May 30, 2018

RENUNGAN HARIAN, (SELASA 5 JUNI 2018)

Bacaan Liturgi Selasa 5 Juni 2018
PW S. Bonifasius, Uskup dan Martir

Bacaan Pertama  2Ptr 3:12-15a.17-18
Saudara-saudara terkasih, Kalian menantikan dan berusaha mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa oleh api dan unsur-unsur dunia akan lebur oleh nyalanya. Tetapi sesuai dengan janji Allah, kita menantikan langit dan bumi yang baru, tempat terdapat kebenaran. Sebab itu, saudara-saudaraku terkasih, seraya menantikan semuanya itu, haruslah kalian berusaha supaya kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, serta dalam perdamaian dengan Dia. Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat. Saudara-saudara terkasih, kalian telah mengetahui hal ini sebelumnya. Karena itu waspadalah! Jangan sampai kalian terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan sampai kehilangan peganganmu yang teguh. Tetapi hendaklah kalian bertumbuh dalam kasih karunia dan semakin mengenal Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Terpujilah Dia. Bagi-Nya kemuliaan sekarang dan selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 90:2.3-4.10.14.16
Tuhan, Engkaulah pelindung kami turun-temurun.
*Sebelum gunung-gunung dilahirkan, sebelum bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari sediakala sampai selama-lamanya
Engkaulah Allah.
*Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
*Masa hidup kami tujuh puluh tahun, dan jika kuat, delapan puluh tahun, tetapi isinya hanyalah kesukaran dan penderitaan; begitu cepat mereka lewat dan kami hanyut lenyap.
*Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Biarlah hamba-hamba-Mu menyaksikan perbuatan-Mu, biarlah anak cucu mereka menyaksikan semarak-Mu.

Bait Pengantar Injil  Ef 1:17-18
Semoga Bapa Tuhan kita Yesus Kristus menerangi mata budi ktia
agar kita mengenal harapan panggilan kita.

Bacaan Injil  Mrk 12:13-17
Pada waktu itu beberapa orang Farisi dan Herodian disuruh menghadap Yesus, untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan. Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya, "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur. Engkau tidak takut kepada siapa pun, sebab Engkau tidak mencari muka, tetapi dengan jujur mengajar jalan Allah. Nah, bolehkah kita membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka, "Mengapa kamu mencobai Aku? Tunjukkanlah suatu dinar untuk Kulihat!" Mereka menunjukkan sekeping dinar. Lalu Yesus bertanya, "Gambar dan tulisan siapakah ini?" Jawab mereka, "Gambar dan tulisan Kaisar." Maka kata Yesus kepada mereka, "Berikanlah kepada Kaisar apa yang menjadi hak Kaisar, dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah!" Mereka sangat heran mendengar Dia.
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Jujur ajur, artinya kalau kita jujur kita malah hancur. Ini ironi kehidupan dalam masyarakat kita. Bukankah kita harus jujur? Bukankah kejujuran itu keutamaan yang sangat baik dan harus kita perjuangkan? Maka kita jangan terlalu  polos dan jujur apa adanya apabila kita belum mengenal kelompok orang yang ada sekitar kita. Coba bayangkan , apabila kita ditanyai teman di terminal , kamu membawa apa, lalu kita jawab , ini aku membawa uang 5 juta, kemudian pasti copet copet segera pasang strategi untuk menyerobot tas kita, Ini terlalu jujur cenderung bodoh.
Pada Injil hari ini Yesus dipuji sebagai orang yang jujur oleh orang Farisi dan Herodian. Sebaliknya , meski orang Farisi dan Herodian itu memuji Yesus, hati mereka munafikkarena yang  ada dihati mereka adalah mau  menjatuhkan Yesus , mau menyalahkan Yesus. Dan Yesus sangat lihai menjawab jebakan mereka tanpa mengorbankan kejujuran.
Baik kalau hari ini kita merenungkan sikap kejujuran kita . Kita meski jujur kepada Tuhan karena Tuhan mengetahui segalanya. Kita perlu jujur kepada sesama karena mereka berhak mengetahui yang sebenarnya.. Hanya saja kita tidak boleh bodoh , asal jujur tanpa lihat lihat. Dan yang paling perlu , kita perlu jujur  dengan diri sendiri . Banyak orang yang demi nama baik atau prestise atau harga diri lalu melakukan sesuatu yang sebenarnya bukan kemampuannya. Demi gengsi penampilan , orang membeli mobil atau gaun indah nan mahal , padahal hidupnya kelas espas alias ekonomi pas pasan , malah menderita kan?

Butir permenungan.
Dalam hidup ini seringkali kita sangat keras menuntut dan meminta hak kita kepada Tuhan dan kepada negara . Namun kita sering sulit dan pelit kalau harus memberikan entah waktu, tenaga dan pikiran kepada Tuhan dan negara . Kita berdoa , memohon dan berteriak kalau memerlukan bantuan dari Tuhan atau negara namun saat kita tidak perlu bantuan , kita seringkali ingat Tuhan pun tidak. Injil hari ini mengajak kita untuk jujur melihat diri kita dan berani berubah . Mari kita memberikan bukan hanya kewajiban kita kepada Tuhan dan negara tetapi kalau diperlukan berikanlah juga hak hak pribadi kita.

Doa.
Ya Tuhan maafkanlah kalau kami lebih sering menuntut berkat-Mu namun sulit kalau kami dituntut untuk memberikan diri kami kepada-Mu. Amin. 





Semoga Bapa Tuhan kita Yesus Kristus menerangi mata budi ktia
agar kita mengenal harapan panggilan kita.

0 komentar:

Post a Comment