August 27, 2021

RENUNGAN HARIAN KAMIS 2 SEPTEMBER 2020

Kalender Liturgi  2 September 2021

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Kol 1:9-14
Saudara-saudara, sejak kami mendengar tentang kalian, tak henti-hentinya kalian kami doakan. Kami mohon semoga kalian menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna. Maka hidupmu akan layak di hadapan-Nya, dan berkenan dihati-Nya dalam segala hal. Kalian akan menghasilkan buah dalam segala pekerjaan baik, dan bertumbuh dalam pengetahuan benar tentang Allah. Kalian akan diperkuat dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan Allah  untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar, dan mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang membuat kalian layak mendapat bagian dalam apa yang ditentukan bagi orang-orang kudus di dalam Kerajaan terang. Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih; Dalam Kristus itulah kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa!
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 98:2-3ab.3cd-4.5-6
Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya.
*Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya,
telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya  terhadap kaum Israel.
*Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-soraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
*Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring, bersorak-soraklah di hadapan Raja, yakni Tuhan!

Bait Pengantar Injil  Mat 4:19
Mari, ikutlah Aku, sabda Tuhan, dan kalian akan Kujadikan penjala manusia.

Bacaan Injil  Luk 5:1-11
Pada suatu ketika Yesus berdiri di pantai danau Genesaret.  Orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan sabda Allah. Yesus melihat dua perahu di tepi pantai.  Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya.  Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahu itu sedikit jauh dari pantai.  Lalu Yesus duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu.  Setelah berbicara, Ia berkata kepada Simon,  "Bertolaklah ke tempat yang dalam  dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan."  Simon menjawab,  "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras  dan kami tidak menangkap apa-apa.  Tetapi atas perintah-Mu aku akan menebarkan jala juga."  Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap ikan dalam jumlah besar, sehingga jala mereka mulai koyak. Lalu mereka memberi isyarat  kepada teman-temannya di perahu yang lain, supaya mereka datang membantu.  Maka mereka itu datang,  lalu mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam.  Melihat hal itu Simon tersungkur di depan Yesus dan berkata, "Tuhan, tinggalkanlah aku, karena aku ini orang berdosa." Sebab Simon dan teman-temannya takjub karena banyaknya ikan yang mereka tangkap. Demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus,  yang menjadi teman Simon.  Yesus lalu berkata kepada Simon,"Jangan takut. Mulai sekarang engkau akan menjala manusia."
Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, mereka pun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikuti Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan.

Mengikuti berarti juga meninggalkan, mengikuti berarti mengarah kedepan, dengan begitu kita harus meninggalkan apa yang ada dibelakang kita. Para murid dipanggil untuk mengikuti Yesus dan mereka meninggalkan pekerjaan yang pada awalnya menjadi andalan dalam mencari nafkah. Sekilas apa yang mereka lakukan adalah tindakan gila, Mereka dipanggil untuk meninggalkan pekerjaan menjala ikan dan mengubah haluan hidup menjadi penjala manusia. Apa maksudnya? Rupanya tidak perlu jawaban untuk pertanyaan itu. Bagi mereka , Yesus adalah pribadi yang penuh kuasa dan begitu memikat. Mengikuti Yesus adalah jalan kehidupan yang amat bernilai. Mereka yakin bahwa apa yang akan mereka dapatkan jauh lebih berharga dari pada apa yang mereka tinggalkan. Ternyata keyakinan mereka benar. Para rasul telah ikut mengukir jalannya sejarah keselamatan yang sungguh membawa keselamatan bagi umat manusia. Seandainya mereka tetap menjadi penjala ikan di Danau Genesaret, tidak akan ada hal hal luar biasa yang terjadi.  Tidak heran jika Santo Paulus berani menyatakan : “Bagiku , hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (Flp 1:21). Santo Paulus pasti tidak asal berkata, karena dia sungguh mengalami bahwa menjadi pengikut Kristus dan bersatu dengan-Nya telah memberi kebahagiaan yang tak dapat dibandingkan dengan kebahagiaan yang dapat diberikan oleh dunia.  Bagaimana dengan panggilan Yesus terhadap kita? Ada banyak macam panggilan. Ketika mengimani Yesus dan mengikuti Dia, pasti ada hal hal yang harus ditinggalkan. Mungkin pengalaman kita tidak begitu radikal seperti pengalaman para rasul. Meskipun begitu, kita pun sama sama mendapat panggilan untuk membangun suatu kehidupan yang lebih bernilai daripada sebelumnya. Mengikuti Yesus dan menyatukan diri dengan perjuangan-Nya akan membawa kita pada keselamatan sampai  ke kehidupan kekal.

Butir permenungan.

Kita membaca Injil yang berkisah tentang perjumpaan perdana antara Petrus dengan Yesus. Dia adalah seorang nelayan yang mempunyai perahu sendiri. Sebelumnya, mungkin ia sudah mulai dengar-dengar tentang Yesus sebagai seorang guru yang dikagumi banyak orang. Rupanya, ia sendiri juga kagum pada-Nya.  Namun, saat itu ia sedang tidak tertarik untuk mendengarkan-Nya karena fisiknya sedang capek dan hatinya kecewa: semalam-malaman ia bekerja tetapi tidak menangkap apa-apa. Kita tidak tahu pasti, bagaimana perasannya ketika Yesus naik ke perahunya dan mengajar dari atas perahunya itu. Yang jelas, dia menurut saja ketika disuruh untuk menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Tapi, mungkin dia sendiri masih ogah-ogahan untuk mendengarkan pengajaran-Nya. Setelah Yesus selesai mengajar dan menyuruhnya bertolak ke tempat yang dalam, lagi-lagi ia mengikuti begitu saja. Ternyata ia dapat menangkap ikan dalam jumlah yang sangat banyak. Dari sinilah muncul pengakuannya sebagai orang berdosa. Apa dosanya? Kemungkinannya ya itu tadi: ia kecewa karena sudah bekerja keras tetapi tidak mendapat apa-apa sehingga tidak tertarik dan ogah-ogahan mendengarkan Yesus, namun ternyata Yesus justru memberinya hasil yang berlimpah. Dan tepat pada saat itulah, Yesus meminta agar ia mengikuti-Nya dan menjadi murid-Nya. Kita semua pun orang yang berdosa, rapuh dan amat tidak memadai, namun Tuhan berkenan memilih kita untuk menjadi pengikut-Nya dan menjadi alat-Nya dalam melaksanakan karya-karya-Nya.

Doa

Allah Bapa Maharahim, dengan penuh belas kasih Kaujaga umat-Mu dan Kaubimbing dalam kasih sayang-Mu. Buatlah para pemimpin umat-Mu bersemangat dan bijaksana. Semoga kemajuan umat-Mu selalu menggembirakan para gembalanya. Syukur dan terima kasih ya Tuhan, atas segala sesuatu yang kami peroleh hari ini. Semuanya itu adalah pemberian-Mu yang terbaik bagi kami. Bantulah kami agar dapat mengolahnya dalam iman sehingga dapat menjadi persembahan dan pujian bagi kemuliaan nama-Mu. Engkau kami puji dan kami muliakan sepanjang segala masa. Amin.

 

 

 

 

 

 

Mari, ikutlah Aku, sabda Tuhan, dan kalian akan Kujadikan penjala manusia.

0 komentar:

Post a Comment