July 10, 2019

RENUNGAN HARIAN JUMAT 26 JULI 2019


Bacaan Liturgi Jumat  26 Juli 2019
PW S. Yoakim dan Ana, Orangtua SP Maria

Bacaan Pertama  Sir 44:1.10-15
Kami hendak memuji orang-orang termasyhur, para leluhur kita, 
menurut urut-urutannya.  Mereka adalah orang-orang kesayangan, 
yang kebajikannya tidak sampai terlupa;  semuanya tetap disimpan oleh keturunannya  sebagai warisan baik yang berasal dari mereka. Keturunannya tetap setia kepada perjanjian-perjanjian, dan anak-anak merekapun demikian pula keadaannya.  Keturunan mereka akan lestari untuk selama-lamanya, dan kemuliaannya tidak akan dihapus.  Dengan tenteram jenazah mereka dimakamkan, dan nama mereka hidup terus turun-temurun. Kebijaksanaan mereka diceritakan oleh bangsa-bangsa,  dan para jemaah mewartakan pujian mereka.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 132:11.13-14.17-18
Tuhan, Engkau memiliki sabda hidup abadi.
*Tuhan telah menyatakan sumpah setia kepada Daud, Ia tidak akan memungkirinya:
 "Seorang anak kandungmu akan Kududukkan di atas takhtamu."
*Sebab Tuhan telah memilih Sion, dan mengingininya menjadi tempat kedudukan-Nya:
"Inilah tempat peristirahatan-Ku untuk selama-lamanya, di sini Aku hendak diam, sebab Aku mengingininya.
*Di sanalah Aku akan menumbuhkan sebuah tanduk bagi Daud, dan menyediakan pelita bagi orang yang Kuurapi. Musuh-musuhnya akan Kutudungi pakaian keajaiban, tetapi ia sendiri akan mengenakan mahkota yang semarak!"

Bait Pengantar Injil  Luk 2:25c
Mereka menantikan penghiburan bagi Israel   dan Roh Kudus ada di atas-Nya.

Bacaan Injil   Mat 13:16-17
Sekali peristiwa  Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Berbahagialah matamu karena telah melihat, berbahagialah telingamu karena telah mendengar.  Sebab, Aku berkata kepadamu: Banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Hari ini bersama seluruh Gereja, kita merayakan pesta St. Yoakim dan St. Anna. Dari sedikit catatan yang ada tentang mereka kita tahu bahwa St. Yoakim dan St. Anna  adalah orang tua Santa Perawan Maria. Mereka hidup rukun, taat beribadah kepada Tuhan dan melakukan banyak perbuatan baik. Namun demikian , ada satu hal yang membuat mereka sedih, Tuhan belum memberi mereka seorang anakpun. Selama bertahun tahun Anna memohon kepada Tuhan untuk memberinya anak, Ia berjanji untuk mempersembahkan anaknya itu kelak kepada Tuhan.  Ketika sudah lanjut umurnya, Tuhan menjawab doa Anna dengan cara yang amat luar biasa, yang bahkan tidak pernah terbayangkan olehnya. Anak yang lahir bagi St. Yoakim dan St. Anna adalah Santa Perawan Maria Immaculata (Yang Dikandung Tanpa Dosa).  Wanita yang paling kudus diantara semua wanita ini akan menjadi Bunda Allah.  Anna merawat Maria kecil dengan penuh kasih sayang selama beberapa tahun. Kemudian dipersembahkannya puterinya itu kepada Tuhan seperti yang dijanjikannya. Maria tinggal di Bait Allah di Yerusalem. Yoakim dan Anna melanjutkan kehidupan mereka dengan berdoa hingga tiba saatnya Tuhan memanggil mereka pulang kerumah Bapa di Surga.   Umat Kristiani senantiasa menghormati St. Anna secara istimewa. Banyak gereja indah dibangun untuk menghormatinya. Salah satunya yang mungkin paling terkenal adalah Gereja St. Anne de Beaupre di Kanada. Banyak orang pergi kesana sepanjang tahun untuk memohon bantuan doa St. Anna dalam menanggung beban hidup mereka.  Pada bacaan Injil hari ini, para rasul belum sadar akan rahmat Allah karena mereka kurang peka atasnya. Mereka menganggap segala yang terjadi itu biasa biasa saja.  Bagi mereka , bisa hidup bersama Yesus tidak lebih merupakan konsekuensi sebagai pengikut-Nya. Itu bukan rahmat. Alhasil mereka tidak sedikit pun berbahagia atasnya, hingga Yesus perlu untuk mengingatkan mereka (ay 16).

Butir permenungan.
Acapkali kita pun kurang sadar akan rahmat Allah yang bekerja dalam diri kita. Kita merasa hidup kita jauh dari kasih-Nya. Kerahiman-Nya hanya sebuah dongeng. Beragam persoalan hidup yang dihadapai menjadi bukti bahwa rahmat Allah itu fantasi. Disaat seperti ini, sebenarnya kita kehilangan kepekaan akan kehadiran –Nya. Iman kita harus segera diasah lagi. Kita perlu berbenah diri dan kembali mempererat relasi dengan-Nya yang selama ini didegradasi oleh egoisme kita. Allah itu nyata, begitu pun kerahiman-Nya (Bulla Misericordiae Vultus no.1), namun kita masih ragu pada-Nya.
Santo Yoakim dan Santa Anna yang diperingati pada hari ini dapat menjadi teladan bagi kita. Mereka amat peka akan rahmat Allah, sehingga hidup mereka begitu bahagia dan berada dalam lindungan-Nya.

Doa.
Ya Tuhan yang mahabaik, lewat St. Yoakim dan St. Anna, Engkau mengajarkan kami bagaimana seharusnya hidup dihadapan-Mu. Jadikanlah kami pengikut-Mu yang setia , yang mau berusaha untuk hidup baik dihadapan-Mu dan sesama kami. Amin.





Mereka menantikan penghiburan bagi Israel
dan Roh Kudus ada di atas-Nya.


0 komentar:

Post a Comment