Kalender Liturgi Selasa 31 Agt 2021
Warna Liturgi: Hijau
Bacaan I
1Tes 5:1-6.9-11
Saudara-saudara, tentang
zaman dan masa kedatangan Tuhan tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kalian sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri di waktu
malam. Bila orang mengatakan, bahwa
semuanya damai dan aman, maka tiba-tiba
kebinasaan menimpa mereka seperti seorang
wanita hamil ditimpa oleh sakit bersalin. Maka
pasti mereka takkan terluput! Tetapi
saudara-saudara, kalian tidak hidup dalam
kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba
mendatangi kalian seperti pencuri, karena
kalian semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang
kegelapan. Sebab itu janganlah kita tidur
seperti orang-orang lain, tetapi
berjaga-jaga dan sadarlah! Sebab Allah
menetapkan kita bukan untuk mengalami kemurkaan, melainkan untuk memperoleh keselamatan oleh Tuhan
kita, Yesus Kristus. Kristus telah wafat
untuk kita, supaya kita tetap hidup
bersama dengan Dia, entah kita berjaga
entah kita tidur. Maka dari itu hendaklah kalian saling menasihati dan saling membina,
sebagaimana memang sudah kalian lakukan.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Tanggapan Mzm 27:1.4.13-14
Aku
oercaya akan melihat kebaikan Tuhan
di negeri orang hidup.
*Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap
siapakah aku harus gentar?
*Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, satu inilah yang kuingini:
diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.
*Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan
Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah
Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya,
nantikanlah Tuhan!
Bait
Pengantar Injil Luk 7:16
Seorang nabi besar telah muncul di tengah
kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.
Bacaan
Injil Luk 4:31-37
Sekali peristiwa Yesus pergi ke
Kapernaum, sebuah kota di Galilea. Di situ Ia mengajar pada hari-hari Sabat. Orang-orang
takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab
perkataan-Nya penuh kuasa. Di rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan
setan. Ia berteriak dengan suara keras, "Hai
Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang
hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa
Engkau: Engkaulah Yang Kudus dari Allah." Tetapi Yesus
menghardik dia, kata-Nya, "Diam, keluarlah dari padanya!" Maka setan
menghempaskan orang itu ke tengah-tengah orang banyak, lalu keluar dari padanya, dan sama sekali tidak
menyakitinya. Semua orang takjub, lalu berkata satu sama lain, "Alangkah
hebatnya perkataan ini! Dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi
perintah kepada roh-roh jahat, dan mereka pun keluar." Maka
tersiarlah berita tentang Yesus ke mana-mana di daerah itu.
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan
Biasanya , apa yang kita bicarakan dengan teman ya apa yang selalu kita pikirkan. Kalau orang yang berkumpul cuma bicara soal cek – ricek atau sekitar gosip para selebritis ditelevisi, ya orang orang itu memang suka hal hal sensasi gitu gitu. Orang orang yang cuma berbiicara mengenai soal investasi, kartu kredit, profit atau laba , ya biasanya orang orang bisnis yang pikirannya cuma uang uang atau kekayaan. Orang orang yang cuma berbicara mengenai nomer mana yang akan nembus alias keluar dalam konteks judi atau nomer undian, ya tentu orang orang yang pikirannya ingin kaya dengan cepat. Marilah kita kembali ke semangat Injil, dalam suratnya kepada umat di Korintus hari ini, Santo Paulus mengajak kita agar kita menjadi manusia rohani. Artinya marilah kita membaca segala peristiwa dan kejadian yang terjadi dalam hidup kita melalui kacamata Roh Allah. Marilah kita melihat semua hal yang kita lihat, kita dengar, kita rasakan, kita raba, pokoknya yang kita alami dari sudut pandang Roh Allah. Apa artinya? Artinya , kita mesti melihat makna rohani yang ada dibalik semua kejadian manusiawi biasa sehari hari. Seperti dalam Injil , kita mesti jangan berhenti pada kekaguman seperti halnya orang orang di Kapernaum. Mereka takjub, tetapi tidak sampai mengenal Yesus yang berasal dari Allah apalagi sampai beriman. Marilah menjadi manusia rohani , Bilamana kita hari ini disapa para karyawan, karyawati dengan ramah, itu berarti mereka sedang membagikan kasih Tuhan kepada kita . Apabila kita hari ini diberi kabar kalau teman kita masuk rumah sakit berarti kita diundang untuk mengunjungi teman yang sakit itu nanti atau besok dan jangan tahun depan. Kalau kita hari ini telah dimasakkan pembantu kita , ya marilah kita bersyukur kepada Tuhan atas kasih-Nya melalui pembantu itu, dan kita tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pembantu tadi.
Butir permenungan
Selain mempunyai kebiasaan terhadap hal-hal rohani, Yesus juga menghidupi apa yang Ia ajarkan. Inilah yang membuat setiap pengajaran-Nya begitu unik dan hidup. Orang-orang yang melihat dan mendengar-Nya begitu terpesona dengan apa yang dikatakan dalam pengajaran-Nya dan juga melihat dengan jelas betapa firman itu hidup di dalam diri-Nya. Yesus mengajar sebagai orang yang mempunyai kuasa. Artinya, Ia yakin dan tahu betul apa yang Ia wartakan. Kekuatan Sabda Allah mengalir dalam diri-Nya dan menjadi begitu nyata. Bahkan Setan pun takluk pada perintah-Nya. Yesus secara fisik sudah tidak ada lagi di sini, tetapi sabda dan pengajaran-Nya tertuang di dalam Kitab Suci. Dengan demikian, Kitab Suci bukanlah sebuah tulisan yang hampa dan kosong, tetapi sungguh berdaya kuasa dan merasuki setiap orang yang membaca dan merenungkannya. Jika demikian, apakah yang kita rasakan ketika kita membaca Sabda dan pengajaran Yesus? Apa Roh Kehidupan itu juga membawa hidup dan kesegaran dalam hidup kita murid yang dikasihi-Nya? Biarkanlah kekuatan Sabda Tuhan mengalir lembut dalam diri kita dan sekaligus memberi kita kekuatan baru untuk menghidupi firman itu secara konkret. Menurut St. Ignatius dari Loyola, salah satu ciri roh jahat - yang disebutnya sebagai musuh jiwa - adalah "lemah bila dilawan, garang bila dibiarkan". Hal ini sesuai dengan apa yang digambarkan dalam Injil hari ini. Ketika melihat Yesus, setan yang merasuki orang di rumah ibadat tersebut berteriak keras. Mungkin maksudnya untuk membuat Yesus takut. Namun, Yesus tahu strategi untuk mengalahkannya, yakni dengan balas menghardiknya. Mungkin hardikan Yesus tidak kalah kerasnya sehingga setan pun keder, dan akhirnya meninggalkan orang yang dirasukinya dengan sama sekali tidak menyakitinya. Kiranya, ini bisa menjadi pedoman bagi kita untuk melawan godaan roh jahat. Kita kurangi kebiasaan kita untuk menghardik orang lain (teman, suami/istri, anak, orangtua, bawahan, dll), dan kita latih keberanian serta ketegasan kita untuk menghardik roh jahat yang setiap saat menggoda kita dan ingin menjerumuskan kita pada dosa
Doa
Allah Bapa
yang mahasetia, kami bersyukur , karena telah menerima Roh-Mu berkat
Sabda Putra-Mu. Semoga semua orang dapat ikut merasakan terlaksananya janji
kesanggupan-Mu. Amin,
Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah
mengunjungi umat-Nya.
0 komentar:
Post a Comment