July 2, 2019

(RENUNGAN HARIAN SENIN 8 JULI 2019 )


Bacaan Liturgi Senin 8 Juli 2019

Bacaan Pertama  Kej 28:10-22a
Pada waktu itu  Yakub berangkat dari Bersyeba dan pergi ke Haran.
Ia sampai di suatu tempat dan bermalam di situ, karena matahari telah terbenam. Ia mengambil sebuah batu yang terletak di tempat itu, 
dan dipakainya sebagai alas kepala. Lalu ia membaringkan diri di tempat itu. Dalam mimpi ia melihat sebuah tangga yang didirikan di atas bumi dengan ujungnya sampai di langit. Lalu tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu. Berdirilah Tuhan di samping Yakub dan bersabda,   "Akulah Tuhan, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak. Tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu. Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang 
ke sebelah timur, barat, utara dan selatan; melalui engkau dan melalui keturunanmu, semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.
Sesungguhnya Aku menyertai engkau, dan Aku akan melindungi engkau, ke mana pun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini. Aku tidak akan meninggalkan dikau. Aku akan melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu."  Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia, "Sesungguhnya Tuhan ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya."  Ia takut dan berkata,  "Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah! Ini pintu gerbang surga!"
Keesokan harinya, pagi-pagi, Yakub mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikannya menjadi tugu, dan menuangkan minyak di atasnya.  Ia menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus.  Lalu bernazarlah Yakub, "Jika Allah menyertai dan melindungi aku 
di jalan yang kutempuh ini, dan jika Ia memberikan kepadaku roti untuk dimakan serta pakaian untuk dipakai,  sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka Tuhan akan menjadi Allahku.  Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 91:1-2.3-4.14-15ab
Allahku, pada-Mulah aku percaya.
*Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa  akan berkata kepada Tuhan,  "Tuhanlah  tempat perlindungan dan kubu pertahananku,  Allahku, yang kupercayai."
*Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, 
kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.
*"Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya,  Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.  Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab,  Aku akan menyertai dia dalam kesesakan.

Bait Pengantar Injil  2Tim 1:10b
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut  dan menerangi hidup dengan Injil.

Bacaan Injil  Mat  9:18-26
Sekali peristiwa datanglah kepada Yesus seorang kepala rumah ibadat. 
Ia menyembah Dia dan berkata, "   Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah, letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup."  Lalu Yesus pun bangun, dan bersama murid-murid-Nya mengikuti orang itu. Pada waktu itu seorang wanita yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya.  Karena katanya dalam hati,   "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."  Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata, "Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku,   imanmu telah menyelamatkan dikau."   Maka sejak saat itu juga sembuhlah wanita itu.  Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu, dan melihat peniup-peniup seruling dan orang banyak yang ribut, berkatalah Ia, "Pergilah, karena anak ini tidak mati, tetapi tidur." 
Tetapi mereka menertawakan Dia.  Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk. Dipegangnya tangan si anak, lalu bangkitlah anak itu.
Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah.
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Beberapa orang senang kalau bisa menjadi utusan. Misalnya diutus keluar negeri sebagai duta negara, diutus menghadiri pertemuan dengan Walikota, diutus menghadiri seminar  atau pelatihan. Mengapa senang? Karena dengan diutus berarti menjadi orang yang mendapat kepercayaan  sekaligus dapat meningkatkan kepercayaan diri.  Tetapi, bagaimana seandainya mereka diutus untuk mencari orang orang yang hilang, “domba domba yang hilang (dari umat  Israel) ?”  Apakah mereka masih bangga menjadi utusan?  Hari ini Yesus mengutus 12 murid-Nya . Yesus mengutus mereka bukan kepada orang orang yang terkenal dan kaya, tetapi justru kepada domba domba yang hilang dari umat Israel. Singkatnya kedua belas murid Yesus diutus kepada mereka yang sakit, lemah , tidak  dikenal, tersingkir dan diabaikan.. Bahkan bekal yang diberikan Yesus kepada kedua belas murid-Nya bukanlah uang atau pakaian, tetapi kuasa untuk mengusir roh roh jahat dan melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.  Injil hari ini bisa saja membuat kaget  : sudah diutus kepada domba domba yang hilang, tidak mendapat uang saku atau bekal pula. Lalu dimana sukacitanya., Apa yang bisa kita renungankan bersama ?

Butir permenungan.
Pertama, Yesus sendiri yang mengutus kita. Artinya , Yesus memberi kepercayaan kepada kita , manusia yang lemah dan rapuh ini. Siapa yang tidak bahagia kalau diutus oleh Tuhan?  Karena itu , ketika Tuhan mengutus kita, kita mestinya dengan mantap menjawab, “ Inilah aku, utuslah aku”
Kedua, diutus kepada domba domba yang hilang dan tidak boleh menyimpang kepada bangsa lain, berarti kita harus fokus  dalam karya perutusan, yakni mencari “yang hilang” dimulai dari  sekitar kita, misalnya mengunjungi dan menyapa umat lingkungan yang tidak pernah kegereja. Bukanlah menyelamatkan jiwa seseorang jauh lebih membahagiakan? “Disurga akan ada sukacita besar, apabila ada seorang pendosa yang bertobat”
Ketiga, kita mewartakan Kerajaan Surga. Satu satunya hal yang tidak akan lekang dan binasa oleh waktu dan perubahan zaman adalah Kerajaan Surga. Segala sesuatu didunia ini akan lenyap, namun Kerajaan Surga akan bertahan untuk selama lamanya.  Mari kita siap menjadi utusan Allah.

Doa.
Ya Tuhan yang mahamulia, berilah kami umat-Mu kemampuan untuk menjadi utusan-Mu dan siap menjalankannya dalam kehidupan kami sehari hari. Amin.



Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut  dan menerangi hidup dengan Injil.




0 komentar:

Post a Comment