August 14, 2021

RENUNGAN HARIAN KAMIS 19 AGUSTUS 2021

Kalender Liturgi Kamis 19 Agt 2021

PF S. Yohanes Eudes, Imam
Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Hak 11:29-39a
Pada suatu hari  Yefta, panglima Israel, tiba-tiba dihinggapi Roh Tuhan. ia berjalan melalui daerah Gilead dan daerah Manasye,  kemudian melalui Mizpa di Gilead, dan dari Mizpa di Gilead ia berjalan terus ke daerah orang-orang Amon. Lalu bernazarlah Yefta kepada Tuhan, katanya,  "Jika Engkau sungguh-sungguh menyerahkan orang Amon ke dalam tanganku, maka yang keluar dari pintu rumahku untuk menemui aku, pada waktu aku pulang dengan selamat dari orang Amon,  akan menjadi milik Tuhan.  Aku akan mempersembahkannya sebagai kurban bakaran." Kemudian Yefta berjalan terus untuk berperang melawan orang Amon, dan Tuhan menyerahkan mereka ke dalam tangannya.  Ia menimbulkan kekalahan yang amat besar di antara mereka, mulai dari Aroër sampai dekat Minit, dua puluh kota banyaknya,  dan sampai ke Abel-Keramim.  Dengan demikian orang Amon ditundukkan di depan orang Israel.  Ketika Yefta pulang ke Mizpa,  tampaklah anaknya perempuan keluar menyongsong dia  dengan memukul rebana dan menari-nari.  Dialah anaknya yang tunggal.  Selain dia Yefta tidak mempunyai anak laki-laki atau perempuan.  Demi melihat anaknya,  Yefta mengoyak-ngoyakkan bajunya, sambil berkata,  "Ah, anakku,
engkau membuat hatiku hancur luluh dan mencelakakan daku. Aku telah membuka mulut bernazar kepada Tuhan, dan tidak dapat mundur lagi."  Tetapi anak itu menjawab,  "Bapa, jika engkau telah membuka mulut dan bernazar kepada Tuhan,  maka perbuatlah kepadaku  sesuai dengan nazar yang kauucapkan itu,  sebab Tuhan telah mengadakan bagimu  pembalasan terhadap musuhmu,  yakni orang Amon."  Lalu anak itu menyambung,  "Hanya saja, izinkanlah aku melakukan satu hal ini:  berilah aku waktu dua bulan,  supaya aku pergi mengembara di pegunungan,  dan menangisi kegadisanku bersama-sama dengan teman-temanku."  Jawab Yefta, "Pergilah!"  Dan ia membiarkan anaknya pergi dua bulan lamanya.  Maka pergilah gadis itu bersama dengan teman-temannya  untuk menangisi kegadisannya di pegunungan.  Setelah lewat kedua bulan itu, kembalilah ia kepada ayahnya,  dan ayahnya melakukan  apa yang telah dinazarkannya kepada Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 40:5.7-10
Ya Tuhan, aku datang untuk melakukan kehendak-Mu.
*Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan,
yang tidak berpihak kepada orang-orang yang angkuh,  atau berpaling kepada orang-orang yang menganut kebohongan!
*Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan,  tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut.
Lalu aku berkata, "Lihatlah Tuhan, aku datang!"
*Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku."
*Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaah yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup;  Engkau tahu itu, ya Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Mzm 95:8ab
Hari ini janganlah bertegar hati,  tetapi dengarkanlah sabda Tuhan.

Bacaan Injil  Mat 22:1-14
Pada suatu ketika  Yesus berbicara kepada para imam kepala dan pemuka rakyat  dengan memakai perumpamaan.  Ia bersabda, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja  yang mengadakan perjamuan nikah untuk anaknya.  Ia menyuruh hamba-hambanya  memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan nikah itu  tetapi mereka tidak mau datang. Raja itu menyuruh pula hamba-hamba lain dengan pesan, 'Katakanlah kepada para undangan:  Hidanganku sudah kusediakan,  lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih.  Semuanya telah tersedia.  Datanglah ke perjamuan nikah ini.'  Tetapi para undangan itu tidak mengindahkannya.  Ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya,  dan yang lain menangkap para hamba itu,  menyiksa dan membunuhnya.  Maka murkalah raja itu.  Ia lalu menyuruh pasukannya ke sana  untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu  dan membakar kota mereka.  Kemudian ia berkata kepada para hamba,  'Perjamuan nikah telah tersedia,  tetapi yang diundang tidak layak untuk itu.  Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan  dan undanglah setiap orang yang kalian jumpai di sana  ke perjamuan nikah itu. Maka pergilah para hamba  dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan nikah itu dengan tamu.  Ketika raja masuk hendak menemui para tamu,  ia melihat seorang tamu yang tidak berpakaian pesta.  Ia berkata kepadanya,  'Hai saudara, bagaimana Saudara masuk tanpa berpakaian pesta?'  Tetapi orang itu diam saja.  Maka raja lalu berkata kepada para hamba,  'Ikatlah kaki dan tangannya  dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap;
di sana akan ada ratap dan kertak gigi.'  Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan

Menghadiri suatu undangan dapat diartikan sebagai cara kita menghormati orang yang mengundang. Tetapi ada cara lain pula untuk memberi arti dalam hal menghadiri undangan, yaitu kita turut mengambil bagian dalam kebahagiaan , kegembiraan, maupun kehormatan dari orang yang mengundang. Oleh karena itu dapat dibayangkan bila kita menolak untuk menghadiri sebuah undangan . Selain kita menolak penghargaan yang diberikan oleh yang mengundang, kitapun berada pada sikap menolak untuk menjadi terhormat bersama dengan orang yang mengundang kita. Melalui sabda Tuhan pada hari ini, kita diajak untuk memahami bahwa hal Kerajaan Surga itu adalah kesediaan menerima undangan untuk mengambil bagian dalam Kekudusan Allah , Bapa kita. Peristiwa yang dikisahkan melalui perumpamaan  oleh Yesus menggambarkan :

Pertama  , sikap manusia yang hatinya melekat kepada segala sesuatu yang sifatnya duniawi. Begitu melekatnya sehingga selalu saja menciptakan alasan untuk tidak memenuhi undangan-Nya.

Kedua  , manusia yang menerima undangan namun tanpa persiapan yang dilakukan dengan sepenuh hati. Hal ini digambarkan oleh Yesus melalui orang yang hadir tanpa pakaian pesta. Mau hadir tetapi tidak mau repot menghiasi diri untuk kepantasan sebuah pesta, hadir semaunya. Sikap semacam ini tidak berkenan dihati Allah yang mengundang kita. Ia menghendaki agar kita membangun sikap yang pantas untuk menerima rahmat pengudusan dari Allah.

Butir permenungan

Di zaman kita sekarang ini , pun untuk seterusnya, undangan Allah untuk mengambil bagian dalam perjamuan-Nya terus berlangsung. Allah menyediakan sebuah pesta perjamuan yang istimewa bagi kita melalui Ekaristi yang kita rayakan.   Istimewa karena sang pengantin dan hidangan yang disediakan  bagi kita adalah Putra-Nya sendiri. Didalam  dan melalui Ekaristi , Allah menyediakan sarana pengudusan bagi kita . Oleh karena itu , diperlukan sikap yang pantas untuk mengambil bagian didalamnya, terutama melalui sikap tobat yang benar. Hadir dalam perjamuan Tuhan dengan berpakaian tobat memungkinkan kita menerima hati yang baru dan roh yang baru dalam batin kita.

Doa

Ya Bapa yang mahakudus, anugerahkanlah kami umat-Mu hati yang baru dan roh yang baru , supaya kami pun kudus dihadapan –Mu  Amin..

 

 

 

 

 

 

 

 

Hari ini janganlah bertegar hati,  tetapi dengarkanlah sabda Tuhan.


0 komentar:

Post a Comment