June 14, 2019

(RENUNGAN HARIAN SABTU 22 JUNI 2019 )


Bacaan Liturgi Sabtu  22 Juni 2019
PF S. Yohanes Fisher, Uskup, dan S. Tomas More, Martir
PF S. Paulinus dari Nola, Uskup

Bacaan Pertama  2Kor 12:1-10
Saudara-saudara, aku harus bermegah, sekalipun hal ini memang tidak ada faedahnya. Namun demikian aku hendak memberitakan penglihatan dan penyataan-penyataan yang kuterima dari Tuhan.  Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lalu, entah di dalam tubuh, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allahlah yang tahu 
orang itu tiba-tiba diangkat ke surga, ke tingkat yang ketiga.  Aku juga tahu tentang orang itu, (entah di dalam tubuh, entah di luar tubuh, 
aku tidak tahu, Allahlah yang tahu), ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus 
dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia.  Atas orang itu aku hendak bermegah, tetapi atas diriku sendiri aku tidak akan bermegah, selain atas kelemahan-kelemahanku.  Sebab sekiranya aku hendak bermegah juga, aku bukan orang bodoh lagi, karena aku mengatakan kebenaran. Tetapi aku menahan diriku, supaya jangan ada orang yang menilai aku lebih daripada yang mereka lihat padaku atau yang mereka dengar dari padaku.  Saudara-saudara, agar aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, agar aku jangan meninggikan diri.  Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku.  Tetapi jawab Tuhan kepadaku,   "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna."  Sebab itu aku terlebih suka bermegah atas kelemahanku, agar kuasa Kristus turun menaungi aku.  Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, 
siksaan, kesukaran, penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. 
Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 34:8-9.10-11.12-13
Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan.
*Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! 
Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
*Takutlah akan Tuhan, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab orang yang takut akan Dia takkan berkekurangan. Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari Tuhan tidak kekurangan suatu pun. 
*Marilah anak-anak, dengarkanlah aku, takut akan Tuhan akan kuajarkan kepadamu!  Siapakah yang menyukai hidup?  Siapakah yang mengingini umur panjang untuk menikmati yang baik?

Bait Pengantar Injil  2Kor 8:9
Yesus Kristus telah menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, 
agar berkat kemiskinan-Nya, kalian menjadi kaya.

Bacaan Injil  Mat 6:24-34
Dalam khotbah di bukit, berkatalah Yesus,   "Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kalian tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.  Karena itu Aku berkata kepadamu:  Janganlah kuatir akan hidupmu, apa yang hendak kalian makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, apa yang hendak kalian pakai. Bukankah hidup itu lebih penting daripada makanan, dan tubuh itu lebih penting daripada pakaian?  Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai, dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, toh diberi makan oleh Bapamu yang di surga. Bukankah kalian jauh melebihi burung-burung itu?
Siapakah di antara kalian yang karena kekuatirannya dapat menambahkan  sehasta saja pada jalan hidupnya?  Dan mengapa kamu  Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal.  Namun Aku berkata kepadamu, Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.  Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kalian, hai orang yang kurang percaya?   Maka janganlah kamu kuatir dan berkata,   'Apakah yang akan kami makan?  Apakah yang akan kami minum?  Apakah yang akan kami pakai?'  Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.  Akan tetapi Bapamu yang di surga tahu, bahwa kalian memerlukan semuanya itu.  Maka carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.  Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri.   Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Di zaman sekarang ini rasanya tidak ada orang yang terbebas dari rasa khawatir, khawatir akan masa depan, khawatir akan kesehatan, khawatir tidak punya uang untuk makan, khawatir tidak bisa membayar uang sekolah anak, khawatir apakah anak anak tidak terlibat penggunaan obat obat terlarang, pergaulan bebas, dan khawatr yang lain. Kadang kadang kekhawatiran kita tidak beralasan dan berlebihan sehingga membuat kita tidak bisa tidur bahkan sampai sakit.  Perlukah kita khawatir?  Yesus bersabda “Siapakah di antara kalian yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? “ Apakah dengan khawatir hidup kita akan lebih baik? Tidak, bahkan dengan khawatir bisa jadi pekerjaan yang kita lakukan tidak berhasil baik. Orang yang khawatir tidak berkonsentrasi pada apa yang dikerjakan. Resepnya apa untuk menjadi orang yang tidak khawatir? Kita punya iman, percaya, dan berserah bahwa Tuhan akan memenuhi janji-Nya kepada kita. Yesus berkata, “Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kalian, hai orang yang kurang percaya? “  Jelas sekali bahwa kekhawatiran terjadi karena kurang percaya. Apakah ini berarti kita tinggal diam dan membiarkan semua terjadi begitu saja?  Tentu saja tidak, Tuhan tetap membutuhkan kerja sama manusia. Dalam setiap penentuan rencana hidup  ini , manusia tidak boleh hanya mengandalkan kehebatannya sehingga melupakan peran Tuhan. Manusia mengusahakan dan Tuhan menyelesaikan. Motto itu akan menolong kita untuk berserah pada rencana-Nya dan berani berpegang pada janji-Nya bahwa Ia akan memenuhi janji-Nya. Berserah membuat kita dapat tidur dengan nyenyak dan bangun dalam keadaan sehat dan segar, sehingga pekerjaan dan usaha kita akan lebih lancar dan ringan.   Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.

Butir permenungan.
“Hidup” yang sesungguhnya tidak dibangun oleh rasa khawair , tetapi oleh kepercayaan pada Allah yang mengerti kebutuhan kita. Kekhawatiran tidak menambah lamanya hidup, hanya akan menghasilkan keraguan. Kenyataannya , banyak orang justru lebih khawatir akan banyak hal , daripada belajar percaya pada Allah.  Jangan khawatir, karena Allah sungguh memelihara orang yang mencari Kerajaan Allah lebih dahulu. Jadi berjuanglah memenuhi kewajiban sehari hari , sambil percaya bahwa Bapa Surgawi tahu apa yang kita butuhkan.

Doa.
Ya Tuhan yang mahabaik, kami umat-Mu memohon agar kami memiliki keyakinan iman yang kuat untuk tetap menyerahkan seluruh penyelenggaraan hidup kami  kepada-Mu, sebab Engkaulah Tuhan dan pengantara kami, kini dan sepanjang masa.  Amin.




Yesus Kristus telah menjadi miskin,
sekalipun Ia kaya, agar berkat kemiskinan-Nya,
kalian menjadi kaya.

0 komentar:

Post a Comment