June 11, 2019

(RENUNGAN HARIAN SABTU 15 JUNI 2019 )


Bacaan Liturgi Sabtu 15 Juni 2019

Bacaan Pertama  2Kor 5:14-21
Saudara-saudara, kasih Kristus menguasai kami. Sebab kami mengerti bahwa  jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka semua orang telah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, agar mereka yang hidup tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, 
melainkan untuk Dia  yang telah mati dan dibangkitkan bagi mereka.
Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang pun seturut ukuran manusia. 
Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, 
sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian.  Jadi barangsiapa ada dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru. Yang lama telah berlalu, dan sungguh, yang baru sudah datang.  Semuanya itu datang dari Allah, 
yang telah mendamaikan kita dengan diri-Nya  dengan perantaraan Kristus, dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.  Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus  tanpa memperhitungkan pelanggaran mereka.  Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.  Jadi kami ini utusan Kristus,  seakan-akan Allah menasihati kalian dengan perantaraan kami.   Maka dalam nama Kristus kami meminta kepada kalian:  berilah dirimu didamaikan dengan Allah.  Kristus yang tidak mengenal dosa,   telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, agar dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Demikialah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 103:1-2.3-4.8-9.11-12
Tuhan itu pengasih dan penyayang.
*Pujilah Tuhan, hai jiwaku!  Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!  Pujilah Tuhan, hai jiwaku,  janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
*Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, 
dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
*Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak terus menerus Ia murka, dan tidak untuk selamanya Ia mendendam.
*Setinggi langit dari bumi, demikian besarnya kasih setia Tuhan  atas orang-orang yang takut akan Dia!

Bait Pengantar Injil  Mzm 119:36a.29b
Condongkanlah hatiku kepada peringatan-peringatan-Mu,  dan karuniakanlah hukum-Mu kepadaku.

Bacaan Injil  Mat 5:33-37
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata,  "Kalian telah mendengar  apa yang disabdakan kepada nenek moyang kita,  'Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di hadapan Tuhan.'   Tetapi Aku berkata kepadamu,   'Jangan sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah,  maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Agung. Jangan pula bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa  memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun.  Jika ya, hendaklah kalian katakan: ya, jika tidak, hendaklah kalian katakan: tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat.
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Mencermati suasana pilihan Bupati, Gubernur, Kepala Daerah, atau apa saja, rasanya orang sudah tidak tertarik dengan janji yang keluar dari mulut calon calon yang berkampanye. Mereka mudah membuat rencana rencana yang muluk muluk , hebat hebat , namung kurang disertai dengan bagaimana dan kapan melaksanakannya, Mereka membuat janji janji , namun hanya seperti orang “ bernyanyi” , setelah berhenti bernyanyi tidak ada lagi suara yang terdengar. Masih lumayan bila suaranya bagus dan merdu, kalau sumbang.  Kita lihat saja berapa persen golput dalam pemilihan gubernur dibeberapa daerah yang sudah terjadi beberapa waktu lalu,  Dan dalam pemilu yang baru saja terjadi, berapa golputnya?  Memang , jika budaya kejujuran dan kerja keras tidak dimulai dari pendidikan dasar, rasanya agak sulit (untuk tidak mengatakan mustahil)  ketika dewasa mempunyai perilaku yang baik. Apalagi lingkungan tidak mendukung kearah yang sehat. Perilaku yang kita buat itu dibentuk dari pendidikan, pembiasaan, mencontoh dan lingkungan. Lebih parah lagi kalau lingkungan atau orang yang ada di kanan kirinya , bahkan tim suksesnya mempunyai kinerja yang tidak baik. Yang penting tujuannya, caranya tidak diperhitungkan . Bisa bisa tujuan menghalalkan cara.  Dengan demikian apa yang dikotbahkan Yesus dibukit masih relevan bagi kita saat ini. “Jika ya, hendaknya kalian ya , jika tidak , hendaklah kalian katakan tidak. Apa yang lebih dari itu berasal dari si jahat. Nah untuk  mengatakan “ya” dan “tidak” saja orang sekarang merasa tidak mampu . Bahkan bisa mengatakan “ya dan tidak” , tergantung ada untungnya tidak, atau siapa yang diuntungkan. Bagaimana dengan hidup kita sendiri, ditengah tengah hidup yang seperti ini ? Tantangan bisa membawa iman yang benar.

Butir permenungan.
Dalam masyarakat, kita seringkali menyaksikan para pemimpin bersumpah  ketika memulai memangku jabatan tertentu. Alkitab atau Alquran atau kitab suci agama lain dipakai sebagai simbol Allah yang hadir untuk menyaksikan sumpah tersebut . Orang tersebut terlihat sungguh sungguh dan berkomitmen  untuk menjalankan tugas jabatannya dengan bertanggung jawab. Namun apa yang terjadi setelah upacara “suci”  tersebut? Kita menyaksikan begitu banyak dari mereka yang melupakan sumpah yang telah diucapkan. Maka tepat sekali apa yang ditegaskan Tuhan Yesus dalam Injil hari ini , supaya jangan bersumpah palsu. Mengapa Yesus melarang sumpah demikian? Karena sumpah semacam itu mendatangkan dosa., membuat orang menjadi munafik, karena sumpah palsu. Tuhan Yesus sebaliknya mengajarkan kepada kita hal yang paling penting dan sangat mendasar dalam hidup bersama , yaitu membiasakan diri untuk berkata benar dan jujur. “ Kalau ya katakan ya , kalau tidak katakan tidak” , kalau tidak demikian orang akan menipu ( tidak benar dan tidak jujur) dan pasti berasal dari si jahat. Prinsip ya katakan ya  dan tidak katakan tidak, adalah sikap batin , sikap mental yang harus dilatih, dibiasakan sejak kecil. Itu adalah nilai hidup yang penting  yang berkaitan dengan kejujuran dan kebenaran. Maka marilah kita terus belajar untuk berbicara dan bertindak jujur dan benar dalam hidup harian kita.

Doa.
Ya Allah Bapa yang mahakasih, berilah kami umat-Mu suatu sikap kejujuran dan ketegasan dalam menghadapi tantangan hidup pada zaman sekarang . Amin.


Jika ya, hendaklah kalian katakan: ya,
jika tidak, hendaklah kalian katakan: tidak. 
Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat. 



0 komentar:

Post a Comment