, Doa Rosario juga mengungkapkan iman yang seperti itu.
Perlu juga kita sadari bahwa dengan berdoa Rosario kita tidak  hanya memohon sesuatu, terungkap juga niat untuk semakin menyerahkan diri kepada kehendak Allah karena kita percaya bahwa Allah adalah Sang Penyelenggara kehidupan. Oleh karena itu, doa permohonan seperti apapun yang mendesaknya , mesti diteguhkan dengan pernyataan Bunda Maria “ Jadilah padaku  menurut kehendak-Mu atau dengan doa Yesus sendiri : “ Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu”

Butir butir permenungan
Bersama dengan Yesus dan Maria:  Tanpa berkhayal pun kita dapat bersama-sama dengan Yesus dan Maria, yaitu dalam sikap iman seakan-akan “beristirahat” dalam Allah. Kita tidak perlu memperhatikan kata-kata yang kita ucapkan, dan tidak perlu menaruh banyak minat pada arti kata-kata itu. Perhatian hanya kita arahkan kepada Allah. Kita berdiam di dalam Dia. Kita berbuat sesedikit mungkin untuk membiarkan Allah berkarya dalam diri kita, menguasai sepenuhnya hati kita. Maka doa dan misteri hanya satu tujuannya, yaitu mempersiapkan jalan untuk bertemu dengan Allah, yang berbicara tanpa kata. Bagi banyak orang, berdoa Rosario memberikan kedamaian di tengah-tengah kegelisahan apapun. Karena Doa Rosario ini pula banyak orang kudus merasa terdorong untuk menjalin hubungan mesra dengan Tuhan dan orang-orang yang baru mulai membina kehidupan rohani terdorong untuk lebih giat belajar berdoa.

Doa
Tuhan, ajarilah kami untuk berani sejenak meninggalkan rutinitas kami untuk bersimpuh dihadirat-Mu dengan berdoa Rosario. Amin.






0 komentar:

Post a Comment