June 3, 2019

(RENUNGAN HARIAN SABTU 8 JUNI 2019 )


Bacaan Liturgi  Sabtu 8 Juni 2019

Bacaan Pertama  Kis 28:16-20.30-31
Setelah tiba di Roma, Paulus yang dalam tahanan diperbolehkan tinggal dalam rumah sendiri bersama-sama seorang prajurit yang mengawalnya.  Tiga hari kemudian Paulus memanggil orang-orang terkemuka bangsa Yahudi, dan setelah mereka berkumpul, Paulus berkata,  "Saudara-saudara, aku tidak berbuat kesalahan terhadap bangsa kita atau terhadap adat istiadat nenek moyang kita!  Meskipun demikian aku ditangkap di Yerusalem dan diserahkan kepada orang-orang Roma.  Setelah aku diperiksa, mereka bermaksud melepaskan aku,  karena tidak terdapat suatu kesalahan pun padaku yang setimpal dengan hukuman mati. Akan tetapi orang-orang Yahudi menentangnya, 
dan karena itu terpaksalah aku naik banding kepada Kaisar, tetapi bukan dengan maksud untuk mengadukan bangsaku.  Itulah sebabnya aku meminta, supaya boleh bertemu dan berbicara dengan kamu, 
sebab justru karena pengharapan Israellah aku diikat dengan belenggu ini."  Dua tahun penuh  Paulus tinggal di rumah yang disewanya sendiri itu; ia menerima semua orang yang datang kepadanya.  Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah 
dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 11:4.5.7
Orang yang tulus akan memandang wajah-Mu, ya Tuhan.
*Tuhan ada di dalam bait-Nya yang kudus; Tuhan, takhta-Nya di surga; 
mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.
*Tuhan menguji orang benar dan orang fasik, dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan.  Sebab Tuhan adalah adil, dan Ia mengasihi keadilan; orang yang tulus akan memandang wajah-Nya.

Bait Pengantar Injil  Yoh 16:7.13
Aku akan mengutus Roh Kebenaran kepadamu, sabda Tuhan.
Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran.

Bacaan Injil  Yoh 21:20-25
Setelah Yesus yang bangkit berkata kepada Petrus, "Ikutlah Aku,"
Petrus berpaling dan melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus 
sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama  duduk dekat Yesus; dia inilah yang berkata,  "Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?"  Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus,  "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?"  Jawab Yesus,   "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang,  itu bukan urusanmu.  Tetapi engkau, ikutlah Aku."  Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, 
bahwa murid itu tidak akan mati.  Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus,  bahwa murid itu tidak akan mati,  melainkan,  "Jikalau Aku menghendaki  supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, 
itu bukan urusanmu."  Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini,  dan yang telah menuliskannya;  dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar.  Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus,  tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, 
maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat  semua kitab yang harus ditulis itu.
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Kedua belas murid Yesus memiliki karakter dan tugas yang berbeda satu dengan yang lain dalam perjalanan mengikuti Yesus. Misalnya Petrus, ia dikenal seorang pemimpin yang cukup vokal. Atau  Yohanes adalah orang yang sering disebut murid yang dikasihi oleh Yesus . Dalam Injil hari ini, Petrus seakan akan mengalami kebingungan dengan sosok murid yang dikasihi Yesus itu. Hal ini nampak jelas dengan perkataannya   “Tuhan apakah yang akan terjadi dengan dia ini?” Memang tidak jelas apa motif dibalik pertanyaan Petrus itu, tetapi nampak kebingungan dalam diri Petrus. Yohanes memiliki peran penting sebagai penulis kisah Yesus , ini dipertegas dalam Injil hari ini. “Dialah murid yang telah memberi kesaksian tentang semua ini, dan yang telah menuliskannya, dan kita tahu bahwa kesaksiannya benar”  Bercermin pada peran Petrus dan Yohanes, kita boleh menarik benang merah bahwa dalam mengikuti Yesus kita memiliki peran yang berbeda beda. Tetapi semangat yang mendasarinya tetap sama  yaitu mengambil bagian dalam karya dan keselamatan Allah.  Ada yang mengambil bagian dalam karya dan keselamatan-Nya melalui cara hidup berkeluarga  dan melalui cara hidup membiara. Disinilah kita diberi kesempatan untuk terlibat dalam karya  keselamatan Allah dengan penuh tanggung jawab , Kita harus selalu ingat bahwa tugas dan peran yang kita mainkan memiliki nilai dan harga yang sama dimata Tuhan , asalkan kita menjalaninya dengan setia.

Butir permenungan.
Banyak orang ingin mengintip masa depan dengan mencari tukang ramal. Mereka percaya saja pada cara cara aneh yang dilakukan oleh para peramal untuk “membaca masa depan”. Sayangnya stasiun stasiun televisi kita sering menayangkan acara begini. Ada yang meramal masa depan dengan membuka kartu kartu. Ada yang menyatakan tahu apa yang akan terjadi dengan melihat endapan teh yang telah diseduh air panas. Tentu saja cara cara meramal macam ini akan membuat orang orang yang terbiasa bekerja dengan metode ilmiah menggeleng gelengkan kepala . Jelas jelas logikanya  tidak jalan, metodenya tidak valid,  dan tidak andal, kok malah dipercaya begitu banyak orang?  Rasa ingin tahu akan masa depan rupanya membenamkan logoka mereka. Dalam Injil hari ini kita mendengar pertanyaan para murid tentang masa depan murid yang dikasihi Yesus, Pertanyaan itu tidak ditanggapi oleh Yesus dengan jelas. Dia ,enjawab : “Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang , Itu bukan urusanmu. Tetapi engkau , ikutlah Aku”  Masa depan adalah misteri. Membuka masa depan berarti  menghilangkan kebebasan manusia untuk menentukan pilihan pilihan hidupnya.  Tuhan telah memberi manusia karunia kebebasan. Dan karunia kebebasan itu tidak pernah ditarik kembali. Ini berarti tidak ada yang dapat memastikan perbuatan apa yang akan kita pilih dimasa depan .  Meski demikian, Tuhan melengkapi karunia kebebasan itu dengan sebuah panggilan. Hendaklah kita menggunakan kebebasan kita untuk berjalan mengikuti Dia.

Doa.
Ya Tuhan, jadikanlah aku pengikut-Mu yang setia dalam tugas dan pelayananku dalam hidup sehari hari sebagai awam atau  sebagai kaum tertahbis. Amin.





Aku akan mengutus Roh Kebenaran kepadamu, sabda Tuhan.
Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran.


0 komentar:

Post a Comment