June 14, 2019

(RENUNGAN HARIAN RABU 19 JUNI 2019 )

Bacaan Liturgi Rabu 19 Juni 2019
PF S. Romualdus, Abas

Bacaan Pertama  2Kor 9:6-11
Saudara-saudara, camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit pula. Sebaliknya orang yang menabur banyak akan menuai banyak pula. Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya,
 jangan dengan rasa sedih atau terpaksa. Sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.  Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kalian, supaya kalian senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.  Seperti ada tertulis, 'Ia murah hati, orang miskin diberi-Nya derma. kebenaran-Nya tetap untuk selama - lamanya.'  Dia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan. Dia juga yang akan menyediakan benih bagi kalian serta melipatgandakannya, dan menumbuhkan buah kebenaranmu.  Kalian akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 112:1-2.3-4.9
Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka akan segala perintah-Nya.
*Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka akan segala perintah-Nya.  Anak cucunya akan perkasa di bumi; keturunan orang benar akan diberkati.
*Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya, kebajikannya tetap dikenang selama-lamanya.  Bagi orang benar ia bercahaya laksana lampu di dalam gelap, Ia pengasih dan penyayang serta berlaku adil.
*Ia murah hati, orang miskin diberi-Nya derma; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.

Bait Pengantar Injil  Yoh 14:23
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan mentaati Sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.

Bacaan Injil  Mat 6:1-6.16-18
Dalam khotbah di bukit, Yesus bersabda,   "Hati-hatilah, jangan sampai melakukan kewajiban agamamu di depan orang, supaya dilihat. Sebab jika demikian, kalian tidak memperoleh upah dari Bapamu di surga.
Jadi, apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang-orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang.  Aku berkata kepadamu, 'Mereka sudah mendapat upahnya.'  Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah tangan kirimu tahu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."  "Dan apabila kalian berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu, 'Mereka sudah mendapat upahnya.'  Tetapi jikalau engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu, dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.  "Dan apabila kalian berpuasa,  janganlah muram mukamu, seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu,  'Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.'  Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,  supaya jangan dilihat orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi.  Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi  akan membalasnya kepadamu."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Masih segar dalam ingatan saya, ketika saya dimarahi oleh seorang ibu karena lupa mengumumkan sumbangannya di mimbar misa mingguan dan di majalah paroki. Sumbangan yang dia berikan sebenarnya tidak besar, akan tetapi yang dia inginkan ialah supaya namanya disebut. Dia lalu minta saya untuk mengumumkan pada minggu berikutnya, sekaligus memasukkan pada majalah paroki. Setelah saya melakukan kedua hal yang dia minta, dia merasa senang dan bangga.  Hari ini, Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita dua hal yang harus kita hayati
Pertama, karya amal kasih atau memberi sedekah. Berilah sedekah dengan sepenuh hati, tanpa perhitungan apapun dan juga jangan menceritakan kepada siapapun. Apa yang diberikan tangan kanan jangan diketahui tangan kirimu. Tuhan melihat orang yang memberi dengan sukacita, tetapi tidak pamer atau supaya dilihat dan dipuji orang lain.
Kedua, puasa,  sesuai hukum Taurat, orang Yahudi hanya berpuasa pada jam kippur (lm 16:29-31). Pada  zaman Yesus terjadi perkembangan baru sehingga orang berpuasa hanya pada hari Senin dan Kamis, Didalam Didakhe 8,1 Gereja Purba menjadikan puasa Kristiani pada setiap hari Rabu dan Jumat. Yesus sendiri sebenarnya melakukan puasa sebelum tampil didepan umum tetapi Dia tidak setuju dengan puasa bagi para murid-Nya, untuk menunjukkan sukacita mesianis (Mat 9:14-15). Itulah sebabnya, Yesus  menganjurkan “Minyakilah kepalamu, cucilah mukamu” Penampilan yang ceria dan bersahaja dari dalam akan tampak keluar dengan sendirinya.
Apa yang mau dikatakan Yesus kepada kita hari ini? Ketika kita melakukan perbuatan kasih, seperti memberi sedekah dan berpuasa, semua itu untuk kemuliaan Tuhan, Kita tidak melakukannya untuk memperoleh popularitas diri. Hanya orang orang Farisi modern yang mudah bercerita kepada siapa saja sumbangannya kepada orang lain sambil menepuk dada dan bangga, dan lupa bahwa semuanya berasal dari Tuhan.
Sabda Tuhan hari ini mengkoreksi egoisme dan kesombongan kita dalam hal melakukan perbuatan baik, Semua yang kita lakukan hendaknya dilakukan semata mata  untuk kemuliaan Tuhan dan keselamatan sesama.

Butir Permenungan.
Waktu kecil dulu, saya suka bermain kerumah teman. Setiap kali meminta izin untuk itu, ibu selalu menanyakan , apakah kamu sudah menyelesaikan tugas utama saya, yaitu belajar. Sering saya tidak mendapat izin. Akhirnya saya punya cara. Setiap kali berniat bermain kerumah teman saya, saya selalu terlihat “belajar” ditempat yang mudah terlihat oleh ibu. Setelah menahan sabar menatap buku itu, saya meminta  izin. Hasilnya bisa ditebak, saya berhasil mendapatkan izin bermain tanpa kesulitan. Akhir semester adalah saat yang mengerikan bagi saya , karena saat itulah hasil “belajar” saya akan terlihat. Injil hari ini menyiratkan apa motivasi kita dalam menjalankan kehidupan rohani  kita. Mungkin cara pikir kita mirip dengan cara saya “belajar” dulu. Saya yakin apapun yang kita lakukan untuk Tuhan, akan menyenangkan hati –Nya . Namun dengan motivasi yang salah , akan menjadi masalah bagi diri kita sendiri. Motivasi yang salah tidak akan merugikanTuhan , tetapi diri kita sendiri. Menjalani kehidupan rohani kita dengan motivasi yang benar  akan membuat kita belajar  dan bertumbuh . Kita akan terlihat besar namun sebenarnya kerdil didalam . Kita akan menjadi matang dan dewasa  hingga akhirnya  akan berbuah lebat dan memuliakan Tuhan kita. Dan diakhir hidup kita , saat itulah hasil “belajar” kita akan terlihat.

Doa,
Ya Tuhan yang maha bijaksana, ajarilah kami umat-Mu  untuk memberi dengan sukacita serta tidak pamer, tidak ingin dilihat dan dipuji orang lain. Amin.



Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan mentaati Sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.



0 komentar:

Post a Comment