July 20, 2019

RENUNGAN HARIAN SABTU 3 AGUSTUS 2019


Bacaan Liturgi Sabtu  3 Agustus 2019

Bacaan Pertama  Im 25:1.8-17G5
Tuhan bersabda kepada Musa di gunung Sinai,  "Engkau harus menghitung tujuh tahun sabat, yakni tujuh kali tujuh tahun. Jadi tujuh tahun sabat itu sama dengan empat puluh sembilan tahun. Lalu engkau harus membunyikan sangkakala di mana-mana  dalam bulan ketujuh, pada tanggal sepuluh. Pada hari raya Pendamaian kalian harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh negerimu.  Kalian harus menguduskan tahun yang kelima puluh, dan memaklumkan kebebasan bagi segenap penduduk negeri. Tahun yang kelima puluh itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, dan masing-masing kalian harus pulang ke tanah miliknya dan kembali kepada kaumnya.  Tahun yang kelima puluh itu harus menjadi tahun Yobel bagimu. 
Janganlah kalian menabur, dan apa yang tumbuh sendiri dalam tahun itu jangan kamu tuai, dan pokok anggur yang tidak dirantingi jangan kalian petik buahnya. Karena tahun itu tahun Yobel, maka haruslah menjadi kudus bagimu; hasil tahun itu yang hendak kalian makan harus diambil dari ladang.  Dalam tahun Yobel itu semua harus pulang ke tanah miliknya. Apabila kalian menjual sesuatu kepada sesamamu atau membeli dari padanya, janganlah kalian merugikan satu sama lain.  Apabila engkau membeli dari sesamamu  haruslah menurut jumlah tahun sesudah tahun Yobel. Dan apabila ia menjual kepadamu haruslah menurut jumlah tahun panen.  Makin besar jumlah tahun itu makin besarlah pembeliannya, makin kecil jumlah tahun itu, makin kecillah pembeliannya, karena jumlah panenlah yang dijualnya kepadamu.
Janganlah kalian merugikan satu sama lain, tetapi engkau harus takwa kepada Allahmu. Akulah Tuhan, Allahmu."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 67:2-3.5.7-8
Hendaknya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah. Hendaknya semua bangsa bersyukur kepada-Mu.
*Kiranya Allah mengasihani dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya, supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.
*Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi.
*Tanah telah memberi hasilnya;  Allah, Allah kita, memberkati kita.
Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya!

Bait Pengantar Injil  Mat 5:10
Berbahagialan yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, 
sebab bagi merekalah Kerajaan Surga.

Bacaan Injil  Mat 14:1-12
Sekali peristiwa sampailah berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah. Maka ia berkata kepada pegawai-pegawainya,  "Inilah Yohanes Pembaptis. Ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya."  Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggu dan memenjarakannya,  berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus, saudaranya. Sebab Yohanes pernah menegur Herodes, "Tidak halal engkau mengambil Herodias!" Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut kepada orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi.  Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah puteri Herodias di tengah-tengah mereka dan menyenangkan hati Herodes,  sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya. Maka setelah dihasut oleh ibunya, puteri itu berkata, "Berikanlah kepadaku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam."  Lalu sedihlah hati raja. Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu tamunya,   diperintahkannya juga untuk memberikannya.  Disuruhnya memenggal kepala Yohanes di penjara,  dan membawanya di sebuah talam, lalu diberikan kepada puteri Herodias, dan puteri Herodias membawanya kepada ibunya.  Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis  mengambil jenazah itu dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahu Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Orang baik yang menyuarakan kebenaran, kejujuran dan keadilan selalu menjadi ketakutan dan ancaman bagi orang yang berbuat buruk atau tidak bersih. Muncul reaksi atau musuh dalam kebersamaan. Kita bisa melihat dalam kehidupan sosial bangsa dan negara kita kita akhir akhir ini .  Dalam bacaan Injil hari ini, kita berjumpa dengan sosok Nabi yang membuat hati Herodes tidak tenang.  Yohanes Pembaptis adalah Nabi yang memperjuangkan kebenaran dan keadilan. Ia mengoreksi Herodes karena mengambil istri Filipus saudaranya, menjadi istrinya. Tindakan Herodes itu tidak terpuji karena berpengaruh terhadap relasi keluarga kerajaan dan bahwa Herodes bukanlah pemimpin yang baik dimata masyarakat. Yohanes tetaplah Nabi yang siap menumpahkan darahnya. Kepalanya dipenggal demi sebuah janji Herodes kepada putri Herodias sang penari yang menyukakan hatinya. Sementara itu Yesus adalah Nabi agung yang datang ke dunia bukan untuk melakukan pekerjaan-Nya sendiri tetapi melakukan pekerjaan pekerjaan Bapa. Itulah sebabnya kehadiran Yesus dan nama-Nya sempat menggoyang hati nurani Herodes. Ia membuat banyak mukzijat dan mengajar dengan penuh kuasa dan wibawa sehingga membuat Herodes bertanya tanya dan mengira bahwa Yohanes sudah bangkit. Nabi adalah utusan Allah yang siap menjadi martir.  Yohanes Pembaptis membiarkan kepalanya dipenggal karena perjuangannya untuk mewujudkan kebenaran, keadilan dan martabat manusia. Yesus Kristus juga utusan Allah yang datang untuk menyelamatkan manusia sebagai martir agung  Mampukah kita setia dalam iman dan kebenaran  dan menjadi saksi kasih Tuhan disekitar kita ?

Butir permenungan.
Herodes akhirnya membunuh Yohanes karena sebuah sumpah. Sumpah Herodes menjadi bumerang bagi dirinya. Dia tidak lagi dapat membatalkan apa yang dikatakannya sendiri. Mesti dalam keadaan terpaksa , dia akhirnya membunuh Yohanes demi terpenuhinya janjinya. Kadang kala dalam keadaan gembira yang berkelebihan , kita bisa saja mengungkapkan  ekspresi yang demikian. Kita bisa menjanjikan suatu hal , bahkan karena senangnya sampai bersumpah akan memenuhi keinginan orang yang membuat gembira itu.  Belajar dari pengalaman tersebut, kita diajak untuk berhati hati dalam mengeluarkan kata kata , janji dan sumpah yang mengikat. Sebab jika kita tidak berhati hati , hal itu bisa menjadi petaka bagi kita sendiri. Apa saja yang terlanjur kita katakan sudah mengikat apalagi jika berhadapan dengan banyak orang. Karena itu , Yesus juga mengingatkan kita “Janganlah sekali kali bersumpah, baik demi langit, maupun demi bumi, ataupun demi kepalamu, karena engkau tidak kuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun” (Mat 5;34)  Hanya yang memiliki kuasa abadi berhak untuk bersumpah.

Doa.
Ya Yesus, Engkau datang untuk menyelamatkan kami, Semoga kami setia dalam iman dan tegar menghadapi tantangan iman di dunia ini . Amin.



Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan,
sebab bagi merekalah Kerajaan Surga.



0 komentar:

Post a Comment