August 22, 2021

RENUNGAN HARIAN KAMIS 26 AGUSTUS 2021

Kalender Liturgi Kamis 26 Agt 2021

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  1Tes 3:7-13
Saudara-saudara,  dalam segala kesesakan dan kesukaran kami merasa terhibur oleh kalian dan iman kalian. Sekarang kami hidup kembali, asal saja kalian teguh berdiri dalam Tuhan. Sebab ucapan syukur apakah  yang dapat kami persembahkan kepada Allah atas segala sukacita  yang kami peroleh dari padamu di hadapan Allah kita? Siang malam kami berdoa sungguh-sungguh, supaya kita dapat bertemu muka  dan menambahkan apa yang masih kurang pada imanmu. Semoga Allah dan Bapa kita, dan Yesus, Tuhan kita,
membukakan kami jalan kepadamu. Semoga Tuhan membuat kalian bertambah dan berkelimpahan kasih satu sama lain dan dalam kasih terhadap semua orang, seperti kami pun menaruh kasih kepada kalian. Semoga Ia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, bersama semua orang kudus-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 90:3-4.12-13.14.17
Penuhilah kami dengan kasih setia-Mu, ya Tuhan, supaya kami bersukacita.
*Tuhan, Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
*Ajarlah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan, -- berapa lama lagi? -- dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
*Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas kami!  Teguhkanlah perbuatan tangan kami,  ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah!

Bait Pengantar Injil  Mat 24:42a.44
Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, sebab kalian tidak tahu bilamana Anak Manusia datang.

Bacaan Injil  Mat 24:42-51
Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya,  "Berjaga-jagalah, sebab kalian tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.  Tetapi ketahuilah ini:  Jika tuan rumah tahu  pada waktu mana pencuri datang waktu malam, pastilah ia berjaga-jaga dan tidak membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu hendaklah kalian selalu siap siaga, sebab Anak Manusia datang pada saat yang tidak kalian duga."  Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya  untuk memberi makan kepada mereka pada waktunya?
Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya sedang melakukan tugasnya itu, ketika tuannya datang. Aku berkata kepadamu: Sungguh, tuan itu akan mengangkat dia  menjadi pengawas segala miliknya. Akan tetapi jika hamba itu jahat, dan berkata di dalam hatinya,  'Tuanku tidak datang-datang,' lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama para pemabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak ia sangka, dan pada saat yang tidak ia ketahui.  Maka hamba itu akan dibunuhnya dan dibuatnya senasib dengan orang-orang munafik.  Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertak gigi."
Demikianlan sabda Tuhan. 

Renungan

Saat kedatangan kedua Tuhan Yesus Kristus sebagai hakim, yaitu hari kiamat, tak pernah dapat diduga oleh siapapun, juga oleh orang orang yang hobinya meramal akhir zaman. Satu satunya sikap yang tepat untuk menyambut kedatangan-Nya tersebut adalah siap sedia berjaga jaga senantiasa ( ay 42-44). Itulah wejangan eskatologis (akhir zaman) yang dikombinasikan dengan perumpamaan tentang sikap kontras dari hamba yang setia dan hamba yang lengah (ay 45-51). Siapakah yang dimaksud dengan  “tuan rumah“ (Yun: oikodespotes) dan“pencuri”   (Yun: kleptes) yang saling berselisih waktu itu?  Kedua kata kiasan itu sungguh menarik untuk dicermati. Jika kita membaca : Mat 10:25, Mrk 13:35 dan Luk 13:25  dapat disimpulkan bahwa tuan rumah tersebut adalah Tuhan Yesus Kristus sendiri. Karena akhir zaman berada dalam wewenang Allah Bapa semata, dan Allah Putra tidak diberi wewenang untuk mengetahuinya (Mat 24:36) , maka Dia menasihati para pengikut-Nya untuk senantiasa berjaga.  Sepintas , yang dimaksudkan dengan “pencuri” adalah hari kiamat atau hari Tuhan (1Tes 5:4 , 2Ptr 3:10). Namun jika kita membaca Why 3:3,16:15 dengan jelas dikatakan bahwa pencuri tersebut adalah Tuhan Yesus Kristus sendiri. Hal ini berarti  tak ada lagi pemisahan antara “waktu” dan “orangnya”. Keduanya berada dalam satu pribadi Ktristus , Sang Hakim.  Maka bisa dipahami bahwa Penginjil Yohanes sering menyebut keduanya secara serentak  “saat Yesus” (Yoh 2:4,8:20) , yakni saat kemuliaan-Nya  (Yoh 12:23), ketika Dia mengambil kembali kodrat ke-Allah-annya yang sempat ditanggalkan untuk sementara (bdk Yoh 1:14)  Pada saat itulah , secara serentak pula Yesus Kristus bertindak sebagai Sang Hakim yang penuh otoritas, sehingga bisa langsung membebaskan penyamun yang bertobat (Luk 23:43)    Kedatangan akhir zaman , waktunya tak dapat diduga, dan Sang Hakim pun tak berwewenang mengetahuinya. Disinilah , nilai kesetiaan iman ditonjolkan, karena membutuhkan sikap waspada terus menerus. Kesetiaan iman bukanlah hal yang gampangan, apalagi murahan Kesetiaan iman adalah tanggapan yang seimbang atas kekuatan kejutan kedatangan akhir zaman  yang tak terduga dan Hakim nya sekaligus. Sikap  “berjaga senantiasa” adalah penghayatan  nyata dari kesetiaan iman , yang sangat berharga dimata Allah. 

Butir permenungan

Satu hal yang bisa kita gali dalam perumpamaan hari ini adalah kualitas hidup seorang hamba dan kedatangannya. Dikatakan, hamba dalam kisah ini sebagai seorang yang setia dan bijaksana. Dua hal ini harus ada bersama-sama, tidak bisa dipisahkan karena satu hal akan hal lain. Dengan tambahan, maka nilai kesetiaan tidak menjadi kepatuhan terhadap ketaatan. Sebaliknya, dengan tambahan kesetiaan, maka nilai tidak hanya menjadi pencarian diri yang sia-sia dalam hidup, karena ada suatu keterarahan, yaitu kesetiaan pada Allah itu sendiri. Tugas seorang hamba dalam kisah ini digambarkan sebagai orang yang memberi makan kepada orang-orang lain. Hamba dalam kisah ini bisa dikisahkan sebagai Gereja, termasuk diri kita. Memberi makan juga adalah simbol dari tugas Gereja yang harus memberi kehidupan dan menjaga kehidupan bagi anggota-anggotanya. Inilah tugas kita sebagai orang percaya, yaitu menjaga dan menjamin kehidupan sesama, bukan sibuk dengan kehidupan kita sendiri.

Doa

Allah Bapa kami yang mahasetia, semoga kami selalu setia mengemban tugas menjaga segala yang diserahkan kepada kami. Semoga kami selalu menanti nantikan kedatangan-Mu  Amin.

 

 

 

 

Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, sebab kalian tidak tahu bilamana Anak Manusia datang.

 

0 komentar:

Post a Comment