July 13, 2019

RENUNGAN HARIAN MINGGU 28 JULI 2019


Bacaan Liturgi Minggu  28 Juli 2019

Bacaan Pertama  Kej  18:20-33
Sekali peristiwa bersabdalah Tuhan kepada Abraham, "Sesungguhnya, banyaklah keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora, dan sesungguhnya sangat beratlah dosanya.  Baiklah Aku turun untuk melihat, apakah benar-benar mereka telah berkelakuan seperti keluh kesah orang yang telah sampai kepada-Ku atau tidak; Aku hendak mengetahuinya."  Lalu berpalinglah orang-orang itu dan berjalan ke Sodom, tetapi Abraham masih tetap berdiri di hadapan Tuhan. Abraham datang mendekat dan berkata, "Apakah Engkau akan membinasakan orang benar bersama dengan orang fasik?  Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu? Apakah Engkau akan membinasakan tempat itu? Tidakkah Engkau mengampuninya karena kelima puluh orang benar yang ada di dalamnya itu? Jauhlah kiranya dari pada-Mu untuk berbuat demikian, membunuh orang benar bersama dengan orang fasik, sehingga orang benar itu seolah-olah sama dengan orang fasik!  Jauhlah kiranya yang demikian dari pada-Mu! Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?" Tuhan berfirman,  "Jika Kudapati lima puluh orang benar dalam kota Sodom, Aku akan mengampuni seluruh tempat itu demi mereka."  Abraham menyahut,  "Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan,  walaupun aku debu dan abu.  Sekiranya kurang lima orang dari kelima puluh orang benar itu,  apakah Engkau akan memusnahkan seluruh kota itu karena yang lima itu?"  Tuhan bersabda, "Aku takkan memusnahkannya, jika Kudapati empat puluh lima di sana."  Lagi Abraham melanjutkan perkataannya,  "Sekiranya empat puluh didapati di sana?"  Sabda Tuhan, Aku takkan berbuat demikian demi yang empat puluh itu."  Kata Abraham, "Janganlah kiranya Tuhan murka kalau aku berkata sekali lagi. Sekiranya tiga puluh didapati di sana?" Sabda Tuhan, "Aku takkan berbuat demikian jika Kudapati tiga puluh di sana."  Kata Abraham lagi, "Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan. Sekiranya dua puluh didapati di sana?" Sabda Tuhan, "Aku tidak akan memusnahkannya demi yang dua puluh itu."  Kata Abraham, "Janganlah kiranya Tuhan murka, kalau aku berkata lagi sekali ini saja. Sekiranya sepuluh didapati di sana?" Jawab Tuhan, "Aku takkan memusnahkannya demi yang sepuluh itu." Lalu pergilah Tuhan, setelah selesai bersabda kepada Abraham. Dan kembalilah Abraham ke tempat tinggalnya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm  138:1-2a.2bc-3.6-7ab.7c-8
Pada hari aku berseru kepada-Mu, jawablah aku, ya Tuhan.
*Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati, sebab Engkau mendengarkan kata-kata mulutku; di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu.  Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus. 
*Aku hendak memuji nama-Mu oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu, sebab Kaubuat nama dan janji-Mu melebihi segala sesuatu.
Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku.  Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.  
*Tuhan itu tinggi, namun Ia memperhatikan orang yang hina, dan mengenal orang yang sombong dari jauh.  Jika aku berada dalam kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku, terhadap amarah musuhku Engkau mengulurkan tangan-Mu.  
*Tangan kanan-Mu menyelesaikan segalanya bagiku.  Tuhan akan menyelesaikan segalanya bagiku!  Ya Tuhan, kasih setia-Mu kekal abadi, janganlah Kautinggalkan buatan tangan-Mu!

Bacaan Kedua  Kol  2:12-14
Saudara-saudara, bersama Kristus kamu telah dikuburkan dalam pembaptisan, dan bersama Dia kamu juga turut dibangkitkan 
oleh kepercayaanmu akan karya kuasa Allah, yang telah membangkitkan Kristus dari antara orang mati. Dahulu kamu mati karena pelanggaranmu dan karena tidak disunat secara lahiriah. 
Tetapi kini Allah menghidupkan kamu bersama Kristus  sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita. Surat hutang yang oleh ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita, telah dihapuskan-Nya dan ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Rom 8:15bc
Kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah.  Oleh Roh itu kita berseru, "Abba, ya Bapa."

Bacaan Injil  Luk  11:1-13
Pada waktu itu  Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya, 
"Tuhan, ajarlah kami berdoa, sebagaimana Yohanes telah mengajar murid-muridnya."  Maka Yesus berkata kepada mereka,  "Apabila kamu berdoa, katakanlah: 
  Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; 
  datanglah Kerajaan-Mu.
  Berilah kami setiap hari makanan yang secukupnya
  dan ampunilah dosa kami, 
  sebab kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; 
  dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan."
Lalu kata-Nya kepada mereka, "Jika di antara kamu ada yang tengah malam pergi ke rumah seorang sahabat dan berkata kepadanya, 'Saudara, pinjami aku tiga buah roti,  sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku, dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya',  masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab, 'Jangan mengganggu aku; pintu sudah tertutup, dan aku serta anak-anakku sudah tidur. Aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepadamu. Aku berkata kepadamu:  Sekalipun dia tidak mau bangun dan tidak mau memberikan sesuatu meskipun ia itu sahabatnya, namun karena sikap sahabatnya yang tidak malu-malu itu, pastilah ia akan bangun dan memberikan apa yang dia perlukan.  Oleh karena itu Aku berkata kepadamu:  Mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat;  ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.  Karena setiap orang yang meminta akan menerima, setiap orang yang mencari akan mendapat,  dan setiap orang yang mengetuk akan dibukakan pintu.  Bapa manakah di antara kamu,  yang memberi anaknya sebuah batu kalau anak itu minta roti?  Atau seekor ular, jika anaknya minta ikan?  Atau kalajengking, kalau yang diminta telur? Jadi kamu yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu, apalagi Bapamu yang di surga!   Ia akan memberikan Roh Kudus kepada siapa pun yang meminta kepada-Nya."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan
Kebutuhan untuk berdoa dan mendoakan orang pada zaman sekarang ini terasa semakin perlu. Dimasa yang penuh dengan persaingan, ketidak pastian dan yang ditandai dengan egoisme ini manusia perlu peneguhan dan mendapatkan jaminan. Manusia tentu ingin bertahan ditengah situasi hidup yang demikian.  Sayangnya , banyak orang mencarinya lewat ilmu pengetahuan dan dengan mengumpulkan harta sebanyak banyaknya. Padahal seringkali justru disanalah timbul banyak persoalan . Alih alih semakin diteguhkan dan beroleh kepastian, orang malah semakin jauh dari Tuhan dan sesama. Ilmu pengetahuan dan kekayaan bukanlah jawaban. Jika demikian cara apakah yang perlu ditempuh agar kita beroleh peneguhan? Jawabannya adalah berdoa. Doalah sumber kekuatan , dan peneguhan. Doalah yang memberi jaminan karena didalamnya ada harapan.  Hari ini kita mendengarkan Injil tentang doa Bapa Kami versi Injil Lukas (11 : 1-4). Kita percaya bahwa doa yang penuh kuasa dan refleksi mendalam ini diajarkan oleh Tuhan Yesus sendiri ketika para murid meminta-Nya supaya mengajarkan sebuah doa. Para murid memerlukan sebuah doa karena mereka telah menyaksikan betapa doa telah memberikan kekuatan dan kuasa dalam kehidupan Yesus.  Doa  “Bapa Kami “ adalah doa inti yang diajarkan Yesus sendiri. Setiap kata dalam doa “Bapa Kami” bisa menjadi permenungan tersendiri. Namun disini , mari kita renungkan satu kata pertama yang paling besar pengaruhnya yaitu : ” Bapa ” , Tuhan tidak lagi  disapa dengan nama nama yang asing , atau dengan kata ganti yang menunjukkan seolah olah Tuhan itu jauh. Sebutan “ Bapa ”  mengantar manusia berada tepat di pangkuan Bapa, seperti anak di pangkuan ayahnya, yang kuat tetapi penuh kasih untuk menghidupi, membimbing dan melindungi, ia hadir disini bersama kita. Panggilan “ Bapa ”  juga menghancurkan tembok pembatas antara orang Yahudi dan orang bukan Yahudi. Tuhan bukan hanya milik bangsa tertentu, melainkan milik setiap orang.  Kita semua yang telah mengimani Kristus, telah diangkat dalam roh oleh Roh Kudus untuk bersama sama menjadi anak anak Bapa.  Konsekuensinya adalah kita semua bersatu sebagai saudara dalam satu Bapa yaitu Bapa di Surga. Yesus,  Putra Bapa, menjadi Saudara sulung bagi  kita. Dan sebagai anak , kita membawa sifat  bawaan  dari Bapa Ilahi, yaitu kasih. Kasih inilah  yang menjadi bukti nyata bahwa kita adalah anak anak Bapa. Kasih - Nya sungguh agung atas kita dan kesetiaan - Nya  kekal untuk selama lamanya. Tugas kita sekarang adalah mewartakan kasih itu kepada semua orang , agar semakin banyak orang yang diselamatkan dan dipersatukan dengan Bapa.

Butir permenungan.
Yesus  mengajarkan doa yang lebih dahulu mengedepankan kehendak Bapa, baru dilanjutkan permohonan kita. Dengan berdoa “dikuduskan nama-Mu” dan  “datanglah kerajaan - Mu” , kita mohon agar Bapa menyatakan kebaikkan-Nya dan kemahakuasaan-Nya berdaya guna didunia ini. Pengudusan nama Allah dan penegakan kerajaan-Nya itu harus menjadi fokus hidup kita. Doa kita tidak boleh membelokkan kehendak Allah agar sesuai keinginan kita, tetapi menyelaraskan kemauan kita dengan kehendak - Nya. Dengan itu permohonan kita akan kebutuhan pokok sehari hari menjadi pas . Kita mohon kepada Bapa, Pencipta dan Pemelihara segala makhluk ciptaan , makanan demi mempertahankan hidup dimasa sekarang. Kita mohon kepada Putra, Juru Selamat dan Penebus dosa, pengampunan atas kesalahan kesalahan dimasa lalu. Kita mohon kepada Roh Kudus , Penghibur, Penerang, dan Pembimbing, perlindungan dari pencobaan yang siap menghadang perjalanan hidup kita dimasa mendatang.  Dan Yesus mengajar kita untuk menaruh semua kebutuhan pokok dari seluruh periode waktu hidup kita dihadapan Bapa , Putra  dan Roh Kudus.  Injil mengingatkan kita kembali bahwa berdoa tidak mengenal situasi hidup , tetapi harus terus menerus dilakukan selama kita masih bernafas. Karena  , doa adalah nafas hidup kita .

Doa.
Ya Yesus , ingatkanlah kami untuk rajin berdoa tanpa henti – hentinya dalam hidup harian kami . Amin .




Kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah.  Oleh Roh itu kita berseru, "Abba, ya Bapa."




0 komentar:

Post a Comment