October 23, 2015

RENUNGAN HARI JUMAT 23 OKTOBER 2015

Bacaan Liturgi  Jumat  23 Oktober 2015

Bacaan Pertama  Roma  7:8-25a
Saudara saudaraku , tetapi dalam perintah itu dosa mendapat kesempatan untuk membangkitkan di dalam diriku rupa-rupa keinginan; sebab tanpa hukum Taurat dosa mati. Dahulu aku hidup tanpa hukum Taurat. Akan tetapi sesudah datang perintah itu, dosa mulai hidup, sebaliknya aku mati. Dan perintah yang seharusnya membawa kepada hidup, ternyata bagiku justru membawa kepada kematian. Sebab dalam perintah itu, dosa mendapat kesempatan untuk menipu aku dan oleh perintah itu ia membunuh aku. Jadi hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik. Jika demikian, adakah yang baik itu menjadi kematian bagiku? Sekali-kali tidak! Tetapi supaya nyata, bahwa ia adalah dosa, maka dosa mempergunakan yang baik untuk mendatangkan kematian bagiku, supaya oleh perintah itu dosa lebih nyata lagi keadaannya sebagai dosa. Sebab kita tahu, bahwa hukum Taurat adalah rohani, tetapi aku bersifat daging, terjual di bawah kuasa dosa. Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat. Jadi jika aku perbuat apa yang tidak aku kehendaki, aku menyetujui, bahwa hukum Taurat itu baik. Kalau demikian bukan aku lagi yang memperbuatnya, tetapi dosa yang ada di dalam aku. Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik. Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat.  Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku.  Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku.  Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah,  tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku. Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.

Mazmur,  Mzm  119:66,68,76,77,93,94.
Ajarkanlah ketetapan ketetapan-Mu ya Tuhan
Ajarkanlah kepadaku kebijaksanaan dan pengetahuan yang baik, sebab aku percaya kepada perintah-perintah-Mu.
Engkau baik dan berbuat baik; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
Biarlah kiranya kasih setia-Mu menjadi penghiburan ku, sesuai dengan janji yang Kau ucapkan kepada hamba-Mu.
Biarlah rahmat-Mu sampai kepadaku, supaya aku hidup, sebab Taurat-Mu adalah kegemaran ku.
Untuk selama-lamanya aku tidak melupakan titah-titah-Mu, sebab dengan itu Engkau menghidupkan aku.
Aku kepunyaan-Mu, selamatkanlah aku, sebab aku mencari titah-titah-Mu.

Bacaan  Injil  Lukas  12:54-59
Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Apabila kamu melihat awan naik di sebelah barat, segera kamu berkata: Akan datang hujan, dan hal itu memang terjadi. Dan apabila kamu melihat angin selatan bertiup, kamu berkata: Hari akan panas terik, dan hal itu memang terjadi. Hai orang-orang munafik, rupa bumi dan langit kamu tahu menilainya, mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini?
Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar? Sebab, jikalau engkau dengan lawanmu pergi menghadap pemerintah, berusahalah kan, berdamai dengan dia selama di tengah jalan, supaya jangan engkau diseretnya kepada hakim dan hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya dan pembantu itu melemparkan engkau ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas."

Renungan.
Harus kita akui, betapa susahnya mau hidup baik, Kita tahu bahwa membicarakan kejelekan orang lain itu tidak baik, ya tetap kita laku, Asyik ya kalau kita membicarakan kejelekan orang lain. Kita tahu bahwa tidak jujur itu tidak baik, tetapi kenapa kita suka sekali berbohong kepada pimpinan atau sesama demi nama baik dan keamanan posisi kita.
Susahnya berbuat baik walau pikiran dan kehendak kita ingin yang baik ternyata juga dikatakan oleh Santo Paulus pada bacaan pertama hari ini . “Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik. Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat. “
Dengan demikian secara logika, kalau kita terus menerus begitu, kita akan hancur dan mengalami maut selamanya. Namun syukurlah, dan itulah yang sebenarnya mau disampaikan oleh Santo Paulus, kita mempunyai Penyelamat dan Penebus yang sanggup melepaskan kita dari belenggu kejahatan dan dosa dalam diri kita . Dialah Tuhan Yesus Kristus.
Menilik kerapuhan tubuh kita yang hanya bisa berbuat jahat dan dosa rasanya kita menjadi lemas dan tak berpengharapan. Tetapi kita mesti  ingat, kita ini telah diselamatkan oleh Tuhan Yesus Kristus. Itulah sebabnya kita memerlukan kuasa Kristus. Semakin kita sering mendengar dan melaksanakan Sabda Tuhan , semakin sering kita merayakan Ekaristi dan Adorasi Ekaristi, semakin kita tekun berdoa bersama atau pribadi, yakinlah bahwa pelan namun pasti kita akan mengalami Tuhan yang mengalahkan dosa  yang mengeram dalam diri kita. Pelan tapi pasti, kita semakin sering melakukan yang baik dan mulia melalui perkataan dan pelayanan kita sehari hari kepada sesama.

Butir butir permenungan.
Tidak sedikit orang yang tenggelam dalam penyesalan  berlarut larut atas dosa atau kesalahannya dimasa lalu,Tidak sedikit orang yang begitu kasihan kepada dirinya sendiri seperti misalnya menjadi kurban kesalahan sesamanya, entah difitnah , entah dicurangi, entah dikhianati. Rasa dendam muncul tak berhenti, rasa sedih menggema  dihati, Inilah contoh hukum lama , hukum dosa  yang mengeram dalam hidup kita yang konkret. Kita harus mohon agar Tuhan Yesus membebaskan diri kita dari semua yang membebani hidup ini, sebab Kristus dalam Roh Kudus sebenarnya  telah berdiam di tubuh kita pula.

Doa
Ya Tuhan, ajarilah kami untuk menilai zaman secara bijaksana sehingga kami tidak kehilangan arah dalam ziarah menuju rumah kebahagiaan abadi-Mu. Amin.



0 komentar:

Post a Comment