Antifon
Pembuka
Pujilah Tuhan hai hatiku, , Pujilah nama-Nya yg kudus, hai batinku., Pujilah Tuhan hai jiwaku, Janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya.
Doa
Kolekta
Allah Bapa yang Mahakuasa, Engkau senantiasa menguatkan dan meneguhkan kami, semoga kami
semakin bertekun dalam iman untuk menempuh jalan yang lurus dalam mencari
kehendak dan kedamaian-Mu. Dengan perantaraan Yesus
Kristus Putra-Mu yang Hidup dan Berkuasa bersama Dikau dalam
persatuan Roh Kudus , Allah sepanjang masa.
Bacaan Liturgi Rabu 1
Februari
2023
Bacaan Pertama Ibr 12:4-7.11-15
Saudara-saudara, dalam pergumulanmu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah. Janganlah kamu lupa akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada
anak-anak: "Hai anakku,
janganlah meremehkan didikan Tuhan, dan
janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan oleh-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang
dikasihi-Nya, dan menyesah orang
yang diakui-Nya sebagai anak." Jika
kamu menerima hajaran, maka di
situ Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di
manakah ada anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? Memang
tiap-tiap hajaran, pada waktu diberikan, tidak
mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Namun
kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang
dilatih olehnya. Sebab itu
kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah. Dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh Berusahalah
hidup damai dengan semua orang, dan
kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan
tidak seorang pun akan melihat Tuhan. Jagalah
supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari
kasih karunia Allah, agar jangan
tumbuh akar yang pahit yang
menimbulkan kerusuhan dan mencemarkan banyak orang.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Mzm 103:1-2.13-14.17-18a
Kekal abadilah kasih setia
Tuhan atas orang yang takwa.
*Pujilah
Tuhan, hai hatiku! Pujilah
nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah
Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa
akan segala kebaikan-Nya!
*Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian
Tuhan sayang kepada orang-orang yang takwa. Sebab
Dia sendiri tahu dari apa kita dibuat. Dia
sadar bahwa kita ini debu.
*Tetapi kekal abadilah kasih setia Tuhan atas
orang-orang yang takwa kepada-Nya, sebagaimana
kekal abadilah kebaikan-Nya, asal
saja mereka tetap berpegang pada perjanjian-Nya.
Bait Pengantar Injil Yoh 10:27
Domba-domba-Ku
mendengar suara-Ku, sabda Tuhan.
Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.
Bacaan Injil Mrk 6:1-6
Pada
suatu ketika, Yesus tiba kembali di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. Pada hari Sabat Yesus mengajar di
rumah ibadat, dan jemaat yang
besar takjub ketika mendengar Dia. Mereka
berkata, "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan
kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat
yang demikian, bagaimanakah dapat
diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah
Ia ini tukang kayu, anak Maria? Bukankah
Ia saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan
bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka, "Seorang nabi dihormati di
mana-mana kecuali di tempat
asalnya sendiri, di antara kaum
keluarganya dan di rumahnya." Maka
Yesus tidak mengadakan satu mujizat pun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang
sakit dengan
meletakkan tangan-Nya atas mereka. Lalu
Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan.
Banyak dari kita mungkin ingat
sepenggal lagu anak anak TK, “Bintang kecil di langit yang biru, amat banyak
menghias angkasa. Aku ingin terbang dan menari, jauh tinggi, ketempat kau
berada” Bicara soal bintang, ada aneka macam bintang , ada profil Sri Bintang
Pamungkas yang berani mengkritik penguasa. Ada bintang film dan banyak bintang
tamu di teievisi. Ada bir bintang di cafetaria, ada bintang tujuh di apotek,
Ada bintang Daud di Israel. Ada jenderal bintang satu sampai empat di jajaran
TNI. Ada hotel bintang lima di bilangan Senayan, Ada bintang laut di Bunaken.
Kalau begitu , apakah ada juga bintang di hati kita, seperti bintang yang
menerangi tiga raja dari Timur (Kaspar, Baltasar dan Melkhior) ke Betlehem?
Bahkan sampai sekarang pun di Betlehem ( Church of Nativity) tempat Yesus
dahulu lahir digambarkan dengan bentuk sebuah bintang. Bintang sendiri
setidaknya punya tiga peran dasar, antara lain :
Pertama, membawa kehangatan,
Bintang selalu ada ketika dibutuhkan , bintang itu terlihat ketika malam
hari yang gelap, untuk menerangi dan menghangatkan malam yang dingin.
Kedua, memberi inspirasi. Ada banyak
lagu populer, yang terinspirasi dari kehadiran bintang ini. Ada lagu Bintang
Kecil-nya anak anak TK. Kasih tak sampai-nya Padi, bintang bintangnya Titi Dwi
Jajanti, atau bintangnya The Drive.
Ketiga, bersinar. Bintang punya cahaya yang selalu mau ia berikan kepada siapa saja, kaya atau miskin, jahat atau baik, tua atau muda, tanpan atau buruk rupa.
Butir permenungan.
Realitas historis manusiawi Yesus menjadi masalah bagi
beberapa orang . Mereka tidak mampu memahami misteri karya Allah dibalik
realitas historis tersebut Bagi kita
realitas historts ini justru memperkuat pemahaman bahwa inkarnasi Allah itu
riil . Melalui realitas historis inilah Allah mendekati manusia .Justru inilah
sikap belarasa Allah yang sangat indah bagi keselamatan manusia . Bagaimana
Allah bekerja dalam realitas sejarah hidup kita masing masing. Maukah kita juga
belajar menjadi bintang bersinar, bagi dunia kita , minimal bagi setiap hati
yang ada didekat kita? Pancarkanlah
cinta kasih Tuhan lewat hidup kita sehari hari.
Doa.
Ya Tuhan yang mahamurah, ajarilah
kami untuk memancarkan cinta kasih-Mu lewat kehidupan kami sehari hari.
Amin.
Domba-domba-Ku
mendengar suara-Ku, sabda Tuhan.
Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.
0 komentar:
Post a Comment