July 2, 2019

(RENUNGAN HARIAN KAMIS 11 JULI 2019 )


Bacaan Liturgi Kamis 11 Juli 2019
PW S. Benediktus, Abas   

Bacaan Pertama  Kej 44:18-21.23b-29;45:1-5
Di tanah Mesir Yusuf pura-pura menuduh adiknya, Benyamin, mencuri. 
Maka tampillah Yehuda mendekati Yusuf dan berkata, "Mohon bicara tuanku, izinkanlah hambamu ini mengucapkan sepatah kata kepada tuanku, dan janganlah bangkit amarahmu terhadap hambamu ini, sebab tuanku adalah seperti Firaun sendiri.  Tuanku telah bertanya kepada hamba-hamba ini,  'Masih adakah ayah atau saudaramu?'  Dan kami menjawab tuanku,  'Kami masih mempunyai ayah yang sudah tua  dan masih ada anaknya yang muda, yang lahir pada masa tuanya;  kakaknya telah mati, dan hanya dia sendirilah yang tinggal dari mereka yang seibu, sebab itu ayah sangat mengasihi dia.'  Lalu Tuanku berkata kepada hamba-hambamu ini, 'Bawalah dia ke mari kepadaku, supaya mataku memandang dia.' Lagi Tuanku berkata kepada hamba-hambamu ini,  'Jika adikmu yang bungsu itu tidak datang ke mari bersama kalian, kalian tidak boleh melihat mukaku lagi.'  Setelah kami kembali kepada hambamu, ayah kami, maka kami memberitahukan kepadanya perkataan tuanku itu.  Kemudian ayah kami berkata,   'Kembalilah kamu membeli sedikit bahan makanan bagi kita.'  Tetapi jawab kami, 'Kami tidak dapat pergi ke sana, sebab kami tidak boleh melihat muka orang itu, apabila adik yang bungsu tidak bersama-sama kami.'  Kemudian berkatalah hambamu, ayah kami,  'Kamu tahu, bahwa isteriku telah melahirkan dua orang anak bagiku; yang seorang telah pergi, dan aku telah berkata,  Tentulah ia diterkam oleh binatang buas,  dan sampai sekarang aku tidak melihat dia kembali.  Jika anak ini kamu ambil pula dari padaku, dan ia ditimpa kecelakaan, maka tentulah kamu akan menyebabkan aku yang ubanan ini turun ke dunia orang mati karena nasib celaka.'  Ketika itu Yusuf tidak dapat menahan hatinya lagi 
di depan semua orang yang berdiri di dekatnya. Lalu berserulah ia, "Suruhlah keluar semua orang dari sini."  Maka tidak ada seorang pun yang tinggal di situ bersama-sama Yusuf, ketika ia memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya.  Setelah itu menangislah ia keras-keras,  sehingga kedengaran oleh orang-orang Mesir dan seisi istana Firaun.  Dan Yusuf berkata kepada saudara-saudaranya,   "Akulah Yusuf!  Masih hidupkah bapa?"  Tetapi saudara-saudaranya tidak dapat menjawabnya,  sebab mereka takut dan gemetar menghadapi dia.  Lalu kata Yusuf kepada mereka, "Marilah mendekat."   Maka mendekatlah mereka.  Kata Yusuf  lagi,   "Akulah Yusuf, saudaramu, yang kalian jual ke Mesir. Tetapi sekarang janganlah bersusah hati  dan janganlah menyesali diri karena kalian menjual aku ke sini, sebab demi keselamatan hidup kalianlah   Allah menyuruh aku mendahului kalian ke Mesir.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 105:16-17.18-19.20-21
Ingatlah akan karya Tuhan yang ajaib.
*Ketika Tuhan mendatangkan kelaparan ke atas tanah Kanaan, dan menghancurkan seluruh persediaan makanan, diutus-Nyalah seorang mendahului mereka,  yakni Yusuf yang dijual menjadi budak. *Kakinya diborgol dengan belenggu, lehernya dirantai dengan besi,  sampai terpenuhinya nubuatnya,  dan firman Tuhan membenarkan dia.
*Raja menyuruh melepaskan dia, penguasa para bangsa membebaskannya. Dijadikannya dia tuan atas istananya, dan pengelola segala harta kepunyaannya.

Bait Pengantar Injil  Mrk 1:15
Kerajaan Allah sudah dekat.  Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.

Bacaan Injil  Mat  10:7-15
Pada waktu itu Yesus bersabda kepada kedua-belas murid-Nya,
"Pergilah dan wartakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan.  Kalian telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma. Janganlah kalian membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu.  Janganlah kalian membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kalian membawa baju dua helai, kasut atau tongkat,  sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya.  Apabila kalian masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak, dan tinggallah padanya sampai kalian berangkat.  Apabila kalian masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka.  Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke kepadanya,   jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.  Dan apabila seorang tidak menerima kalian  dan tidak mendengarkan perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu, dan kebaskanlah debunya dari kakimu.  Aku berkata kepadamu: Sungguh, pada hari penghakiman  tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya  dari pada kota itu."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Seorang ayah berkata kepada anaknya yang masih berusia 5 tahun, “Nak , jangan sakit ya,”  Sahut anaknya” Kenapa papa bilang begitu?”  Si Ayah menjawab “ Kita ini miskin nak, kalau kamu sakit, papa ga punya duit untuk mengobati kamu.” Lalu si anak menganggukkan kepalanya dengan wajah sedih.  Orang miskin tak boleh sakit, itulah ungkapan yang sering kita dengar.  Mengapa? Karena mereka tidak memiliki uang yang cukup untuk berobat. Jangankan untuk berobat kerumah sakit, untuk makan pun terancam. Inilah kenyataan hidup yang masih banyak ditemui dizaman sekarang ini.  Ironisnya ada banyak orang yang berprinsip demikian  “ Hidup adalah pesta” Sementara di berbagai tempat banyak orang yang menderita kelaparan, para pengungsi menderita kedinginan , karena tidak ada tenda untuk mereka , orang sakit hanya bisa terbaring dirumahnya karena tidak ada biaya untuk berobat dan masih banyak penderitaan yang lain. Jika demikian, perintah Yesus untuk mewartakan Kerajaan Allah yang sudah dekat belum juga terwujud.
Hari ini Tuhan Yesus memberi perintah kepada kita, “ Pergilah dan beritakanlah Kerajaan Surga sudah dekat, “ Kehadiran Kerajaan Allah itu selalu ditandai dengan berkat bagi orang lain. Orang sakit disembuhkan,  orang mati dibangkitkan, orang kusta ditahirkan dan setan setan diusir ( Mat 10.8)   Berkat itu bersumber  dari  Allah sendiri , Allahlah yang menyembuhkan, dan mengusir setan setan serta kuasa kegelapan. Kemurahan dan kemahakuasaan Allah inilah yang ingin kita wartakan kepada orang orang yang masih dirundung aneka penderitaan dan kegelapan hidup. Allah itu ada dan dekat,  Dia mau membebaskan  manusia dari penderitaan itu.

Butir permenungan.
Semangat mewartakan Kerajaan Surga harus muncul dari kedalaman relasi kita dengan-Nya. Sudahlah Allah merajaI hati kita? Sudahlah Dia memimpin diri kita?  Sudahkah suara-Nya menjadi suara hati kita? Jika belum, kita tidak akan mungkin untuk mewartakan Kerajaan-Nya kepada orang lain.Tugas kita adalah mencari Kerajaan-Nya terlebih dulu, kemudian setelah itu  kita harus mewartakannya kepada sesama.
Mari kita mencari Kerajaan Surga di dalam hidup sehari hari dan setelah menemukannya kita mewartakannya kepada semua orang.

Doa.
Ya Tuhan ajarlilah kami umat-Mu untuk mengikuti teladan para Santo dan Santa, yang rela menyerahkan nyawanya untuk mewartakan Injil Kerajaan Allah . Semoga kami berani mengakui nama-Mu dihadapan semua orang. Amin.




Kerajaan Allah sudah dekat.  Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.



0 komentar:

Post a Comment