Bacaan
liturgi Rabu, 7 Oktober 2015
Bacaan pertama
Kisah Para Rasul 1:12-14 ,
Maka kembalilah rasul-rasul itu ke
Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat
jauhnya dari Yerusalem. Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang
atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan
Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan
Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus. Mereka semua bertekun dengan sehati
dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan
dengan saudara-saudara Yesus.
Mazmur 86:3-6,9-10.
Engkaulah
Allah, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia.
“Engkau adalah Allahku, kasihanilah
aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Buatlah jiwa
hamba-Mu bersukacita, sebab kepada-Mulah, ya Tuhan, kuangkat jiwaku”
“Sebab Engkau, ya Tuhan, baik dan suka
mengampuni dan berlimpah kasih setia bagi semua orang yang berseru kepada-Mu.
Pasanglah telinga kepada doaku, ya TUHAN, dan perhatikanlah suara
permohonanku.”
“Segala bangsa yang Kaujadikan akan
datang sujud menyembah di hadapan-Mu, ya Tuhan, dan akan memuliakan nama-Mu.
Sebab Engkau besar dan melakukan keajaiban-keajaiban; Engkau sendiri saja
Allah. “
Bacaan Injil
Luk 1:26-38
Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh
malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada
seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga
Daud; nama perawan itu Maria.
Ketika malaikat itu masuk ke rumah
Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai
engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam
hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan
takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya
engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah
engkau menamai Dia Yesus. Ia akan
menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan
mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi
raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak
akan berkesudahan." Kata Maria
kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum
bersuami?" Jawab malaikat itu
kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi
akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut
kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang
mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam
bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang
mustahil." Kata Maria:
"Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut
perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Renungan
Pesta Santa Maria Ratu Rosario ditetapkan oleh Santo Pius V sebagai ucapan syukur atas perlindungan
Bunda Maria. Pesta ini berkaitan dengan kemenangan armada Kristiani dalam
pertempuran laut di Lepanto pada tanggal 7 Oktober 1571. Sebelum pertempuran
itu umat Kristiani diseluruh Eropa memohon bantuan Bunda Maria dengan berdoa
Rosario. Realitas pertempuran itu sendiri sesungguhnya amat kompleks.
Berdoa mohon bantuan Allah dalam
keadaan sulit adalah hal yang biasa dalam hidup orang beriman . Mazmur 86 yang
didoakan sebagai mazmur tanggapan adalah doa permohonan, Doa permohonan itu
menyatakan kepercayaan yang utuh kepada Allah. Kepercayaan yang utuh itu
terungkap misalnya dalam keyakinan bahwa Allah pasti akan mengabulkan
permohonan itu “Pada hari kesesakanku
aku berseru kepada-Mu, sebab Engkau menjawab aku.” (Mzm 86.7) Meskipun permohonan itu belum dikabulkan,
pendoa mazmur yakin akan jawaban Tuhan terhadap doanya, Doa Rosario juga
mengungkapkan iman yang seperti itu.
Perlu juga kita sadari bahwa dengan
berdoa Rosario kita tidak hanya memohon
sesuatu, terungkap juga niat untuk semakin menyerahkan diri kepada kehendak
Allah karena kita percaya bahwa Allah adalah Sang Penyelenggara kehidupan. Oleh
karena itu, doa permohonan seperti apapun yang mendesaknya , mesti diteguhkan
dengan pernyataan Bunda Maria “ Jadilah padaku
menurut kehendak-Mu atau dengan doa Yesus sendiri : “ Datanglah
Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu”
Butir
butir permenungan
Bersama dengan Yesus dan Maria: Tanpa berkhayal pun kita dapat bersama-sama
dengan Yesus dan Maria, yaitu dalam sikap iman seakan-akan “beristirahat” dalam
Allah. Kita tidak perlu memperhatikan kata-kata yang kita ucapkan, dan tidak
perlu menaruh banyak minat pada arti kata-kata itu. Perhatian hanya kita
arahkan kepada Allah. Kita berdiam di dalam Dia. Kita berbuat sesedikit mungkin
untuk membiarkan Allah berkarya dalam diri kita, menguasai sepenuhnya hati
kita. Maka doa dan misteri hanya satu tujuannya, yaitu mempersiapkan jalan
untuk bertemu dengan Allah, yang berbicara tanpa kata. Bagi banyak orang,
berdoa Rosario memberikan kedamaian di tengah-tengah kegelisahan apapun. Karena
Doa Rosario ini pula banyak orang kudus merasa terdorong untuk menjalin hubungan
mesra dengan Tuhan dan orang-orang yang baru mulai membina kehidupan rohani
terdorong untuk lebih giat belajar berdoa.
Doa
Tuhan, ajarilah kami untuk berani
sejenak meninggalkan rutinitas kami untuk bersimpuh dihadirat-Mu dengan berdoa
Rosario. Amin.
0 komentar:
Post a Comment