Bacaan Liturgi Jumat 2 Agustus 2019
PF S. Petrus Yulianus Eymard, Imam
PF S. Eusebius Vercelli, Uskup
Bacaan Pertama Im
23:1.4-11.15-16.27.34b-37
Tuhan
bersabda kepada Musa, "Inilah hari-hari raya yang ditetapkan
Tuhan, hari-hari pertemuan kudus yang harus kalian maklumkan
masing-masing
pada waktunya yang tetap. Dalam bulan yang pertama, pada tanggal empat belas
bulan itu, pada waktu senja, adalah Paskah bagi Tuhan. Dan pada hari
yang kelima belas bulan itu adalah hari raya Roti Tidak Beragi. Tujuh
hari lamanya kalian harus makan roti yang tidak beragi. Pada hari yang pertama kalian harus
mengadakan pertemuan kudus. Janganlah kalian melakukan sesuatu pekerjaan
berat. Kalian harus mempersembahkan
kurban api-apian kepada Tuhan tujuh hari lamanya. Pada hari yang ketujuh
haruslah ada pertemuan kudus,
Janganlah
kalian melakukan sesuatu pekerjaan berat."
Tuhan bersabda pula kepada Musa, "Berbicaralah
kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka, 'Apabila kalian sampai
ke negeri yang akan Kuberikan kepada kalian, dan kalian menuai
hasilnya, maka kalian harus membawa seberkas hasil pertama dari penuaianmu
kepada imam. Dan imam itu harus mengunjukkan berkas itu di hadapan
Tuhan, supaya Tuhan berkenan akan kalian. Imam harus mengunjukkannya
pada hari sesudah sabat. Kemudian kalian harus menghitung, mulai dari hari
sesudah sabat itu, yaitu waktu kalian membawa berkas persembahan unjukan, haruslah
genap tujuh minggu. Sampai pada hari sesudah sabat yang ketujuh harus
kalian hitung lima puluh hari. Lalu kalian harus mempersembahkan kurban
sajian yang baru kepada Tuhan. Akan tetapi tanggal sepuluh bulan ketujuh adalah
Hari Pendamaian. Kalian harus mengadakan pertemuan kudus dan harus
merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan kurban api-apian
kepada Tuhan.
Hari yang
kelima belas bulan ketujuh itu adalah hari raya Pondok Daun bagi
Tuhan, tujuh hari lamanya. Pada
hari yang pertama harus ada pertemuan kudus. Janganlah kalian melakukan
sesuatu pekerjaan berat.
Tujuh hari
lamanya kalian harus mempersembahkan kurban api-apian
dan pada
hari yang kedelapan kalian harus mengadakan pertemuan kudus dan
mempersembahkan kurban api-apian kepada Tuhan.
Itulah hari
raya Perkumpulan. Janganlah kalian melakukan sesuatu pekerjaan berat. Itulah hari-hari raya yang ditetapkan
Tuhan, yang harus kalian maklumkan sebagai hari pertemuan kudus untuk
mempersembahkan kurban api-apian kepada Tuhan, yaitu kurban bakaran dan
kurban sajian, kurban sembelihan dan kurban-kurban curahan, setiap
hari, sebanyak yang ditetapkan untuk hari itu."
Demikianlah
sabda Tuhan.
Mazmur Mzm
81:3-4.5-6ab.10-11ab
Bersorak-sorailah bagi Allah, kekuatan kita.
*Angkatlah
lagu, bunyikanlah rebana, petiklah kecapi yang merdu, diiringi gambus. Tiuplah
sangkakala pada bulan baru, pada bulan purnama, pada hari raya kita.
*Sebab
begitulah ditetapkan bagi Israel, suatu hukum dari Allah Yaku;
hal itu ditetapkan-Nya
sebagai peringatan bagi Yusuf, waktu
Ia maju melawan tanah Mesir.
*Janganlah
ada di antaramu allah lain, dan janganlah engkau menyembah allah asing. Akulah Tuhan, Allahmu, yang menuntun
engkau keluar dari tanah Mesir.
Bait Pengantar Injil
1Ptr 1:25
Sabda Tuhan
tetap selama-lamanya. Itulah sabda yang diwartakan kepadaku.
Bacaan Injil Mat
13:54-58
Pada suatu
hari Yesus kembali ke tempat asal-Nya. Di sana Ia mengajar orang di rumah
ibadat mereka. Orang-orang takjub dan berkata, "Dari mana
diperoleh-Nya hikmat itu? Bukankah Dia itu anak tukang kayu? Bukankah
ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan
Yudas? Dari mana diperoleh-Nya semuanya
itu?" Lalu mereka
kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka, "Seorang
nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di
rumahnya." Karena ketidakpercayaan mereka
itu, maka Yesus tidak mengerjakan banyak mujizat di situ.
Demikianlah
sabda Tuhan.
Renungan.
Injil yang kita renungkan bersama pada hari ini
mengisahkan tentang reaksi orang orang Nazaret terhadap Yesus. Pada
bagian awal , dikisahkan bahwa Yesus disambut hangat , bahkan diundang
berkhotbah di sinagoga di tempat asal-Nya. Jemaat yang mendengar khotbah Yesus
sangat takjub akan perkataan-Nya.. Namun kekaguman mereka ini cepat beralih dan
berujung pada penolakan terhadap Yesus. Bukankah sebaliknya mereka harus
berbangga karena seorang nabi dan Mesias berasal dari kota mereka? Mestinya
mereka menjadi orang orang yang mendukung karya Yesus. Lalu, mengapa Yesus
ditolak oleh orang orang sekampung Nazareth? Penginjil Matius memberikan kepada
kita sebuah alasan yaitu karena Yesus hanyalah seorang anak tukang kayu
dan dari seorang wanita yang sederhana. Mereka sulit menerima Yesus karena
mereka tidak mengerti bahwa Allah menyatakan kemuliaan-Nya didalam kesahajaan
manusia Yesus.
Butir
permenungan.
Pertanyaan
untuk kita renungkan, sudah berapa kali kita menolak Yesus dalam
pengalaman hidup selama ini? Dalam relasi kita dengan sesama, mungkin
kita pun sering menolak Yesus yang hadir dalam diri sesama. Alasannya , karena
kita lebih cenderung menilai seseorang dari tampilan fisik, apa statusnya, apa
yang dipakainya, dan dari keluarga mana orang itu berasal, bagaimana latar
belakang pendidikan dan sebagainya. Sebagai anggota Gereja , persekutuan umat
Allah, hendaknya kita juga menyadari bahwa kita diselamatkan bukan karena
status status yang kita miliki, melainkan karena iman yang dihayati melalui
perbuatan perbuatan baik yang kita lakukan baik terhadap Tuhan maupun sesama. Pesan
Injil hari ini mengajak kita untuk membuka pintu hati kita sehingga Yesus
dapat berdiam selamanya dalam hati dan hidup kita. Mari kita menerima
kehadiran Tuhan yang tersamar hadir dalam diri sesama , tanpa harus melihat dan
mempertimbangkan latar belakang hidup mereka.
Doa.
Ya Tuhan yang mahabaik, bantukah kami umat-Mu untuk
dapat meniru Santa Marta yang selalu membuka hati untuk menerima Tuhan yang
hadir dalam diri sesama disekitar kita. Amin.
Sabda Tuhan
tetap selama-lamanya. Itulah sabda yang diwartakan kepadaku.
0 komentar:
Post a Comment