Kalender Liturgi 2 September 2021
Warna Liturgi: Hijau
Bacaan I Kol 1:9-14
Saudara-saudara,
sejak kami mendengar tentang kalian, tak henti-hentinya kalian kami doakan.
Kami mohon semoga kalian menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk
mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna. Maka hidupmu akan layak di
hadapan-Nya, dan berkenan dihati-Nya dalam segala hal. Kalian akan menghasilkan buah dalam
segala pekerjaan baik, dan bertumbuh dalam pengetahuan benar tentang Allah. Kalian
akan diperkuat dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan Allah untuk
menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar, dan mengucap syukur dengan
sukacita kepada Bapa, yang membuat kalian layak mendapat bagian dalam apa yang ditentukan bagi
orang-orang kudus di dalam Kerajaan terang. Ia telah melepaskan kita dari kuasa
kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih; Dalam
Kristus itulah kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa!
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan Mzm 98:2-3ab.3cd-4.5-6
Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang
datang dari pada-Nya.
*Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya,
telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan
kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
*Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-soraklah
bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
*Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan
nafiri dan sangkakala yang nyaring, bersorak-soraklah di hadapan Raja, yakni
Tuhan!
Bait Pengantar Injil Mat 4:19
Mari, ikutlah Aku, sabda Tuhan, dan kalian akan Kujadikan penjala manusia.
Bacaan Injil Luk 5:1-11
Pada suatu ketika Yesus berdiri di pantai danau Genesaret. Orang banyak mengerumuni Dia hendak
mendengarkan sabda Allah. Yesus melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang
membasuh jalanya. Ia naik ke dalam salah
satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahu
itu sedikit jauh dari pantai. Lalu Yesus
duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah berbicara, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan
tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan."
Simon menjawab, "Guru, telah
sepanjang malam kami bekerja keras dan
kami tidak menangkap apa-apa. Tetapi
atas perintah-Mu aku akan menebarkan jala juga." Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap
ikan dalam jumlah besar, sehingga jala mereka mulai koyak. Lalu mereka memberi
isyarat kepada teman-temannya di perahu
yang lain, supaya mereka datang membantu.
Maka mereka itu datang, lalu
mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. Melihat hal itu Simon tersungkur di depan
Yesus dan berkata, "Tuhan, tinggalkanlah aku, karena aku ini orang
berdosa." Sebab Simon dan teman-temannya takjub karena banyaknya ikan yang mereka
tangkap. Demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Yesus lalu berkata kepada Simon,"Jangan
takut. Mulai sekarang engkau akan menjala manusia."
Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, mereka pun meninggalkan
segala sesuatu, lalu mengikuti Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan.
Mengikuti berarti juga meninggalkan, mengikuti berarti mengarah kedepan, dengan begitu kita harus meninggalkan apa yang ada dibelakang kita. Para murid dipanggil untuk mengikuti Yesus dan mereka meninggalkan pekerjaan yang pada awalnya menjadi andalan dalam mencari nafkah. Sekilas apa yang mereka lakukan adalah tindakan gila, Mereka dipanggil untuk meninggalkan pekerjaan menjala ikan dan mengubah haluan hidup menjadi penjala manusia. Apa maksudnya? Rupanya tidak perlu jawaban untuk pertanyaan itu. Bagi mereka , Yesus adalah pribadi yang penuh kuasa dan begitu memikat. Mengikuti Yesus adalah jalan kehidupan yang amat bernilai. Mereka yakin bahwa apa yang akan mereka dapatkan jauh lebih berharga dari pada apa yang mereka tinggalkan. Ternyata keyakinan mereka benar. Para rasul telah ikut mengukir jalannya sejarah keselamatan yang sungguh membawa keselamatan bagi umat manusia. Seandainya mereka tetap menjadi penjala ikan di Danau Genesaret, tidak akan ada hal hal luar biasa yang terjadi. Tidak heran jika Santo Paulus berani menyatakan : “Bagiku , hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (Flp 1:21). Santo Paulus pasti tidak asal berkata, karena dia sungguh mengalami bahwa menjadi pengikut Kristus dan bersatu dengan-Nya telah memberi kebahagiaan yang tak dapat dibandingkan dengan kebahagiaan yang dapat diberikan oleh dunia. Bagaimana dengan panggilan Yesus terhadap kita? Ada banyak macam panggilan. Ketika mengimani Yesus dan mengikuti Dia, pasti ada hal hal yang harus ditinggalkan. Mungkin pengalaman kita tidak begitu radikal seperti pengalaman para rasul. Meskipun begitu, kita pun sama sama mendapat panggilan untuk membangun suatu kehidupan yang lebih bernilai daripada sebelumnya. Mengikuti Yesus dan menyatukan diri dengan perjuangan-Nya akan membawa kita pada keselamatan sampai ke kehidupan kekal.
Butir permenungan.
Kita membaca Injil yang berkisah tentang perjumpaan perdana antara Petrus dengan Yesus. Dia adalah seorang nelayan yang mempunyai perahu sendiri. Sebelumnya, mungkin ia sudah mulai dengar-dengar tentang Yesus sebagai seorang guru yang dikagumi banyak orang. Rupanya, ia sendiri juga kagum pada-Nya. Namun, saat itu ia sedang tidak tertarik untuk mendengarkan-Nya karena fisiknya sedang capek dan hatinya kecewa: semalam-malaman ia bekerja tetapi tidak menangkap apa-apa. Kita tidak tahu pasti, bagaimana perasannya ketika Yesus naik ke perahunya dan mengajar dari atas perahunya itu. Yang jelas, dia menurut saja ketika disuruh untuk menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Tapi, mungkin dia sendiri masih ogah-ogahan untuk mendengarkan pengajaran-Nya. Setelah Yesus selesai mengajar dan menyuruhnya bertolak ke tempat yang dalam, lagi-lagi ia mengikuti begitu saja. Ternyata ia dapat menangkap ikan dalam jumlah yang sangat banyak. Dari sinilah muncul pengakuannya sebagai orang berdosa. Apa dosanya? Kemungkinannya ya itu tadi: ia kecewa karena sudah bekerja keras tetapi tidak mendapat apa-apa sehingga tidak tertarik dan ogah-ogahan mendengarkan Yesus, namun ternyata Yesus justru memberinya hasil yang berlimpah. Dan tepat pada saat itulah, Yesus meminta agar ia mengikuti-Nya dan menjadi murid-Nya. Kita semua pun orang yang berdosa, rapuh dan amat tidak memadai, namun Tuhan berkenan memilih kita untuk menjadi pengikut-Nya dan menjadi alat-Nya dalam melaksanakan karya-karya-Nya.
Doa
Allah Bapa
Maharahim, dengan penuh belas kasih Kaujaga umat-Mu dan Kaubimbing dalam kasih
sayang-Mu. Buatlah para pemimpin umat-Mu bersemangat dan bijaksana. Semoga
kemajuan umat-Mu selalu menggembirakan para gembalanya. Syukur dan terima kasih
ya Tuhan, atas segala sesuatu yang kami peroleh hari ini. Semuanya itu adalah
pemberian-Mu yang terbaik bagi kami. Bantulah kami agar dapat mengolahnya dalam
iman sehingga dapat menjadi persembahan dan pujian bagi kemuliaan nama-Mu.
Engkau kami puji dan kami muliakan sepanjang segala masa. Amin.
Mari, ikutlah Aku, sabda Tuhan, dan kalian akan
Kujadikan penjala manusia.
0 komentar:
Post a Comment