Kalender
Liturgi Selasa 10 Jan 2023
Warna Liturgi: Putih
Antifon Pembuka
Hatiku bersukaria karena Tuhan Penyelamatku. Aku bermegah megah karena Allahku
Doa Kolekta
Allah Bapa yang Mahabaik, Engkau telah menyatakan kuasa=Mu dalam diri Yesus Putra=Mu,semoga
kami senantiasa takjub dan bersujud menyembah Engkau dalam kebenaran melalui
setiap tingkah laku kami, dengan perantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus yang
Hidup dan Berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus , Allah sepanjang
masa. .
Bacaan Liturgi Selasa 10 Januari 2017
Bacaan Pertama Ibr 2:5-12
Saudara-saudara, dunia yang akan datang, yang sedang
kita bicarakan,
ditaklukkan oleh Allah bukan kepada malaikat-malaikat. Sebab ada orang yang pernah memberi
kesaksian di dalam Kitab suci, "Apakah
manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Atau
apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun untuk waktu yang singkat Engkau telah membuatnya hampir setara
dengan Allah, dan memahkotai dia
dengan kemuliaan dan semarak; segala-galanya
telah Kautundukan di bawah kaki-Nya." Sebab
dalam menaklukkan segala sesuatu kepada Yesus, tidak ada suatu pun yang
dikecualikannya, artinya yang
tidak ditaklukkan kepada Yesus. Tetapi
sekarang ini belum kita lihat, bahwa
segala sesuatu telah ditaklukkan kepada-Nya. Yang
kita lihat ialah bahwa untuk waktu yang singkat Yesus telah direndahkan sedikit di
bawah malaikat-malaikat, tetapi
oleh derita kematian-Nya Ia telah
dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat. Dan
berkat kasih karunia Allah Yesus
mengalami maut bagi semua orang. Memang
Allah menjadikan segala sesuatu bagi diri-Nya dan
mengantar banyak orang kepada kemuliaan. Maka
sudah sepatutnya Ia pun menyempurnakan Yesus, yang
memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan. Sebab Dia
yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan semua
berasal dari Yang Satu. Itulah
sebabnya Yesus tidak malu menyebut mereka saudara, ketika Ia berkata, "Aku akan memberitakan nama-Mu
kepada saudara-saudara-Ku, dan
memuji Engkau di tengah-tengah umat."
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Mzm 8:2a.5.6-7. 8-9
Engkau membuat Anak-Mu
berkuasa atas segala buatan
tangan-Mu.
*Ya Tuhan, Allah kami, betapa
mulia nama-Mu di seluruh bumi! Apakah
manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah
anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
Kauciptakan dia hampir setara dengan Allah, Kaumahkotai
dengan kemuliaan dan semarak. Kauberi
dia kuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya
telah Kautundukkan di bawah kakinya.
Domba, sapi dan ternak semuanya, hewan
di padang dan margasatwa; burung
di udara dan ikan di laut, dan
semua yang melintasi arus lautan.
Bait Pengantar Injil 1Tes 2:13
Sambutlah
sabda Tuhan, bukan sebagai perkataan manusia, melainkan
sebagaimana sebenarnya, sebagai sabda Allah.
Bacaan Injil Mrk 1:21b-28
Pada
suatu malam Sabat Yesus masuk ke
dalam rumah ibadat di kota Kapernaum dan
mengajar di sana. Orang-orang
takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab
Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. Dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak, "Apa urusan-Mu dengan kami, hai
Yesus orang Nazaret? Engkau
datang hendak membinasakan kami? Aku
tahu siapa Engkau: yakni Yang Kudus dari Allah." Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya, "Diam, keluarlah dari
padanya!" Roh jahat itu
menggoncang-goncang orang itu, dan
sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari padanya. Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya,
katanya, "Apa ini? Suatu
ajaran baru? Guru ini
berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh
jahat pun Ia perintah, dan mereka taat kepada-Nya." Lalu tersebarlah dengan cepat kabar
tentang Yesus ke segala penjuru
di seluruh daerah Galilea.
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan.
Beberapa pemimpin tidak dihormati dan dihargai rakyatnya karena hanya dapat ngomong tetapi kenyataannya tidak pernah terjadi. Mereka ngomong “Sebentar lagi daerah ini akan makmur “ ternyata tidak terjadi. Mereka waktu kampanye berteriak “Akan memberantas korupsi dengan tegas” Setelah menjadi pejabat malah korupsi. Mereka menasihati agar umat rela membantu saudaranya yang sedang mengalami musibah , tetapi mereka ini tidak kelihatan membantu siapapun. Inilah yang juga sering dilakukan orang Yahudi , mereka pandai bicara, tetapi kenyataannya tidak melakukan apa apa. Dalam Injil hari ini, kita melihat bahwa Yesus adalah model pemimpin yang sangat lain. Ia bicara dengan kuasa. Apa yang dikatakan – Nya terjadi.Ia bicara kepada roh jahat yang tinggal dalam diri seseorang, dan roh jahat itu keluar dari orang itu. Maka banyak orang heran dan berkata : “Ia berkata dengan kuasa, roh jahat pun taat kepada – Nya” Yesus memang penuh kuasa . Ia adalah Sang Putra Allah sendiri yang berkuasa atas segalanya termasuk atas roh jahat. Maka kita yang percaya kepada-Nya dan berserah diri kepada – Nya akan selalu didampingi dan dikuatkan . Dalam situasi hati kita yang berat dan kacau atau dikuasai kejahatan , kita diharapkan datang kepada Yesus dan mohon untuk disembuhkan dan dihidupkan . Ia berkuasa untuk menyembuhkan dan menghidupkan kita termasuk melawan kuasa kejahatan dalam diri kita
Marilah
kita datang kepada-Nya..
Butir permenungan.
Dalam kita datang kepada – Nya , doa hati itulah yang ternyata mempunyai kekuatan yang luar biasa. Sering kita bisa jadi banyak berdoa dengan kata kata yang panjang, dan banyak, tetapi tidak disertai dengan hati yang diarahkan sepenuhnya kepada Allah . Novena kita buat berulang ulang demi memohon ujub tertentu, Lalu kita begitu mudah kecewa ketika merasa doa yang sudah panjang dan melelahkan itu ternyata tidak langsung dikabulkan Tuhan, Sebenarnya, kita boleh berbicara kepada Allah pun sudah merupakan suatu anugerah. Dari sebab itu, doa kita bernilai bukan karena panjang dan banyaknya kata yang terucap, bukan dari seberapa banyak permohonan dalam doa itu yang sudah terkabul, Doa menjadi bernilai ketika kita menjadikannya sebagai kesempatan mengkomunikasikan pengalaman hidup keseharian kita kepada Allah. Bukankah kita sering meragukan kuasa doa hanya karena doa kita rasanya tak terjawab ? Bukankah hati kita sering merasa begitu kering sehingga kita sulit berdoa? Kemudian kita merasa jenuh, bosan, bahkan patah semangat untuk berdoa. Mengapa tidak kita bawa saja kekeringan itu , kebosanan dan kejenuhan itu sebagai bahan doa kita? Bukankah itu kenyataan hidup kita saat itu?
Doa.
Ya Tuhan, ajarilah kami berdoa disertai dengan hati yang diarahkan
sepenuhnya kepada Allah . Amin
Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan
segala penyakit dan kelemahan.
0 komentar:
Post a Comment