Bacaan Liturgi Kamis 13 Juni 2019
PW S. Antonius dari Padua, Imam dan Pujangga Gereja
Bacaan Pertama 2Kor 3:15-4:1.3-6
Saudara-saudara,
memang benar, setiap kali orang-orang Israel membaca kitab Musa, ada
selubung yang menutup hati mereka,
sampai pada
hari ini. Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka
selubung itu diambil daripadanya. Sebab
Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada
kemerdekaan. Dan dengan muka yang tidak berselubung, kita semua mencerminkan
kemuliaan Tuhan . Dan karena kemuliaan itu datang dari Tuhan yang adalah
Roh,
maka kita
diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin
besar. Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu
kami tidak tawar hati. Jika Injil yang kami wartakan masih
tertutup, maka hanya tertutup untuk mereka yang akan binasa, yaitu
orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman
ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil
tentang
kemuliaan Kristus, yang tidak lain adalah gambaran Allah sendiri. Sebab
yang kami wartakan bukan diri kami sendiri! Yang kami wartakan adalah
Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan kami sendiri sebagai hambamu karena
kehendak Yesus. Sebab Allah yang telah bersabda, "Dari dalam
gelap akan terbit terang!" Dialah juga yang membuat terang-Nya
bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari
pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.
Demikianlah
sabda Tuhan.
Mazmur Mzm
85:9ab-10.11-12.13-14
Kemuliaan Tuhan diam di negeri kita.
*Aku ingin
mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara
tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang
dikasihi-Nya, Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang yang
takwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.
*Kasih dan
kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan
berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan
merunduk dari langit.
*Tuhan
sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberi
hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai akan
menyusul di belakang-Nya.
Bait Pengantar Injil
Mat 13:34
Perintah
baru Kuberikan kepada kalian, sabda Tuhan; yaitu supaya kalian saling
mengasihi, sebagaimana Aku telah mengasihi Tuhan.
Bacaan Injil Mat
5:20-26
Dalam
khotbah di bukit, berkatalah Yesus, "Jika
hidup keagamaanmu tidak lebih benar
daripada hidup keagamaan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi, kalian
tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Kalian telah
mendengar apa yang disabdakan kepada nenek moyang kita: Jangan
membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku
berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya, harus
dihukum! Barangsiapa berkata kepada
saudaranya: 'Kafir!' harus
dihadapkan ke Mahkamah Agama, dan siapa yang berkata: 'Jahil!' harus
diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. Sebab itu, jika
engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah, dan engkau teringat
akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah
itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali
untuk mempersembahkan persembahanmu itu.
Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama
dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu jangan menyerahkan engkau
kepada hakim, dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya, dan engkau
dilemparkan ke dalam penjara. Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya
engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar utangmu
sampai lunas."
Demikianlah
sabda Tuhan.
Renungan.
Hidup
keagamaan bisa terpengaruh oleh tren zaman ini yang sangat menjunjung tinggi
penampilan lahiriah. Orang yang mengenakan pakaian ciri khas agamis yang bagus
dianggap orang saleh. Orang yang setiap pagi kegereja untuk Misa harian dan
rajin berdoa diruang adorasi dianggap orang suci, padahal diluar itu, tidak
jarang orang menunjukkan sikap yang jauh dari kesan orang yang agamis, saleh
dan suci. Bahkan sikap kusyuk saat berdoa di Gereja bisa sangat bertentangan
ketika diluar gereja, misalnya ditempat parkir marah marah, dirumah berlaku
kasar dan berbicara kotor. Hari ini
Yesus berpesan "Jika hidup keagamaanmu tidak lebih
benar daripada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang
Farisi, kalian tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. “
Yesus mengutarakan hal ini, karena orang Farisi dan ahli Taurat menjalankan
hidup keagamaan mereka hanya demi penampilan lahiriah dan supaya dilihat orang
. Karena itu Yesus meminta kepada kita agar hidup lebih benar dari cara
hidup mereka. Artinya , kita tidak hanya sekedar melaksanakan apa yang
diajarkan Yesus demi dilihat dan dinilai baik oleh orang lain. Namun tidak jarang hidup kita memendam
kebencian dan kemarahan terhadap orang lain. Bahkan , kita tidak mau memaafkan
orang lain yang bersalah kepada kita. Yesus meminta kita segera berdamai. Bukti
pertobatan kita adalah mengampuni orang lain yang bersalah kepada kita.
Meskipun hal ini sangat berat , tetapi bukan berarti tidak mungkin. Yesus
sendiri menghendaki supaya memaafkan dan minta maaf. Setelah itu kita baru
diminta mempersembahkan doa dan persembahan kepada Tuhan . Oleh karena itu ,
benar yang dikatakan Yesus bahwa hidup keagamaan kita harus lebih benar
daripada orang Farisi dan ahli ahli Taurat.
Butir
permenungan.
Pada masa
ini , kita bangun komitmen untuk menghayati hidup keagamaan yang lebih
benar, yang terpancar dari wajah yang cerah, tutur kata yang baik dan perilaku
yang jujur. Komitmen ini kita mulai dengan bertobat dan kesediaan untuk
mengampuni orang lain. Selagi masih diberi kesempatan oleh Tuhan yang maharahim
untuk mengampuni orang lain, mari kita lakukan.
Doa
Ya Tuhan yang maharahim, ampunilah dosa dosa kami dan berilah kami kemampuan untuk mengampuni sesama kami yang menyakitkan hati kami. Amin.
Ya Tuhan yang maharahim, ampunilah dosa dosa kami dan berilah kami kemampuan untuk mengampuni sesama kami yang menyakitkan hati kami. Amin.
Perintah
baru Kuberikan kepada kalian, sabda Tuhan; yaitu supaya kalian saling
mengasihi, sebagaimana Aku telah mengasihi Tuhan.
0 komentar:
Post a Comment