Antifon Pembuka
Tuhan Allah kami, betapa mulia nama-Mu diseluruh bumi.
Doa
Kolekta
Allah Bapa Mahakuasa, dengan
Sabda=Mu, Engkau menciptakan alam semesta, Perkenankanlah kami mengalami daya
sabda-Mu Dengan perantaraan Tuhan kami,
Yesus Kristus Putra-Mu yang Hidup dan Berkuasa bersama
Dikau dalam persatuan Roh Kudus , Allah sepanjang masa.
Bacaan Liturgi Selasa 7 Februari 2023
Bacaan Pertama Kej 1:20-2:4a
Ketika
menciptakan alam semesta, Allah bersabda, "Hendaklah
dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan
hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi
cakrawala." Maka Allah
menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan
segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang
berkeriapan dalam air, dan segala
jenis burung yang bersayap. Allah
melihat bahwa semuanya itu baik. Lalu
Allah memberkati semuanya itu, sabda-Nya, "Berkembang biaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah laut, dan hendaklah burung-burung di bumi
bertambah banyak." Jadilah
petang dan pagi: hari kelima. Bersabdalah
Allah, "Hendaklah bumi
mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak
dan binatang melata serta segala jenis binatang liar." Dan jadilah demikian. Allah menjadikan segala jenis binatang
liar, segala jenis ternak dan
segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
Bersabdalah Allah, "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara; atas ternak dan atas seluruh bumi, serta atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya; menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah bersabda kepada mereka, "Beranak cuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut, burung-burung di udara, dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Bersabdalah Allah, "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji. Itulah akan menjadi makananmu. Sedang kepada segala binatang di bumi dan burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian. Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu sungguh amat baik. Maka jadilah petang dan pagi: hari keenam. Demikianlah diselesaikan langit dan bumi
beserta segala isinya. Pada hari
ketujuh Allah telah menyelesaikan
pekerjaan yang dibuat-Nya itu. Maka
berhentilah Ia pada hari ketujuh dari
segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu
Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya karena pada hari itulah Ia berhenti
dari segala pekerjaan penciptaan yang
telah dibuat-Nya itu. Demikianlah
riwayat langit dan bumi pada
waktu diciptakan. Demikianlah
sabda Tuhan.
Mazmur
Mzm 8:4-5.6-7.8-9
Ya Tuhan, Allah kami, betapa mulia nama-Mu di seluruh bumi.
*Jika
aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan
dan bintang-bintang yang Kaupasang: Apakah
manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah
anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
*Kauciptakan dia hampir sama dengan Allah, Kaumemahkotai
dengan kemuliaan dan semarak. Kauberi
dia kuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya
telah Kautundukkan di bawah kakinya.
*Domba, sapi dan ternak semuanya, hewan
di padang dan margasatwa;
burung di udara dan ikan di laut, dan
semua yang melintasi arus lautan.
Bait Pengantar Injil Mzm 119:36a.29b
Condongkanlah
hatiku kepada perintah-Mu, ya Allah, dan
kurniakanlah hukum-Mu kepadaku.
Bacaan Injil Mrk 7:1-13
Pada
suatu hari serombongan orang
Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus. Mereka
melihat beberapa murid Yesus makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak
dibasuh. Sebab orang-orang Farisi - seperti orang-orang Yahudi lainnya - tidak makan tanpa membasuh tangan
lebih dulu, karena mereka
berpegang pada adat istiadat nenek moyang. Dan
kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan
dirinya. Banyak warisan lain lagi
yang mereka pegang, umpamanya hal
mencuci cawan, kendi dan perkakas tembaga. Karena
itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada Yesus, "Mengapa murid-murid-Mu tidak mematuhi adat istiadat nenek
moyang kita? Mengapa mereka makan
dengan tangan najis?" Jawab
Yesus kepada mereka,
"Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sebab ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia." Yesus berkata kepada mereka, "Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri. Karena Musa telah berkata: Hormatilah ayahmu dan ibumu! Dan: 'Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati.' Tetapi kamu berkata: Kalau seorang berkata kepada bapa atau ibunya: 'Apa yang ada padaku, yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk kurban, yaitu persembahan kepada Allah,' maka kamu membiarkan dia untuk tidak lagi berbuat sesuatu pun bagi bapa atau ibunya. Dengan demikian sabda Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadat yang kamu ikuti itu. Dan banyak hal lain seperti itu yang kamu lakukan!"
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan.
Kisah hidup Ayub mungkin merupakan salah satu ceritera dalam Kitab Suci yang paling pas dijadikan contoh, bila orang ingin memahami maksud Yesus dalam bacaan Injil hari ini. Kepada para pendengar-Nya Yesus katakan : “Janganlah kamu menghakimi , supaya kamu tidak dihakimi .....” Ayub adalah seorang yang benar dan jujur dihadapan Tuhan dan sesama. Karena itu Tuhan memberikan nya harta, kekayaan , kehormatan dan nama yang harum. Suatu ketika Ayub dicobai, segala hartanya dirampas orang, bahkan anak anaknya pun terbunuh. Tidak lama kemudian dia diserang penyakit yang menyebabkan luka diseluruh tubuhnya. Luar biasanya , dalam keadaan demikian tidak terlontar sedikitpun keluhan dari mulut Ayub selain kata kata “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang pula aku akan kembali kedalamnya, Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan.” Ayub tidak mau menghakimi siapapun, apalagi Tuhan , atas semua kesusahan yang dialaminya. Dia telah mengalami kebaikan Tuhan , mengapa sekarang dia tidak mau menerima sesuatu yang buruk? Didalam penderitaannya , Ayub tetap setia kepada Tuhannya. Dia tidak mau menyalahkan siapa siapa atas kemalangannya. Dia menerima itu sebagai bagian hidupnya. Dan semua itu dilihat oleh Allah dan diperhitungkan sebagai kebenaran Keadaan Ayub dipulihkan.
Butir permenungan.
Yesus mengajak agar setiap orang tidak mudah berkata kata tentang kejelekan dan kekurangan orang lain, sebelum mengoreksi diri sendiri. Kita diajak untuk menampakan wajah diri yang asli, yang sebenarnya, dan tidak mudah mencari kesalahan orang lain. Kalau Yesus adalah Wajah Kerahiman Allah, maka kita sebagai orang orang yang percaya juga terpanggil menjadi orang orang yang murah hati seperti Bapa di Surga (Mat 5:38) .Kita memahami bahwa anugerah Allah diberikan kepada setiap orang , yang satu beda dengan yang lain, namun semua anugerah ini digunakan untuk membangun umat Allah. (Rom 12:4-8, 1Kor12) Apapun anugerah yang Allah berikan kepada kita , akan semakin membuat kita berani menampakkan diri apa adanya, makin percaya diri, bahwa kita juga dipanggil oleh Allah untuk menjadi pembawa sukacita bagi sesama.
Doa.
Ya Tuhan yang mahabaik, ingatkanlah
kami umat-Mu untuk tidak mudah menghakimi orang lain dalam hidup kami sehari
hari. Amin.
Condongkanlah
hatiku kepada perintah-Mu, ya Allah, dan
kurniakanlah hukum-Mu kepadaku.
0 komentar:
Post a Comment