June 12, 2019

(RENUNGAN HARIAN MINGGU 16 JUNI 2019 )


Bacaan Liturgi Minggu 16 Juni 2019
HR Tritunggal Mahakudus

 Gambar terkait

Bacaan Pertama  Ams 8:22-31
Tuhan telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya, 
sebagai perbuatan-Nya yang pertama. Sudah pada zaman purbakala aku dibentuk, pada mula pertama, sebelum bumi ada.  Sebelum samudera raya ada, aku telah lahir, yakni sebelum ada sumber-sumber yang sarat dengan air.  Sebelum gunung-gunung tertanam, aku telah ada, dan lebih dahulu daripada bukit-bukit aku telah lahir;  sebelum Tuhan membuat bumi dengan padang-padangnya, atau debu dataran yang pertama.  Ketika Ia mempersiapkan langit, aku ada di sana, 
ketika Ia menggaris kaki langit pada permukaan air samudera raya,
ketika Ia menetapkan awan-awan di atas, dan mata air samudera raya meluap dengan deras, aku ada di sana; ketika Ia menentukan batas kepada laut, supaya air jangan melanggar titah-Nya, dan ketika Ia menetapkan dasar-dasar bumi,  aku ada serta-Nya sebagai anak kesayangan. Setiap hari aku menjadi kesenangan-Nya, dan senantiasa bermain-main di hadapan-Nya;  aku bermain-main di atas muka bumi-Nya, dan anak-anak manusia menjadi kesenanganku.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 8:4-5.6-7.8-9
Ya Tuhan, Allah kami,  betapa megah nama-Mu di seluruh bumi.
*Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kaupasang: Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? 
Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
*Kau ciptakan manusia hampir setara dengan Allah, Kaumahkotai dengan kemuliaan dan semarak. Kauberi dia kuasa atas buatan tangan-Mu, segala-galanya telah Kautundukkan di bawah kakinya.
*Domba, sapi, dan ternak semuanya, hewan di padang dan margasatwa;  burung di udara dan ikan di laut, dan semua yang melintasi arus lautan.

Bacaan Kedua  Rom 5:1-5
Saudara-saudara terkasih, kita, yang dibenarkan karena iman, 
kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.Oleh Dia kita beroleh jalan masuk karena iman akan kasih karunia Allah. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri, dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.  Bukan hanya itu saja!  Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,  ketekunan menimbulkan tahan uji, dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Why 1:8
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus,  Allah yang kini ada, yang dulu ada, dan yang akan tetap ada.

Bacaan Injil  Yoh 16:12-15
Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,   "Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.  Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran,  Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran;   Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya, itulah yang akan dikatakan-Nya, 
dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku.  Segala sesuatu yang Bapa punya adalah kepunyaan-Ku;   sebab itu Aku berkata:  Ia akan memberitakan kepadamu   apa yang Dia terima dari pada-Ku."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Para murid mengalami krisis berat dalam hidup mereka ketika Yesus sebagai Sang Guru dan Pemimpin ditangkap, disiksa dan dibunuh dengan cara yang mengenaskan di kayu salib. Persekutuan antara murid murid dengan Yesus mengalami akhir yang tragis. Yesus menyadari situasi yang dialami oleh murid murid-Nya. Mereka mengalami kehilangan arah, ketakutan dan kecemasan. Karena itu Yesus memberikan harapan kepada mereka bahwa Roh Kudus, sebagai Roh Kebenaran akan datang ketengah mereka. Roh Kebenaran akan menyampaikan bahwa Putera dipermuliakan  oleh Bapa sesudah melewati pengorbanan besar untuk pembebasan umat manusia. Roh Kebenaran itu pula akan senantiasa hadir dan menolong para  murid untuk terus berani mewartakan kabar gembira Allah tanpa takut dan cemas.  Penginjil Yohanes mewartakan kehadiran dan peranan Roh Kudus sebagai kehadiran Allah sendiri ditengah para murid dalam setiap pewartaan, pelayanan, dan perbuatan baik. Dengan bantuan Roh Kudus, relasi kita dengan Allah lewat Yesus dibaharui dan dikuatkan. Kehadiran Roh Kudus memberikan kita harapan dan terang serta kekuatan baru lagi pada saat arah menjadi kabur, tujuan tidak jelas, bahkan hati diliputi ketakutan dan kecemasan akibat  ego yang membelenggu. Roh  Kebenaran  yang hadir ditengah tangah kita memberanikan kita untuk berjalan kearah baru seturut  kehendak Allah , sebagaimana dijanjikan Yesus.  Yesus telah mengutus  Roh Kudus untuk menguatkan hati para murid. Roh Kudus yang sama kini Ia berikan kepada kita . Maukah kita membuka hati kepada Roh Kudus , Roh Kebenaran?

Butir permenungan.
Kepada kita pun, Roh Kebenaran itu diutus agar kita dapat mengambil bagian dalam mewartakan kebenaran kebenaran Tuhan, baik melalui tutur kata maupun melalui karya karya yang dipercayakan kepada kita sesuai dengan panggilan kita masing masing. Oleh karena itu , perlulah kita membiasakan diri untuk membaca Kitab Suci, merenungkannya, dan berdoa. Karena dengan demikian, maka kitapun akan semakin terarah dan peka mengalami kehadiran Roh Tuhan yang memimpin kita masuk kedalam kebenaran.  Marilah kita mohon, kepada Roh Kudus agar berkenan melimpahkan roh kemurahan, roh kepekaan hati melihat kesulitan orang lain dan mampu berbagi kepada mereka.

Doa.
Datanglah ya Roh Kudus, penuhilah hati umat-Mu, dengan anugerah Illahi. Curahkanlah terang –Mu kedalam hati, jiwa dan budi kami.  Amin. 


Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus,  Allah yang kini ada, yang dulu ada, dan yang akan tetap ada.

1 comment: