Bacaan
liturgi Sabtu, 10 Oktober 2015
Bacaan pertama
Yl 3: 12-21,
Baiklah bangsa-bangsa bergerak dan
maju ke lembah Yosafat, sebab di sana Aku akan duduk untuk menghakimi segala
bangsa dari segenap penjuru.
Ayunkanlah sabit, sebab sudah masak
tuaian; marilah, iriklah, sebab sudah penuh tempat anggur; tempat-tempat
pemerasan kelimpahan, sebab banyak kejahatan mereka. Banyak orang, banyak orang
di lembah penentuan! Ya, sudah dekat hari TUHAN di lembah penentuan! Matahari
dan bulan menjadi gelap, dan bintang-bintang menghilangkan cahayanya. TUHAN mengaum dari Sion, dari Yerusalem Ia
memperdengarkan suara-Nya, dan langit dan bumi bergoncang. Tetapi TUHAN adalah
tempat perlindungan bagi umat-Nya, dan benteng bagi orang Israel. "Maka
kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, adalah Allahmu, yang diam di Sion,
gunung-Ku yang kudus. Dan Yerusalem akan menjadi kudus, dan orang-orang luar
tidak akan melintasinya lagi. Pada waktu itu akan terjadi, bahwa gunung-gunung
akan meniriskan anggur baru, bukit-bukit akan mengalirkan susu, dan segala
sungai Yehuda akan mengalirkan air; mata air akan terbit dari rumah TUHAN dan
akan membasahi lembah Sitim.
Mesir akan menjadi sunyi sepi, dan
Edom akan menjadi padang gurun tandus, oleh sebab kekerasan terhadap keturunan
Yehuda, oleh karena mereka telah menumpahkan darah orang yang tak bersalah di
tanahnya. Tetapi Yehuda tetap didiami untuk selama-lamanya dan Yerusalem
turun-temurun. Aku akan membalas darah mereka yang belum Kubalas; TUHAN tetap
diam di Sion."
Mazmur 97:1-2,5-6,11-12.
Bersukacitalah
dalam TUHAN , hai orang benar.
TUHAN adalah Raja! Biarlah bumi
bersorak-sorak, biarlah banyak pulau bersukacita! Awan dan kekelaman ada
sekeliling Dia, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
Gunung-gunung luluh seperti lilin di
hadapan TUHAN, di hadapan Tuhan seluruh bumi. Langit memberitakan keadilan-Nya,
dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
Terang sudah terbit bagi orang benar,
dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena TUHAN, hai
orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.
Bacaan Injil
Luk 11:27-28
Ketika Yesus masih berbicara,
berserulah seorang perempuan dari antara orang banyak dan berkata kepada-Nya:
"Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah
menyusui Engkau."
Tetapi Ia berkata: "Yang berbahagia
ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya."
Renungan
Mungkin kita pernah mendengar atau
membaca sebuah buku rohani yang berjudul : “ kecil bahagia, muda foya foya, tua
kaya raya, mati maunya masuk surga” Judul itu menggambarkan sebuah kemampuan
hidup. Kebahagiaan, itulah kata kuncinya, Banyak orang memahami bahwa dengan
memperoleh impian ini dan itu, mereka bisa bahagia. Persepsi kebahagiaan ini
menjadikan manusia berpacu kepada kebutuhan, dengan terpenuhinya kebutuhan,
diharapkan kebahagiaan tercapai. Seperti minum air sirup ditengah hari, semakin
diminum semakin haus. Demikian pula jika menaruh kebahagiaan seperti itu,
semakin dikejar semakin terasa jauh, seperti kurva terbalik.
Ketika mengajar, ada seorang
perempuan, datang kepada Yesus menyatakan bahwa begitu berbahagianya seorang
ibu yang mengandung-Nya. Sesaat kemudian Yesus menjelaskan bahwa yang paling berbahagia
ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan memeliharanya, Yesus
mengajarkan arti kebahagiaan yang sejati. Kebahagiaan itu ialah kebahagiaan yang tidak
ditaruhkan kepada barang barang duniawi melainkan pada Sabda TUHAN. Apa yang
kita dapat menghayati hidup dengan baik, Sabda
TUHAN semata yang mampu memenuhi kehausan manusia. Allah memahami kebutuhan
manusia paling dasar. Sabda TUHAN itulah yang akan menjadi santapan jiwa, Hanya orang yang setia
mendengar Sabda TUHAN, dialah yang akan diperbaharui hidupnya. Diberi
penerangan dalam masa masa gelap
jalannya, Seringkali masalah kehidupan ini tidak dapat terselesaikan. Tetapi
dengan Sabda TUHAN kita senantiasa diberi kekuatan dalam menjalankan hidup ini.
Butir
butir permenungan
Orang yang setia kepada Sabda TUHAN
pasti akan mampu menghayati hidup
dengan baik, termasuk berterima kasih
dan bersyukur dan tekun melaksanakan.
Doa
Ya Allah Bapa, Engkau mengutus Yesus Putra-Mu sebagai Sabda
Hidup, Bukalah hati kami yang bebal ini, supaya hati kami senantiasa menerima
Sabda-Nya dan menyimpannya dalam hati kami, Amin
0 komentar:
Post a Comment